Levi dan Mikasa berlari disepanjang lorong rumah sakit. Rasa khawatir dan wajah panik keduanya berhasil menarik perhatian para pengunjung. Untung saja keadaan rumah sakit kala itu tidak terlalu ramai, memudahkan keduanya untuk menemukan Almero.
Tiba Levi dan Mikasa di depan salah satu ruangan dokter kepercayaan keluarga Ackerman. Levi bisa tahu Almero berada di sini karena seorang perawat memberitahunya.
Untung ia cepat bertindak, jika tidak mungkin peristiwa itu bisa saja terjadi.
Ceklek
"Bagaimana jika anak ini-,"
"Ibu!" Panggil Levi membuat percakapan antara dokter dan sosok wanita paruh baya itu terhenti.
Kenny terlihat terkejut dengan kehadiran Levi dan Mikasa, lalu bangkit dan menghampiri keduanya.
"Bagaimana kalian......"
"Kenapa kalian membawa Almero ke rumh sakit?" Tanya Mikasa datar, menatap lurus pada sosok Kenny.
"Mikasa, itu tidak seperti yang kau lihat." Ujar Kenny gugup. Ia tidak tahu harus menjelaskan apa pada wanita itu.
"Ibu, aku sudah memperingati ibu untuk tidak melewati batas. Tapi apa semua ini?" Tanya Levi kesal.
Kuchel bangkit sembari menggendong Almero yang sedang tertidur, "Ibu hanya melakukan check up, kenapa kau jadi semarah itu?"
"Berikan Almero padaku, bu." Pinta Mikasa yang langsung dituruti oleh Kuchel.
"Hah....." Levi menghembuskan nafasnya lelah.
"Baiklah, aku tidak tahu apa yang sebenarnya kalian lakukan di tempat ini. Tapi tolong jangan melewati batas yang telah ada. Sekarang ayo kita pulang," tutur Levi.
"Ibu ingin mengajak Almero jalan-jalan," ujar Kuchel merajuk.
"Ibu! Almero sedang tidur, dia pasti lelah menghadapi mu. Sudahlah, ibu bisa mengajaknya pergi besok." Ujar Levi kesal.
Kuchel hanya bisa menggerutu dalam hati, ia menatap sedih pada Almero yang tengah tertidur pulas.
"Kenny, bawa ibuku pulang. Aku akan mengajak Mikasa pergi ke suatu tempat," kata Levi memberi perintah.
"Kemana?" Tanya Mikasa bingung.
"Suatu tempat,"
-
-Suatu tempat yang Levi maksud adalah sebuah danau. Sehari sebelum acara keluarganya berlangsung, Levi sudah lebih dahulu mempersiapkan semua ini. Ia menyewa jasa piknik karena mengira Mikasa akan benar-benar langsung meninggalkannya setelah acara itu usai, dan berharap bisa bertemu dengannya di tempat ini untuk yang terkahir kalinya.
Namun sepertinya takdir berkata lain. Karena bujukan Kuchel, akhirnya Mikasa bersedia tetap tinggal untuk beberapa saat. Dan itu tentu saja membuat Levi senang bukan main, namun ia masih ragu menunjukkannya.
"Maaf atas perbuatan ibuku," ujar Levi membuka percakapan.
Mikasa meliriknya, "Aku mengerti,"
Mendengar jawaban singkat Mikasa, Levi berasumsi jika wanita itu masih kesal padanya. Lantas ia mengeluarkan sebuah kotak dan memberikannya pada wanita itu.
"Apa ini?" Tanya Mikasa bingung.
Levi tersenyum, "Kau boleh melihatnya sendiri."
Mikasa lantas membuka kotak itu, dan terkejut saat melihatnya. "Apa..."
"Itu adalah kalung yang sempat ingin aku berikan padamu tiga tahun yang lalu. Aku berencana untuk melamarmu dan menikah ditahun itu, tapi sialnya Petra telah merancang hal buruk padamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Deserve Me
RomanceRivaMika FF 18+ No Description Sebuah karya dari Hajime Isayama, dan saya membuatkan sebuah fan fiction nya Enjoy!!! ⚠️Lemon⚠️ Cerita sementara, jika sedikit peminat akan saya take down.