Cho Cho berjalan lunglai menuju fakultas Shikadai sembari tangannya melukin totebag yang berisi perlengkapan praktek matkul tata boga kayak baju plus topi chef, apron, celemek, napkin dan berbagai cutleries yang dibutuhkan. Huft, sore ini dosen matkul tata boganya mendadak ngebatalin praktek dikarenakan anak beliau barusan didiagnosis kena tipus. Mana tadi dia minta nebeng ke temen temen tapi mereka pada belum ada yang niatan pulang melainkan nongki nongki dulu di cafe kampus entah sampai jam berapa. Cho Cho yang lagi mager nongki pun akhirnya nelfonin Shikadai buat pulang bareng. Tapi ternyata cowok itu masih berkutat dengan latihan persiapan English Department Festival yang bakal diadain 4 bulan lagi. Emang sih masih lama, cuma Shikadai mau nggak mau harus latihan dari sekarang mengingat namanya dimasukin secara sepihak ke sesi drama oleh dosen matkul dramanya buat meranin Romeo di drama Romeo and Juliet yang sepakat mereka angkat. Shikadai terpilih jadi Romeo berkat kemampuan bahasa inggrisnya yang udah macam bule beneran.Coba kalau motor Shikadai nggak pake masuk bengkel dan minjem motor Inojin, pasti gue bisa langsung rebahan di kasur, batinnya dalam hati.
Fyi, Inojin masih keasikan ngebolos di rumah.
Jadilah Cho Cho disuruh nunggu di depan teater tertutup yang berada di dalam gedung dekan alias gedung utama fakultas. Kata Shikadai dia bakal selesai kira kira sejam lagi. Makanya Cho Cho mau mau aja disuruh nunggu, kalau sejaman gitu nggak lama banget lah.
Sesampainya di depan gedung fakultas Bahasa dan Seni, cewek itu kebingungan. Dia lupa nanyain posisi pas teater tuh di sebelah mana. Tadi dia cuma nanyain tentang letak teater doang yang dijawab Shikadai di dalam gedung fakultas. Huft. Terpaksa harus nanya sama orang deh.
"Permisi kak, teater tertutup dimana ya?" tanya Cho Cho ke seorang cewek yang lagi berdiri di depan pintu utama.
"Oh sini aku anterin kak", kata cewek itu. Cho Cho pun dianterin sampai ke depan pintu teater yang ternyata masih terletak di lantai 1 dengan posisi paling belakang dari pintu utama.
"Makasih kak", kata Cho Cho sebelum si cewek pergi.
"Iya sama sama kak. Duluan ya", katanya nggak lupa melambai. Cho Cho auto terharu. Aduh anak anak disini humble banget fix. Tapi selepas itu, dia jadi bingung lagi. Ini pintu teater beneran ditutup, mau masuk eh takut ngeganggu anak anak jurusan bahasa inggris yang lagi pada latihan.
Pun Cho Cho merogoh saku celananya kemudian mengambil hp, berencana buat nelfon Shikadai. 3 kali ditelfonin nggak diangkat angkat. Ah sibuk banget sih kamu mas.
Untung mata cewek itu menangkap kursi panjang yang ada di deket tangga teater dan kebetulan kursi itu kosong. Buru buru Cho Cho turun lalu duduk disana. Btw, letak pintu teater tuh naik dikit kira kira 4 anak tangga.
Cho Cho menghela napas sembari ngeliatin anak anak fakultas bahasa dan seni yang ngeramein gedung entah itu duduk lesehan di pinggiran lantai sambil nyanyi nyanyi, ngobrol sambil ngegambar, mondar mandir nggak karuan sekedar nyari kesibukan, bahkan ada yang lagi santai mainan biola di sudut gedung yang suara gesekan biolanya keras banget berasa dipakein toa. Ternyata anak anak disini selain humble, kelakuannya juga ajaib ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Lost in Cool-yeah! ㅡ BORUTO : NARUTO NEXT GENERATIONS
Fanfic[ON GOING] Hidup mereka udah nggak lucu lagi. Cast: Boruto Uzumaki Mitsuki Sarada Uchiha Inojin Yamanaka Shikadai Nara Chōchō Akimichi Highest rank: #1 orochimaru [10/7/2020] #1 shikadai [20/3/2021]