34

425 65 16
                                    

"Sasuke? Sasuke kan ya?"

Manusia itu menoleh. Mitsuki terbelalak. Astaga. Gini amat ujian hidup.

"Sakura..."

"KYAAA SASUKE-KUUUUUN", nggak ada angin nggak ada petir Sakura tetiba langsung loncat melukin manusia yang dia panggil Sasuke itu. Sontak tuh manusia jadi kaget banget dan hampir jatuh nabrak rak komik yang ada di belakangnya. Ditambah teriakan Sakura yang kenceng banget ngelebihin musik yang diputer dari speaker langit langit gramedia, sampai sampai hampir semua pengunjung ngeliat kearah mereka bertiga.

Mitsuki mau ngerasa malu tapi gimana dah, nggak tega sama Sakura.

"Sasuke-kun kok nambah ganteng aja sih udah lama nggak ketemu jadi makin ganteng", Sakura nyubitin pipi Sasuke gemes. Sedangkan Sasuke cuma diem dan meringis.

"Kalo tau lo makin ganteng gue nggak bakal pacarin siapa siapa maunya nungguin Sasuke ajaa", sambungnya lagi. Lagi lagi Sasuke cuma natapin Sakura tanpa ngomong sepatah kata.

"Oiya!" Sakura menoleh lalu menarik tangan Mitsuki supaya mendekat, "Sasuke-kun, ini Mitsuki temen gue. Mitsuki, ini Sasuke-kun, tetangga gue dulu. Sekarang dia udah pindah ngikut abangnya sejak awal kuliah. Huh kenapa sih lo pindah? Kan nggak asik nggak bisa liat Sasuke sisiran di teras lagi!"

Mitsuki natapin Sasuke dari atas sampai bawah. Beneran mirip banget sama om Sasuke yang ada di foto tim 7 nanadaime.

"Napa ngeliat gue kek gitu?" tukas Sasuke ngebuyarin pikiran si anak uler tentang foto tim 7 nya nanadaime. Langsung aja Mitsuki senyum manis.

"Salam kenal", balasnya. Sasuke berdecih, lalu mukanya dia alihin ke Sakura.

"Mana Gaara?"

Ekspresi Sakura auto berubah masam, "nanyain kabar gue kek, masa yang pertama ditanyain si Gaara".

Sasuke melengos lalu ngebalikin komik One Piece yang dia baca ke tempat semula, "serah", kemudian jalan ninggalin Sakura dan Mitsuki. Tapi cewek itu nggak mau gitu aja ditinggalin Sasuke. Dia narikin tangan Mitsuki lagi dan pergi ngejar Sasuke.

"Sasuke-kun, sekarang lo kuliah dimana?" Sakura belum mau berhenti berkicau setelah dia berhasil sampai di sebelah Sasuke yang kini berhenti di rak novel horor.

Cowok itu menoleh tajam, "berisik", tukasnya sengit lalu jalan lagi. Sakura melongo, tapi mukanya nggak berhenti berseri seri.

"Mitsu, gue tinggal bentar ya gue pengen ke toilet mau eek hehe bentar ya", seketika Sakura ngacir turun sendirian ke toilet yang berada di lantai 2 ninggalin Mitsuki yang bingung mau ngapain.

Hm daripada bingung sendirian mending nyamperin Sasuke.

"Sasuke Uchiha".

Sasuke yang lagi bacain sinopsis novel terbaru Tere Liye, mendelik kaget ke belakang. Mitsuki lagi berdiri di balik punggungnya.

"Ngagetin aja lo. Tau darimana nama gue? Sakura?"

Mitsuki menggeleng. Jadi bener, namanya sama kayak om Sasuke.

"Serah lah", dia balik bacain sinopsis.

"Kamu kenal Gaara?" tanya Mitsuki lagi. Untuk kesekian kalinya Sasuke diem nggak ngejawab. Itu mulut sariawan mungkin ya.

"Hm kamu mantan Sakura?"

Sasuke pun melotot. Mulutnya mau ngomongin sesuatu, tapi malah nggak jadi.

"Aku boleh ramal?" Mitsuki masih belum nyerah buat ngajakin cowok itu buka suara. Yoi pantang menyerah dia mah, ajaran Boruto itu.

Sasuke meletakkan kembali buku Tere Liye tersebut dan pergi ngedeketin koleksi buku Pramoedya Ananta Toer.

"Aku ramal kamu bakalan ketemu temen aku. Nama belakangnya juga Uchiha".

Disaat Sasuke mau ngambilin buku Jalan Raya Pos Jalan Daendels, napasnya auto tercekat ngedenger ocehan Mitsuki barusan.

"Uchiha?" tanyanya sangsi. Mitsuki senyum.

"Yang make nama Uchiha disini cuma gue sama abang gue, nggak ada yang lain", decihnya, "btw berisik banget lo. Bisa diem nggak?"

Mitsuki masih demen ngikutin Sasuke jalan ke arah koleksi buku buku puisi. Dan sudut mata Sasuke sedari tadi nggak lepas ngeliatin Mitsuki, cuma dia bawa santai aja.

"Nggak ada kerjaan selain ngikutin gue?" Sasuke berhenti di depan buku Hujan Bulan Juni. Tangannya mengambil 1 buku yang kebuka dan ngeliat liat isinya, "mending lo susul Sakura".

"Sakura lagi ke toilet", sela Mitsuki langsung, "dia lagi eek".

Diam diam Sasuke ketawa dalem hati, tapi sebisa mungkin dia tahan supaya bibirnya nggak ikut ketawa. Gengsi.

"Aku boleh ramal lagi?" repet Mitsuki. Sekarang Sasuke beneran natapin Mitsuki serius. Dia balik menaruh buku Hujan Bulan Juni lalu berhadap hadapan dengan si anak uler sembari kedua tangannya masuk ke dalem saku.

"Ayok. Gue mau denger".

Mata Mitsuki membulat. Wah kayaknya Sasuke mulai menebarkan benih benih kehangatan nih uwu.

"Kenapa? Nggak kuat gue tatapin?" Sasuke menyeringai sembari perlahan mendekat ke Mitsuki, "mana ramalannya?"

"Kamu kuliah di jurusan fisika", buru buru Mitsuki ngutarain kalimat yang sedari tadi nangkring di otaknya. Sasuke tertegun sejenak lalu pandangannya mengedar ke arah lain, badannya dia mundurkan.

"Itu bukan ramalan, tapi tebakan", katanya, "dan lo bener".

Berarti Sasuke beneran 1 jurusan sama Sarada. Oke deh, berarti ramalannya yang pertama nggak bakalan sia sia.

"Hah, sayang ya 1 fakultas tapi Sakura masih nanya gue kuliah dimana. Begonya nggak ilang ilang", gumam Sasuke. Kakinya mulai balik melangkah muterin lantai 3.

"Kamu nggak pernah ketemu Sakura di kampus?" tanya Mitsuki yang masih ngekorin Sasuke dari belakang.

"Pernah. Dari jauh".

"Kok nggak nyamperin?"

"Hn".

"Kok nggak nyamperin?"

Sasuke mendelik. Matanya melotot ke arah anak uler itu, "diem".

Mitsuki cuma natapin Sasuke datar. Dia nggak peduli tuh mau disuruh diem atau ngapa, pokoknya dia pengen ngobrol. Lagian enak juga gangguin si Sasuke.

"Sakura kok manggil kamu Sasuke-kun?"

"ARRRRGGGH!" fix Sasuke mulai kesel. Tapi sekesel keselnya dia, tangannya nggak bisa melayang nampolin Mitsuki. Hatinya nggak tega menampol seseorang dengan muka polos dan hati nan suci itu.

"Dia kebelet jadi orang jepang! Puas lo?" cowok itu misuh misuh, "dah lah gue mau pulang. Pusing".

Tapi sebelum sempat Sasuke turun tangga, dia malah ketemu Sakura yang baru aja mau naikin kaki kirinya ke lantai 3 dari anak tangga terakhir. Cowok itu melompat kaget.

"Sasuke-kun! Mau kemana kok buru buru?" Sakura auto narikin tangan Sasuke balik menjelajahi lantai 3, "Sasuke-kun kesini naik apa? Naik motor atau naik mobil?"

Sasuke melengos. Ya allah ya tuhan, salah apa dia dikasih cobaan ngadepin 2 orang super cerewet sore ini.

"Sasuke-kun ntar kita bertiga pergi makan dulu yuk ke mie ayam depan gramed", sekarang Sakura narik narikin kaos Sasuke, "mau ya? Yaaaa?"

Sasuke menggigit bibir lalu menatap Sakura dan Mitsuki bergantian. Kalau boleh jujur ya sebenernya dia kangen ngabisin waktu sama Sakura. Lagian udah lama nggak ketemu juga. Dan temennya Sakura yang satu ini walaupun cerewet tapi boleh lah.

"Oke", balas Sasuke pelan sembari ngelepasin tangan Sakura dari kaosnya, "jangan ditarik ntar melar".

Pipi Sakura memerah dan matanya melebar saking bahagianya ngedenger Sasuke yang mau diajakin makan mie ayam. Untuk yang kedua kali tuh cewek melukin Sasuke erat. Bodo amat lagi di gramedia, yang penting orang ganteng dipeluk dulu.

"Mitsuu ayok peluk Sasuke-kun juga!"

Sasuke terkesiap. Dan ketika Mitsuki ngerentangin tangannya, cowok itu auto teriak teriak frustasi, "NGGAK NGGAK NGGAAAAAK!!!"

[2] Lost in Cool-yeah! ㅡ BORUTO : NARUTO NEXT GENERATIONSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang