Bahkan umpatan kasarmu tetap berpengaruh pada jantung.
~•~
Mungkin bisa tinggalkan komentar atau vote.
"Heeeeee? Kau berniat mengajakku selingkuh?!" Heboh Mikasa membuat Levi berdecak kesal.
"Lupakan, aku hanya sedang berlatih menyatakan perasaan." Ucap Levi mengabaikan tatapan Mikasa.
Mikasa mengerucutkan bibirnya sebal, "Tapi aku serius,"
"Cih! Aku hanya bercanda bodoh!" Umpat Levi kesal.
"Aku berbicara tentang wajahmu, kau benar-benar cocok menjadi-,"
"Urusai! Jangan memancing emosiku," potong Levi membuat Mikasa menggeram kesal.
"Apa pekerjaanmu?" Tanya Levi sembari menata beberapa dokumen.
Mikasa sedikit berfikir, masalah pekerjaan ya? Apakah dirinya yang sebagai pemain musik bisa dikatakan memiliki pekerjaan? Rasanya tidak.
"Model," jawab Mikasa asal.
Levi mengerutkan keningnya, "Model apa?"
"Model galeri ponselku tentu saja. Lagipula untuk apa kau bertanya?" Jawab Mikasa pura-pura marah.
Levi melempar sebuah kertas formulir kearah Mikasa, gadis itu mengumpat pelan menerima perlakuan kurang ajar dari pria dingin di depannya.
"Baca dan isi formulir itu, jika kau tidak buta huruf." Ujar Levi.
"Untuk apa? Aku tidak mau!" Mikasa menolak dan mengembalikan kertas tersebut.
Levi menggeram kesal dan kembali melempar kertas tersebut bahkan hingga mengenai wajah Mikasa.
"Cebol sialan!" Umpat Mikasa.
Levi berdeham, "Isi!"
Mikasa berdecih pelan, kemudian ia mulai membaca deretan kata pada formulir tersebut. Tangannya mulai menulis beberapa kalimat, lalu membubuhi sebuah tanda tangan.
"Selamat!" Ujar Levi membuat Mikasa mengernyitkan keningnya.
"Maaf, tapi ulang tahunku sudah lewat satu bulan yang lalu." Ucap Mikasa heran.
Levi menggeleng, "Mulai besok kau akan menjadi sekretaris pribadiku, tidak ada penolakan karena kau sudah mengisi formulirnya."
Mikasa membelalakkan matanya tidak santai, ia hendak merebut kembali formulir tersebut namun kalah cepat dengan pergerakan Levi.
"Berikan! Tidak ada tulisan bahwa aku harus menjadi sekretaris pribadimu!!" Protes Mikasa.
"Ada," jawab Levi enteng.
Mikasa berdecak kesal, "Berikan kertasnya cebol!"
"Jangan lupa untuk memakai pakaian rapi, ingat untuk mandi dan datang tepat waktu." Pesan Levi membuat Mikasa semakin kesal.
"Tidak mau!"
"Terimakasih sudah berusaha menolak, tapi itu sia-sia." Ujar Levi tersenyum miring.
"Cebol gila!" Umpat Mikasa kesal, pasrah meratapi nasibnya yang akan segera berakhir di genggaman pria tidak berperasaan seperti Levi.
-
-Eren mengangkat sebuah mangkok besar dan meletakkannya di atas meja. Di sana sudah ada ayahnya dan juga Mikasa.
Malam ini gadis itu memutuskan untuk menginap. Entahlah Eren sendiri tidak mengerti ketika Mikasa datang sembari menangis dan mengadu bahwa ada orang jahat yang telah mengacaukan hidupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Deserve Me
RomansaRivaMika FF 18+ No Description Sebuah karya dari Hajime Isayama, dan saya membuatkan sebuah fan fiction nya Enjoy!!! ⚠️Lemon⚠️ Cerita sementara, jika sedikit peminat akan saya take down.