9

464 68 6
                                    

"Tampar gue dulu tampaaaar!" Boruto menepuk kedua pipinya di depan Neji, "ayo tampar gue ayooo!"

Neji menggigit bibir lalu melepas tangan cowok berambut kuning itu, "gue nggak nyangka bakal jemput orang bawel kayak lo".

"Neji", panggil Shikadai, "udah, biarin aja dia. Kita ngikut lo aja deh", walaupun sebenernya cowok itu agak sangsi dengan keadaan.

"NDAK!" jerit Boruto melotot kearah Shikadai, lalu balik natapin Neji, "tampar gue dulu! Baru kita ngikut lu!"

Neji menarik napas, "lo mau gue tampar?"

"Iye! Biar gue percaya kalo ini nggak mimpi!"

Shikadai, Mitsuki, Inojin, Sarada dan Cho Cho cuma bisa pasrah ngeliat kelakuan Boruto. Udah 2 kali ini loh dia minta ditampar mulu.

"Jangan nangis abis ini", ledek cowok itu kemudian mengangkat tangannya mengambil ancang ancang untuk menampar.

"Nangis apㅡ"

Plak.

Boruto terdiam sembari memegangi pipinya yang barusan kena tampar. Masya Allah, tamparan Neji lebih sakit dari kak Konohamaru dah, gumam Boruto dalam hati. Dia meringis, lalu tiba tiba teriak,

"KEKENCENGAAAN ANJIIIING!!"

"Katanya pengen ditampar", ujar Neji seakan nggak bersalah, " puas lo? sekarang ikut ke mobil".

Mereka berlima pun akhirnya mengikuti Neji menuju parkiran. Nggak lupa Mitsuki menyeret Boruto yang masih diem terpaku abis kena tampar si pengguna jutsu hakke rokujūyon shō hkhk.

Eh tapi ini kan bukan Neji Hyuga yang asli, mana tuh cowok byakugan aja nggak tau, ya nggak mungkin kan dia bisa nguasain jutsu hakke rokujūyon shō, hakke kushō atau jutsu klan hyuga lainnya. Hm, masih menjadi misteri.

Setibanya di depan mobil crv putih, Neji membuka bagasi kemudian membantu memasukkan koper koper geng udel beserta ransel ransel mereka.

"Kalian langsung masuk aja", suruhnya. Shikadai dan Inojin auto ngebukain pintu tengah dan buru buru masuk ke dalam.

Sarada mencuri pandang ke Boruto yang masih diem megangin pipinya sambil bersandar di badan mobil bersama Mitsuki, kemudian masuk tanpa berkata apa apa dan duduk di sebelah Shikadai.

"Kalian berdua duduk di depan", kata Neji. Boruto menatap cowok itu lesu sembari tangan kanannya ditarik Mitsuki buat masuk ke dalam mobil.

Setelah beres, Neji pun menghidupkan mobil lalu melaju pelan keluar area parkiran. Nggak lupa dia nyiapin duit buat bayar parkir.

"Neji hyuga".

Neji yang sedang membayar parkir di loket parkiran, otomatis menoleh mendengar nama panjangnya dipanggil seseorang. Ada Mitsuki di sebelahnya yang lagi senyum.

Neji menutup jendela mobil dan balik melajukan mobil, "hm, tau darimana nama panjang gue?"

"Ketahuan, nama lu itu sama kayak nama om gue. Mana dari atas sampe bawah sama persis pula", sela Boruto yang masih meringis menahan sakit, "lu itu sebenernya siape hah?"

"Manusia lah", jawab Neji santai, "apa lagi? Emang lo ngarepin gue itu apa? Setan?"

"Trus kenape nama lu bisa Neji Hyuga juga sih anjing, lu copy paste om gue jingan", racaunya. Padahal Mitsuki lah yang awalnya mau ngajakin Neji ngobrol, malah dia yang harus mengalah dan milih buat nyimak aja.

"Mana gue tau, nyokap bokap gue yang kasih nama", jawab Neji berusaha tenang, "gue nggak kenal om lo. Gue ya gue, nggak ada hubungannya sama om lo", sambungnya.

Gigi Boruto gemeletuk saking gemesnya sama Neji.

"Kalo lu nggak punya hubungan apa apa sama om gue, kenape lu bisa make nama Hyuga hah ngaku lu!"

Neji mencuri pandang kearah Boruto, "kenapa sih segitunya ngurusin gue?!"

"Karena lu om gue bangsat!"

Di belakang, Inojin asik bisik bisik dengan Shikadai. Sebenernya mereka berdua maklum kenapa Boruto bertingkah kayak gitu, tapi harus gitu ya perdebatan ini dibawa makin berbelit belit?

"Kalo boleh jujur, emang ini semua nggak masuk akal", bisik Sarada ke Shikadai, "aneh kan, di negara orang malah ketemu orang yang mirip banget sama om Neji. Walaupun gue nggak kenal sama om Neji, tapi kata nanadaime om Neji kan udah nggak ada".

Seketika Shikadai teringat cerita tentang om Neji yang diceritakan nanadaime sewaktu mereka berlima asik ngeliatin koleksi foto nanadaime di ruang keluarga ketika main ke rumah Boruto.

"Gue malah takut kita ini kejebak lagi di mimpi teros endingnya mati lagi", Inojin mendekap tangannya, "gitu kali yang dirasain Boruto. Ndak enak banget".

"Tapi gue rasa ini nggak mimpi, Neji aja ganteng gitu", timpal Cho Cho. Ketiganya mendelik tajam. Beneran dah tuh cewek nggak pernah bisa diajak serius.

"NEJIIIII!"

Teriakan Boruto menggelegar bersamaan dengan mobil yang berhenti di lampu merah. Neji auto natapin Boruto geram. Kali ini dia beneran kesal pake banget.

"Kalo lo masih bawel juga gue buang lo disini!" ancamnya. Tapi cowok berambut kuning itu malah balas melotot kasar.

"Buang gue buaaang! Ndak peduli gue!" hardiknya sambil berusaha menggapai gapai Neji. Untung ada Mitsuki ditengah tengah mereka berdua. Kalau nggak, beuh, bisa perang dunia 3 ini mah.

"BORUTO!" kali ini Shikadai turun tangan. Nada suaranya keras, bikin kaget semua umat yang ada di dalam mobil.

"BISA TENANG NDAK SIH LU? DIEM AJA NAPA! HARGAIN NEJI! DIA UDAH CAPEK CAPEK JEMPUT!" fix Shikadai marah. Hamdalah Boruto langsung ciut. Tapi dalam hati dia masih dongkol.

"Akhirnya tenang", Inojin bernapas lega. Dari tadi telinganya nggak bisa diajak istirahat gara gara Boruto.

Lampu lalu lintas berubah menjadi hijau. Mobil melaju kembali. Beruntung suasana perlahan mulai kondusif.

"Kalian udah makan?" tanya Neji sembari melihat Sarada, Shikadai, Inojin dan Cho Cho dari kaca spion tengah.

"Belum sih, di pesawat dari Kuala Lumpur kita nggak dikasih makan", balas Sarada.

"Mau beli makan dulu nggak?" tanyanya lagi, yang langsung dijawab oleh Cho Cho,

"MAUUU SAYANG".

"Semua orang lo sayang sayangin", Inojin auto geleng geleng. Bikin malu bisanya dia.

"Kamu mau beli makan dimana?" tanya Mitsuki. Dia menoleh kearah Neji. Sedangkan Boruto udah males ikutan nimbrung.

"Terserah sih. Disini ada makanan lokal, junkfood, ya gitu gitu", jawabnya, "kalo kalian mau junkfood, ada mcd, kfc, burger king, pizza hut, hokben, richeese, kalo lokal kayak sate, bakso, mie ayam pangsit, nasi goreng, martabak mesir, banyak lah pokoknya".

"Kok gue kayak dejavu denger nama mcd ya. Kita pernah makan mcd ndak sih?" gumam Inojin bingung. Mendadak otaknya seperti mengingat sesuatu tapi dia lupa detailnya kayak apa.

"Gue kayak pernah makan mcd di atas kap mobil bareng gebetan gue itu", tukas Sarada. Telunjuk Inojin langsung mengacung.

"Hah iya kita makan mcd di dalem mimpi".

"Dan waktu itu gue yang pesen karena kita drive thru dan gue jadi sopir", tambah Shikadai seakan sedang bernostalgia. Padahal mimpi doang itu mah.

"Jadi kalian mau apa?" suara Neji bergema untuk yang kesekian kalinya.

Mereka berempat mengangguk, lalu bareng bareng ngejawab, "Mcd aja deh!"

Pun Boruto dan Mitsuki terpaksa ngikut aja. Hah.

[2] Lost in Cool-yeah! ㅡ BORUTO : NARUTO NEXT GENERATIONSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang