30

651 79 24
                                    

Di dunia ini hanya ada satu hal yang tidak dapat aku lakukan, yaitu melepaskanmu.

-Levi

Sebulan lebih gak update, kata maaf aja gacukup. Jadi selamat membaca, semoga rindu kalian terobati.✨

Hanji berdiri sembari melambaikan tangannya pada Petra. Wanita berkacamata itu tengah menyambut kedatangan Petra yang baru saja tiba dari Amerika.

Petra berlarian kecil menghampiri Hanji dengan senyuman lebar di wajahnya. Sangat senang karena disambut oleh calon kakak ipar.

Keduanya lantas berpelukan dengan erat dan saling melepas rindu, "Aku merindukanmu, kak." Rengek Petra sembari mengeratkan pelukannya.

Hanji terkekeh, "Aku tahu,"

"Hanya itu jawabanmu? Kakak tidak merindukan ku juga?!" Protes Petra dengan tingkahnya yang manja.

Hanji lantas tertawa lantang, "Pertanyaan macam apa itu hm? Kau meragukan tingkat kerinduan seorang Hanji,"

"Hahaha, tentu saja tidak." Kekeh Petra kemudian.

"Bagaimana keadaan mu? Kau makan dengan teratur kan?" Tanya Hanji melepas pelukannya.

"Tentu, tapi aku seringkali merindukan masakan Jepang." Kata Petra.

"Hanya masakannya saja? Oh kasihan sekali adikku yang sibuk berkerja itu," sindir Hanji.

Petra tertawa kecil, "Aku juga merindukan kak Levi, bagaimana kabarnya?"

"Hmm kenapa tidak kau tanya sendiri? Levi pasti ada di kantornya hari ini," ujar Hanji.

Petra terdiam sesaat mempertimbangkan usulan Hanji, "Aku akan datang siang nanti, bisa kakak temani aku?"

"Tentu, apapun yang kau inginkan akan aku lakukan Petra. Kau satu-satunya gadis yang pantas untuk Levi," puji Hanji.

Pipi Petra bersemu karena malu, "Pujian mu terlalu berlebihan,"

"Hahaha, aku tidak bercanda. Ayo, aku tahu kau pasti sangat lelah. Biar aku antar kau pulang," ajak Hanji dan langsung disetujui oleh Petra.

-
-

Kepala Levi mendongak saat pintu ruangannya diketuk, ia mempersilahkan orang tersebut masuk dan muncullah sosok Eren disana.

"Saya membawa berkasnya Pak," kata Eren sembari berjalan kearah meja Levi.

Levi mengangguk, "Bagaimana kondisi kantor saat saya cuti?"

"Semuanya baik Pak, hanya saja Pak Erwin sempat menghubungi saya menanyakan perihal pembangunan Villa bapak di Bali."

"Apa katanya?"

"Beliau bertanya berapa lama lagi bangunan itu selesai?"

Levi tampak berfikir sesaat, hingga seseorang mengetuk pintu ruangannya.

Tok
Tok
Tok

Eren melirik Levi yang memberi kode untuk menyuruh orang tersebut masuk, lalu muncullah salah satu karyawan Levi sembari menggenggam ponsel di tangannya.

"Permisi pak," kata orang itu kemudian.

"Ada keperluan apa?" Tanya Levi langsung.

"Nona Mikasa menghubungi saya dan berkata ingin bicara dengan anda, pak." Kata orang itu sembari menyodorkan ponsel miliknya pada Levi.

Levi meraih benda pipih itu dan melihat sambungan teleponnya yang masih berjalan, "Kalian keluarlah lebih dulu," pintanya pada Eren dan si pemilik ponsel.

You Deserve MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang