Nggak ada yang namanya gagal jalan jalan keliling kota bagi geng udel. Mau Boruto pingsan kek atau ngapain kek, bungkus sekalian masukin mobil ngehe. Neji aja sampe heran ngeliatin anak anak pada semena mena ke Boruto, ditidurin di kursi belakang dengan paha Mitsuki sebagai bantal.
Lagian siapa suruh pingsan lagi. Nggak mungkin rencana jalan batal, setelan udah rapi banget gila.
Jadilah Sarada sama Hinata sempit sempitan di kursi depan, tapi nggak ngerasa sempit juga sih mereka, badan seupil gitu soalnya. Di kursi tengah ada Inojin, Shikadai dan Cho Cho.
Sekarang mobil lagi berhenti di lampu merah jalan pusat perkantoran kota.
"Boruto udah sadar belom?" tanya Neji sambil ngeliat dari kaca spion tengah. Shikadai menggeleng.
"Demen banget pingsan njing", katanya.
"Iyelah pingsan, dia liat versi mini bokapnya", tukas Inojin, "gue kalo jadi dia mungkin auto pingsan juga".
"Ntar siapa tau kejadian baru tau rasa lo", ujar Cho Cho. Inojin langsung natapin tuh cewek geram.
"Aku udah kasih minyak kayu putih kayak yang mami Kurenai lakuin, tapi Boruto nggak sadar sadar", Mitsuki menghela napas panjang, bingung mesti berbuat apa.
"Mati nggak dia?" teriak Sarada dari depan. Semua auto menoleh ke cewek berkacamata itu.
"Gile ae lo Sar, Sar", Inojin menyilangkan kedua tangannya di depan dada, "emang lo udah siap kehilangan?"
"Loh napa emangnya?" Sarada balik nanya, "emang dia siapa gue kok lo nanyanya gitu?"
"Siapa tau dia jodoh lu beberapa taun kemudian, sayang kalo dia mati sekarang", kekeh Shikadai. Refleks Sarada pura pura muntah ngedenger pernyataan dari anaknya papa Shikamaru dan mama Temari itu.
Jodoh?
JodoooOooh?!
"Nggak lah, gue jodoh sama... Hm, bentar gue pikir dulu", tiba tiba Sarada mencuri pandang kearah Neji, lalu telunjuknya mengacung, "hah siapa tau gue jodoh sama Neji".
Mendengar namanya disebut sebut, Neji yang lagi nyetir mobil auto mendelik kaget, "lah gue dibawa bawa".
"Oi Neji, emang lo mau sama dia?" tanya Inojin keras, "ndak usah deh. Ntar kalo dia badmood bisa dipukulin membabi buta. Boruto aja sering jadi korban, padahal temen doang".
Sarada langsung melotot kearah cowok pirang itu, tangan kirinya udah terkepal siap bertempur, "heh itu gue pukulin karna dia banyak tingkah! Gue nggak pernah tuh mukulin Mitsu!"
Baru aja mau nonjok muka ngeselinnya Inojin, tangan Sarada malah dicengkram erat sama Hinata yang duduk di deket pintu.
"Jangan Sar, sabar", kata Hinata pelan. Cewek berkacamata itu menghembuskan napas lalu balik menghadap ke depan.
Sekarang mobil tengah melaju di jalan pusat perbelanjaan. Mall mall bagai saling menyambung di sepanjang jalan dan menimbulkan macet yang lumayan panjang gara gara kendaraan sembarangan mengantri untuk masuk mall, belum masyarakat yang lalu lalang menyeberang jalan gila gilaan sampai sampai kendaraan kendaraan nggak dikasih lewat dalam jangka waktu lumayan lama.
Walaupun terjebak macet begitu, Neji sama sekali nggak keliatan bete. Malah dia asik gonta ganti playlist lagu dari hpnya yang dia sambungin via bluetooth. Enaknya, playlist Neji nggak ngebosenin, lagu lagunya update. Kayaknya dia juga nggak milih milih genre. Semua genre dia jabanin.
"Kok nggak gerak gerak siiih", Cho Cho menaik turunkan kaki saking bosennya nungguin macet yang nggak kelar kelar, "kata hachidaime kotanya mirip Konoha. Konoha aja nggak pernah macet kek gini!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Lost in Cool-yeah! ㅡ BORUTO : NARUTO NEXT GENERATIONS
Fanfiction[ON GOING] Hidup mereka udah nggak lucu lagi. Cast: Boruto Uzumaki Mitsuki Sarada Uchiha Inojin Yamanaka Shikadai Nara Chōchō Akimichi Highest rank: #1 orochimaru [10/7/2020] #1 shikadai [20/3/2021]