Shikadai tergopoh gopoh berlari ke gedung jurusan. Gara gara dia lupa ngeprint tugas matkul writing for professional purposes, jadilah dia rela lari larian sehabis kuliah itu ke fotocopy terdekat buat ngeprint dan balik lagi ke gedung jurusan buat nemuin dosen matkul writing-nya, pak Ebisu. Kata beliau dia mau nungguin Shikadai buat ngumpulin tugas sebelum si bapak masukin nilai ke buku harian nilai kepunyaannya.
Saking paniknya tadi, dia aja lupa kalau punya motor. Kalau dipikir pikir ngapain juga dia lari larian haduh.
Sesampainya di depan ruang dosen, Shikadai menarik napas sebelum mengetuk pintu pelan lalu membukanya. Dan betapa kecewanya cowok itu, pak Ebisu ternyata nggak ada di ruangan. Ah sial katanya mau nungguin. Apanya yang nungguin bangsat?!
Astagfirullah.
Hm tugasnya diletakin di meja beliau aja deh, yang penting tugasnya masuk.
Bersamaan dengan itu mata Shikadai menangkap seorang cewek berambut pirang diikat dua sedang asik nulis di meja yang nggak jauh dari pintu. Mumpung nggak ada dosen dan cuma ada tuh cewek, Shikadai pun nyelonong masuk.
"Permisi", dia melangkah kearah cewek tersebut, "kak meja pak Ebisu yang mana ya?"
Cewek pirang itu mendongak, lalu menunjuk meja yang ada di deket jendela dengan penanya, "tuh disana".
Beberapa detik setelah dia mendongak, Shikadai sempet shock pas ngeliat ini orang mirip banget sama nyokapnya. Tapi untung shocknya dia nggak separah Boruto yang sampai pingsan. Seenggaknya dia masih bisa napas dan mengontrol emosi.
"Oke makasih kak", Shikadai jalan kearah meja yang ditunjuk cewek tadi dan ngeletakin tugasnya yang udah dijilid rapi.
"Lo Shikadai ya?"
Shikadai auto menoleh. Itu cewek barusan manggil dia kah?
"Lo Shikadai kan?" tanyanya lagi dengan tampang pengen ngajak ribut.
"Iya kak. Kenapa kak?" Shikadai balik melangkah ke depan cewek itu.
"Jangan panggil gue 'kak', gue masih semester 3 kali. Sama kek lo", tukasnya. Shikadai garuk garuk kepala.
"Gue Temari", lanjutnya, "tadi pak Ebisu nitip pesan bilang kalo lo disuruh pergi ke pustaka daerah buat nyari buku", kemudian Temari membuka laci dan ngeluarin secarik kertas yang dia kasih ke Shikadai.
Alis Shikadai bertautan.
"Bukunya buat matkul besok pagi. Lo besok belajar upper intermediate grammar kan?"
"Iye sih tapi bukan sama pak Ebisu. Dosen gue kan pak Hayate", jawab Shikadai. Temari mengangkat bahu.
"Yaudah mungkin pak Hayate nitip ke pak Ebisu kan bisa jadi".
Cowok itu merengut. Santai banget balesannya kayak beneran mau ngajak ribut.
"Kenapa bengong?"
Shikadai tersentak. Ini dia lagi mikirin sesuatu yang penting loh selain mikirin kenapa cewek ini juga bisa bernama Temari. Btw mimpi apa dia semalam bisa bernasib sama dengan Boruto?
"Nggak mau?" tanya Temari lagi. Shikadai menghela napas.
"Bukannya nggak mau. Masalahnya gue nggak tau pustaka daerah dimana. Gue kan baru sebulanan disini", keluh cowok itu. Ya emang bener kan? Lagian kalau nyari pake google maps ribet ah, mesti curi curi pandang ke layar hp. Males banget.
Temari menutup buku yang terkembang dihadapannya dan mengumpulkan kertas kertas double folio yang berserakan menjadi satu, lalu dia lipat dan dimasukin ke dalam buku. Pun dia berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Lost in Cool-yeah! ㅡ BORUTO : NARUTO NEXT GENERATIONS
Fanfiction[ON GOING] Hidup mereka udah nggak lucu lagi. Cast: Boruto Uzumaki Mitsuki Sarada Uchiha Inojin Yamanaka Shikadai Nara Chōchō Akimichi Highest rank: #1 orochimaru [10/7/2020] #1 shikadai [20/3/2021]