55

326 57 37
                                    

Warning!
Pokoknya warning susah jelasinnya





Boruto ngeliatin kuku kukunya sembari berkata, "pacaran sama gue yok".

Badan Sarada mendadak kaku sesaat setelah mendengar ajakan Boruto yang keterlaluan itu. Detik kemudian dia ngelempar bantal kursi yang tergeletak di kursi belajar yang ada di dekatnya. Boruto auto kaget sewaktu bantal tersebut melayang mengenai wajahnya.

"Gue serius!" kata Boruto keras. Sarada mendekat perlahan sembari berkacak pinggang.

"Dan gue juga serius nggak bakal mau pacaran sama lo, Boruto Uzumaki. Gue nggak suka sama lo".

Boruto mendekap tangan, "gue ganteng gini masa lu nggak mau".

Sarada mengambil tas yang sempat ia lempar ke Boruto lalu mengambil dompet yang tak jadi dimasukkan cowok itu ke dalamnya. Nggak lupa Sarada ngeluarin sepatu Airwalk putih yang baru dia beli dua minggu silam bersama Cho Cho. Airwalk yang cuma dia pake kalo ada acara khusus dan satnite dengan Sasuke adalah salah satunya.

"Jangan pacaran sama Sasㅡargh siapelah itu", sela Boruto lagi. Sarada berjalan kearah pintu lalu duduk untuk memasang sepatu.

"Sejak kapan lo ngatur hidup gue?" balas Sarada sengit tanpa ngeliat sedikit pun. Boruto turun dari kasur dan berdiri di belakang cewek berkacamata itu.

"Sejak gue punya feeling kalo dia ndak baik buat lu".

Sarada menoleh, "kenal aja enggak udah berani main feeling", lalu berdiri sejajar dengan Boruto. Mereka saling bertatapan tajam bagai sedang mencari kelemahan masing masing.

"Gue bilang jangan ya jangan lah", kata Boruto dengan muka serius. Sarada menarik napas.

"Urusan lo apa hah? Nggak usah ngatur gue anjing!"

"Yang baik buat lu cuma gue, ndak ada yang lain", kali ini Boruto mencengkram lengan Sarada. Mata Sarada refleks ngeliat lengannya yang udah dicengkram erat oleh cowok itu, membuat ia memberontak paksa meminta dilepas dengan segera.

"Lo kenapa sih! Lepaㅡ"

Seperti disambar petir, jantung Sarada dibuat mati sewaktu Boruto dengan sangat tiba tiba mencium bibirnya. Untuk sepersekian detik otak Sarada mendadak beku nggak tau mau berbuat apa, tapi dengan segenap kekuatan yang dia kumpulin, akhirnya Sarada bisa mendorong cowok itu menjauh dari pandangan, plus telapak tangannya pun refleks menampar keras pipi Boruto. Air mata Sarada nggak kebendung. Langkah kakinya terburu menuju pagar, ninggalin Boruto yang terdiam dan menyesali perbuatan yang nggak sengaja dia lakuin.

Beneran nggak sengaja dan nggak tau kenapa.

Dibalik itu semua, bola mata Mitsuki ngerekam kejadian demi kejadian yang baru aja terjadi. Di balik jendela ruang makan dia ngerasa kecewa. Demi apa Boruto nyium Sarada? Bukannya mau ikut campur perasaan Boruto atau gimana, tapi kalo nyimpen perasaan sama Sarada, kenapa dia nggak cerita coba?

Kaki Mitsuki melangkah bersembunyi di balik pantry sewaktu Boruto terlihat berjalan masuk ke pintu dapur. Sesekali cowok itu memijit pelipisnya lalu masuk ke kamar tanpa tau Mitsuki ada di balik pantry. Kebetulan ruang tv lagi kosong, semua sibuk di kamar masing masing. Inojin lagi ngaji, Shikamaru lagi ngegame di laptop dan Cho Cho lagi asik ngedrakor. Setelah mendengar pintu kamar ditutup Boruto, barulah Mitsuki keluar dari persembunyiannya. Dia mengurut dada dan berjalan masuk ke kamar lalu mengambil hp. Jemarinya mencari nomor Sarada. Cowok itu tau kalo Sarada nggak bakal bisa berlama lama dengan Sasuke karena kejadian barusan. Gimana pun tomboinya Sarada, dia tetep seorang cewek yang pasti shock sehabis dicium orang. Apa ya namanya? Tonic immobility kalo nggak salah. Apalagi ini yang pertama kali karena Mitsuki pastinya tau tiap detik kehidupan cewek itu. Yaiya namanya juga se tim. Tapi sumpah, nggak abis pikir sama kelakuan laknat Boruto. Tuh cowok jago ceramahin temen temennya, tapi malah ngelakuin hal bullshit ke temen deketnya sendiri. What the fck nggak sih?

[2] Lost in Cool-yeah! ㅡ BORUTO : NARUTO NEXT GENERATIONSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang