34

502 79 7
                                    

Tidak ada usaha yang lebih mengkhianati selain teman sendiri.

Sesuaii janji akuuuuu
Aku up
Kangen gak?
Semoga suka sama part ini
Kalo ada typo dan kesalahan mohon di maklumi

Selamat membaca ✨

Situs demi situs dibuka satu persatu oleh Levi. Mencari data diri dan riwayat hidup Mikasa sampai ke akar-akarnya. Ia penasaran, khawatir dan bingung.

Tidak percaya jika Mikasa adalah bagian dari klan Ackerman dan kenal dengan pamannya.

"Ini semua data tentang nona Mikasa, tuan." Zeke menyerahkan sebuah map kepada Levi.

Pria Ackerman itu mengambilnya, membaca setiap tulisan yang tercetak di sana. Data diri Mikasa, semua tentang gadis itu tercantum jelas di kertas tersebut.

"Dia..... Putri Jeffrey Ackerman?" Gumam Levi tidak percaya.

"Benar, nona Mikasa adalah putri dari mendiang Jeffrey Ackerman. Pengusaha kaya raya yang telah menolong almarhum tuan Louis Ackerman." Ucap Zeke menjelaskan.

Levi menggeleng tidak percaya, "Jadi Mikasa adalah keturunan orang kaya? Tapi kenapa? Kenapa dia bertingkah seperti-,"

"Orang miskin kan, tuan?" Potong Zeke dan langsung dijawab anggukan oleh Levi.

"Nona Mikasa melakukan itu untuk menyamarkan identitasnya, tuan Kenny yang menyarankan hal itu. Juga kejadian dimana saya hampir menabrak kucing nona Mikasa, itu juga menjadi bagian dari rencananya." Terang Zeke.

"Jadi maksudmu, itu bukan murni kecelakaan?"

"Bukan, tuan."

Levi menghela nafasnya gusar. Kenapa ia baru menyadari semuanya itu sekarang? Lalu bagaimana sekarang ia harus bertindak? Disaat perasaannya bercampur antara senang dan kecewa.

"Apa ada informasi yang lainnya?" Tanya Levi menatap Zeke.

Supirnya itu mengangguk, "Ini tentang kehidupan pribadi nona Mikasa."

"Katakan!"

Zeke membuka halaman selanjutnya dari map yang ia berikan pada Levi, "Menurut data dari sebuah rumah sakit di Amerika, nona Mikasa sempat mengalami sebuah penyakit yang cukup parah. Karena minimnya akses untuk mencari tahu apa penyakit itu, sejauh ini yang dapat saya temukan hanya riwayat rawat inap nya nona Mikasa di rumah sakit tersebut selama enam bulan."

Levi semakin syok, ia tidak sanggup lagi mendengar semua fakta tentang kekasihnya. Betapa cerdiknya Mikasa menutupi semua masalah dalam hidupnya, dan bertingkah seperti tidak terjadi apapun.

"Zeke, tolong kosongkan jadwalku hari ini. Aku ingin bertemu dengan Historia," perintah Levi dijawab dengan anggukan kepala.

-
-

Historia melerai pelukannya bersama Mikasa, melambaikan tangannya sembari menatap punggung Mikasa yang kian menjauh.

Disebelahnya ada Reiner, sang kakak tetap setia bersamanya hingga sosok Mikasa hilang diantara kerumunan orang.

Historia menghembuskan nafasnya, "Reiner, kau harus menjelaskan semuanya." Katanya, menatap sang kakak dengan tatapan membunuh.

Reiner hanya diam, ia sudah terpojok sekarang. Mau bagaimana lagi? Temboknya untuk bersembunyi telah rubuh dan tak ada tempat untuk kabur lagi.

Ia terpaksa mengangguk, membuntuti sang adik untuk pergi ke suatu tempat.

Tak butuh waktu lama, mobil yang dikendarai langsung oleh Historia itu menepi disebuah restoran yang cukup mewah. Reiner memandang sekelilingnya secara seksama, memperhatikan beberapa kebiasaan orang-orang yang sedikit berbeda dengannya. Maklum ia jarang berinteraksi dengan orang luar, hidupnya lebih banyak ia habiskan dibalik tembok istananya.

You Deserve MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang