33

386 64 2
                                    

Selalu ada jalan disaat orang-orang baik berusaha untuk menemukannya.

Hai semua
Ini part 33 versi revisi ya
Beberapa adegan aku ubah, dan aku rapiin biar kelihatan lebih bagus.

Selamat membaca ✨

Suasana rapat terlihat kondusif saat Eren sedang fokus mendengar salah satu kliennya berbicara. Tangannya bergerak lincah mencatat hal-hal penting yang mungkin saja akan diperlukan untuk perbaikan.

Disebelahnya, salah satu bawahan Levi bertugas menyusun laporan rapat hari ini.

Karena merasa sedikit bosan, akhirnya Eren mengecek ponselnya. Ia sengaja memasang mode silent karena tidak ingin mengganggu waktu rapat.

Namun saat melihat sebuah pesan dari Levi, matanya langsung memicing dan tangannya reflek menggebrak meja membuat semua orang menatapnya heran.

"Ada apa pak Eren?" Tanya salah satu klien menatap sedikit kesal kearah Eren.

Pria Yeager itu sempat terdiam sesaat, dan pergi tanpa aba-aba membuat orang-orang yang ada di ruang rapat itu bingung dan panik.

"Pak Eren!" Panggil bawahan Levi berusaha mengejar atasannya itu.

"Maaf, maaf untuk kelalaian kami. Untuk rapat hari ini bisa di tutup, mohon permaklumannya." Katq bawahan Levi merasa sangat bersalah.

Salah satu Klien mengangguk pelan, ia juga tidak mengerti situasi apa yang sedang terjadi.

Lantas bawahan Levi itu pamit undur diri, mengejar Eren untuk mencari tahu maksud dari apa yang pria itu lakukan.

-
-

Tok
Tok
Tok

"Hanji!" Panggil Eren keras, menggedor pintu apartemen kakak tiri bosnya.

Tok
Tok
Tok

"Buka pintunya, Hanji!! Aku ingin bicara denganmu!" Teriak Eren lagi.

Sedangkan sang pemilik apartemen mengerutkan keningnya heran, ia baru saja tiba dari bandara dan belum sempat beristirahat. Tapi sepertinya ada saja orang yang mengganggunya.

Tok
Tok
Tok

Pintu apartemennya diketuk begitu keras, Hanji berdecak kesal. Ia bersumpah jika sampai orang itu hanya berniat merusak mood nya, ia akan membunuh orang itu.

"Sabar! Konoyaro," umpat Hanji kesal.

Ceklek

"Eren apa-, Arghhhhhh......."

Hanji menjerit kesakitan saat pria Yeager itu masuk dan langsung mencekik lehernya. Matanya terpejam dan tangannya berusaha melepas cekikan Eren, namun pria itu tampaknya tak berniat melepaskan cengkeramannya sedikit pun.

"Dimana kau menyembunyikan Mikasa, hm? Jawab!" Bentak Eren dengan suara beratnya yang menakutkan.

Hanji menggeleng pelan tidak mau menjawab pertanyaan Eren.

"Arghhh......" Pekik Hanji saat Eren mengeratkan cengkeramannya.

"Jawab Hanji! Rencana yang kau maksud saat itu adalah menyembunyikan Mikasa kan?! Kenapa? Kenapa kau melakukan hal itu?!" Teriak Eren di depan wajah Hanji.

Hanji memejamkan matanya kuat, air matanya mulai keluar karena pasokan udara yang tipis.

"E-Eren.... Le-lepaskan.... Aku...... Ti-tidak dapat..... Ber.....nafas..." Lirih Hanji memegangi lehernya.

You Deserve MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang