12

478 75 8
                                    

Jam setengah 8 geng udel plus Neji udah siap buat jalan kaki ke lapangan depan buat silaturahmi sama pak RT. Dan mereka sepakat buat nggak ikut senam hari ini karena nggak mau keringetan. Soalnya semua udah pada mandi sih.

"Hinata, jaga rumah. Kunci semua pintu, gembok pagar. Kamu panasin mobil juga", pesan Neji sambil ngasihin kunci crv. Hinata ngangguk lalu mengantar mereka hingga ke depan pagar sebelum dia gembok. Neji pun nuntunin Boruto, Mitsuki, Sarada, Inojin, Shikadai dan Cho Cho jalan ke lapangan depan yang notabene deket banget sebenernya, cuma beberapa langkah.

"Itu kenapa Hinata lo suruh gembok pagar dah?" tanya Inojin heran. Lagian tujuan mereka deket juga.

"Hinata cewek, gue nggak mau dia kenapa napa", ujar Neji. Semua terpana mendengar jawaban cowok itu. Subhanallah, bener bener abang idaman.

Sesampainya di lapangan, betapa shocknya mereka berenam ngeliat visual pak RT yang semirip itu sama rokudaime alias Kakashi Hatake. Boruto, Mitsuki, Sarada, Inojin, Shikadai dan Cho Cho seketika lemes maksimal. Mau nangis aja rasanya.

Btw pak RT lagi mimpin ibu ibu komplek senam rutin minggu pagi, dan sekarang sedang dipanggilin sama Neji.

"Halo anak anak baruku", sapa pak RT yang datang bareng Neji menemui anak anak di sudut lapangan, "saya Kakashi, pemenang ketua RT terganteng taun kemaren".

Semua cuma diem ngeliatin Kakashi yang senyam senyum menyambut mereka. Mereka juga nggak ada niatan buat salam salaman saking shocknya.

Oke, pertama Neji, kedua Hinata, ketiga mami Kurenai, sekarang pak RT. Besok siapa lagi?!

"Nggak ada yang mau salim sama tangan wangi saya?" tanya beliau, "kalian kok kayak nggak antusias gitu ya ketemu saya? Apa karena saya belum mandi?"

Sarada merogoh saku jeansnya buat ngambilin hp. Kemudian jarinya sibuk mencari sesuatu dan memperlihatkannya ke Kakashi,

"Bapak kenal?"

Seniat itu Sarada ngasih liat foto Kakashi yang asli. Dan Kakashi aka pak RT cuma bisa cengo ngeliatin foto orang yang sama persis kayak beliau. Berasa lagi cermin.

"Kembaran bapak kah?" tanya Sarada lagi.

"Bapak nggak punya kembaran neng cantik. Bapak kan cuma satu di dunia. Kalo ada banyak, kegantengan bapak jadi terbagi dong", kata Kakashi, "btw itu siapa?"

"Rokudaimeㅡeh, mantan pimpinan dari desa kami", jawab cewek berkacamata itu. Kemudian Mitsuki juga maju selangkah dan bersisian dengan Sarada. Dia mau bilang,

"Kakashi Hatake".

Dah itu doang, yang sukses bikin Kakashi pak RT takjub.

"Wah kamu tau nama panjang saya! Nanti temui saya di rumah, saya kasih kamu uang jajan", ujar beliau sambil menepuk nepuk bahu si anak uler.

"Itu bapak kenapa make masker?" Shikadai buka suara.

"Ini?" Kakashi menunjuk masker hitam yang membaluti sebagian muka beliau, "ini buat mencegah penularan virus virus yang tak diinginkan. Juga bisa mencegah para wanita ngeliatin saya karena saya terlalu ganteng dan masih jomblo".

Astagfirullah.

"KOK SAMAAAA", Boruto auto megap megap. Maksudnya, Kakashi yang asli kan juga masih jomblo huee.

"Sama apa anakku?" tanya Kakashi ke Boruto.

"Samaan sama Kakashi yang asli", jawab cowok itu sembari mendekap kedua tangannya.

"Kakashi yang asli? Oh yang di foto tadi itu? Itu mah tiruan saya. Saya yang asli", beliau tertawa. Sumpah nggak ada yang lucu padahal.

"Pak RT, kami boleh pamit duluan ya? Ada urusan yang mau diselesain juga", sela Neji. Kalau dia nggak cepet cepet menutup obrolan, ntar endingnya si Boruto malah pingsan lagi. Jangan ah ribet.

"Oh iya silahkan. Neji, kamu jangan bolong bolong ikut senamnya, biar badan kamu sehat", Kakashi auto ngacakin rambut Neji yang udah disisir rapi. Kasian jadi berantakan akibat acakan pak RT hkhk.

"Oiya lupa, nanti sehabis maghrib dateng kerumah saya, kita makan bareng, makanannya gofood aja saya traktir, sekalian silaturahmi gitu. Neji juga ikut ya, bawa Hinata juga. Oke kalian boleh pergi. Saya mau balik, kasian ibu ibu udah pada nungguin saya. Dadah semua!" Kakashi pun balik memimpin senam. Dan mereka semua juga balik jalan ke rumah.

"Rasanya gue pengen nuntut hachidaime", keluh Shikadai, "tapi gue lupa terus nelfonin tuh orang".

"Mana pak RT nya tengil banget ngalahin rokudaime", gumam Inojin.

"Ndak habis pikir gue ini semua manusia disini reinkarnasi Konoha kali ya", Boruto ikut nimbrung.

"Aneh banget asli", Sarada mendongak natapin langit biru cerah tanpa awan dengan ekspresi muka bingung. Niatnya pengen langsung dapet pencerahan dari yang Maha Kuasa.

Sesampainya di pagar rumah yang udah dibukain sama Hinata sewaktu mereka dateng, geng udel langsung menukar sendal sendal mereka dengan sepatu sembari duduk bercengkrama satu sama lain di teras.

"NEJIIII! NEJIIII! MAIN YUKKKK! NEJEEEW!"

"Anjing siape elah teriak teriak", sungut Boruto yang lagi sibuk ngiketin tali sepatu converse nya di depan pintu. Neji yang lagi nurunin bangku serap crv di bagasi, menoleh buat ngeliat siapa yang dateng.

Mitsuki, Sarada, Inojin, Shikadai dan Cho Cho yang duduk berderet deret di pinggir lantai teras, ikut mendongak. Kali ini mereka milih buat mati aja.

"UWAAAAH ASIIIKKK ADA BANYAK TAMU RUPAㅡ"

"Naruto! Diem napa!" Neji auto membungkam mulut cowok yang disebut sebut bernama Naruto itu dengan tangannya.

"NANADAIMEEE?" sorak mereka serempak kecuali Boruto yang lagi masuk ke dalem rumah buat ngambil minum.

Alis Naruto bertautan, "nanadaime? Nama gue Naruto Uzumaki, bukan nanadaime!"

Neji cuma bisa geleng geleng kepala.

Kemudian mata Naruto tertuju pada Sarada yang lagi natapin dia, "eh lo mirip temen gue anjir yang kuliah di fisika! Bentar, kok gue lupa ya namanya... Ah ndak penting juga hahahahahahah".

Sekali lagi nggak ada yang lucu. Fix Naruto yang ini tengilnya 11 12 sama Kakashi pak RT.

"Naruto ini tinggal di rumah depan itu", kata Neji memperkenalkan, "dia kuliah di universitas yang sama, jurusan teknik elektro semester 3".

Naruto langsung melukin Neji dari belakang, "ihiy dikenalin segala makasih nejeeeew", katanya keras sambil nyubitin pipinya Neji. Emang gitu dia ke Neji, suka semena mena, padahal tuh cowok lebih tua setaun dari Naruto. Kemudian dia balik terheran heran, "kalian mau kemana? Pagi pagi kok udah rapi?"

"Kita mau jalan nanaㅡehm aaah.. NaㅡNaruto", kerongkongan Shikadai mendadak gatal seakan nggak tega nyebut nyebut nama 'Naruto', berasa nggak hormat. Walaupun dia tau ini Naruto palsu.

Raut muka Naruto berubah antusias, "iiihh ikut dong ikuuuut!" teriaknya, yang langsung disambut gelengan sama Neji.

"Nggak ada kursi buat lo. Dirumah aja udah. Lagian lo belum mandi".

Naruto merengut, "Yeu gue nyempil ae udah".

Gimanapun Naruto ngerayu Neji, tetep tuh cowok kekeuh menggeleng keras. Banyak pertimbangan soalnya buat ngajakin Naruto. Pertama; anak anak belum kenal dia banget. Kedua; Naruto belum mandi. Ketiga; dia mau duduk dimana? Kursi kan penuh semua, bikos Hinata juga ikut.

"OIIIIII MAAP LAMAAAAA TADI GUE SEKALIAN BERAKKK", terdengar derap kaki Boruto berlarian dari dalam rumah. Dan sewaktu dia muncul di ambang pintu..

"BORUTOOO!"

Untung deh ditangkepin sama Hinata.

[2] Lost in Cool-yeah! ㅡ BORUTO : NARUTO NEXT GENERATIONSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang