27

728 97 19
                                    

Kadang manusia harus belajar menerima kenyataan.

Cie yang lama nunggu update 😭
Maaf beutttt, aku lagi prep gono gini buat ospek kuliah :(
Semoga part ini bisa memaafkan diriku yang lama updatenya ✨

Mungkin bisa tinggalkan komentar atau vote kalian

Selamat membaca ✨

"Happy Anniversary Ackerman's Cooporation!!!!" Sorak seluruh karyawan saat ratusan balon udara terbang bebas ke langit.

Semuanya bertepuk tangan, langit biru seakan menyambut masa depan yang cerah bagi perusahaan besar Ackerman. Levi menatap dalam diam pada balon-balon yang terbang bebas itu, di sisinya Mikasa ikut melakukan hal yang sama. Sedangkan dari bawah, di lapangan luas yang sengaja Levi sewa ada ratusan karyawannya dari kantor pusat dan kantor cabang.

Penutupan perayaan ulang tahun Ackerman's Coooporation di akhiri dengan sorakan gembira. Satu tahun mereka berkerja keras menantikan hari ini, dan akhirnya pun tiba hari dimana semua jerih payah mereka terbayarkan.

"Selamat,"

"Untuk apa?" Tanya Levi melirik Mikasa.

"Perusahaan mu kan? Tahun ini usianya bertambah menjadi tiga belas tahun, ayahmu pasti bangga." Ujar Mikasa sembari tersenyum.

"Kau mengenal ayahku?" Tanya Levi mengerutkan keningnya.

Mikasa terdiam, menatap mata Levi yang memancarkan rasa penasaran yang tinggi. "Tidak,"

"Sepertinya memang tidak ada yang mengenalnya," Levi bergumam lirih.

Dapat Mikasa lihat kesedihan yang teramat dalam pada tatapan Levi, pria itu seperti kehilangan sesuatu yang berharga dalam hidupnya. Mikasa menundukkan kepalanya, menggenggam tangan Levi, membuat pria itu sontak menoleh kearah Mikasa.

"Aku tahu dimana tempat kau dapat mengetahui semua tentang sosok ayahmu,"

Levi menatapnya.

"Berjanjilah, setelah itu jangan ada yang berubah diantara kita."

-
-

Tawa Mike memenuhi ruang kerja Eren, pria itu meledeknya karena cerita lucu yang menimpa Eren semalam. Ya, saat Historia memintanya untuk menjemput gadis itu di sebuah kedai, yang tak lain adalah kedai milik Kenny.

Historia menceritakan tujuannya datang ke sana, dan setelah itu gadis tersebut malah menyatakan perasaannya. Eren tak enak hati untuk menolak, namun dengan cepat Historia menjawab bahwa gadis itu juga sudah memiliki kekasih dan berencana menikah dua bulan lagi.

Menghembuskan nafasnya Eren hanya mengangguk, sebenarnya tidak buruk menerima Historia hanya saja Mikasa lebih menggoda. Gadis itu telah mengisi hatinya selama bertahun-tahun.

Mike menepuk bahu Eren, menyeka air matanya karena terlalu banyak tertawa. "Hidup kita itu tak jauh berbeda bung, kita di tolak oleh dua gadis yang sama. Historia menolak ku dulu, dan sekarang Mikasa malah terlihat jijik padaku. Oh ayolah, kita ini termasuk jajaran pria tampan Jepang." Katanya dengan percaya diri.

Eren mendengus, memilih menyesap kopi dan menghisap nikotinnya. "Mikasa tak menolak ku,"

"Oh ya? Setelah semalam dia pulang bersama Levi dan bermalam bersama?" Goda Mike membuat dahi Eren berkerut.

"Bermalam bersama?!"

Mike mengangguk, "Kau tahu Marco kan?" Eren mengangguk.

"Temanku itu ternyata satu gedung apartemen dengan Levi, dia sempat mengira pria yang sedang merangkul seorang perempuan menuju kamar apartemen itu bukan bos kita. Tapi Marco memfoto mereka, dan mengirim gambarnya padaku. Dan lihat...." Mike menunjukkan sebuah foto pada ponselnya.

You Deserve MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang