Bab 13

40.7K 2.1K 13
                                        





Typo bertebaran!!





Happy reading ☺️

Tok... tok...tok..

Alan baru saja selesai mandi, begitu mendengar suara ketukan pintu dia pun membukanya.

"Ada apa?" Memandang datar orang dihadapannya.

Vino tersenyum,membuat Alan bergidik ngeri melihatnya.

"Ada apa sih? ngapain senyum-senyum gitu,ngeri gue liatnya." Ucap Alan lagi.

Tapi Vino tak peduli,dia menerobos masuk ke kamar adiknya itu dan duduk di atas kasur. Membuat si empunya kesal melihatnya.

"Itu cewek yang Lo ceritain kemarin?" Tanya vino penasaran.

Alan menganggukkan kepalanya." Iya,emang kenapa?" Tanya Alan balik.

"Yang lo hapus drakornya itu?" Lagi-lagi Alan mengangguk, membenarkan ucapan vino.

"Wah...rupanya selera Lo tinggi juga. Gak nyangka gue." Ucap Vino seraya menepuk pundak adiknya yang duduk persis di sebelahnya.

"Udah jadian belom?"

"Belum. Dia belum ngasih jawaban apapun." Jawab Alan pelan.

"Jadi Lo di gantungin sama Luna?"

"Kepo.." Jawab Alan bersiap keluar menemui Luna yg sejak tadi di tinggal bareng mamanya dan Kakak iparnya.

Sampai di sana Alan dan vino mendengar suara berisik di ruang tamu, mereka pun menuju kesana.

Tiba disana Alan tercengang mendengar Luna menceritakan tentang dirinya di kampus dengan entengnya.

Irene,Luna dan mamanya puas menertawakannya. Kakaknya Vino memandangnya sambil menahan tawa.

"Puas banget ketawain orang nya." Tegur Alan akhirnya.

Mereka langsung terdiam dan menoleh padanya. Wajah mama dan Kakak iparnya biasa saja,tapi tidak dengan Luna yang terlihat terkejut sekali. Tangannya refleks menutup mulutnya dan matanya melotot sempurna,membuat Alan juga ikut menahan tawanya.

"Maaf pak." Ucapnya pelan.

"Gak papa kok lun, jangan takut. Mama yang minta kamu cerita kok." Bela Ariana.

"Iya,Luna gak salah kok lan,kita yang minta dia ceritain tentang kamu." Sambung Irene juga membela Luna.

Dalam hati Luna berterimakasih pada kedua orang di depannya yang telah mau membelanya.

"Assalamualaikum."

"Walaikumsalam!!" Jawab mereka serempak.

"Eh,ada apa nih ramai banget?" Rupanya Bryan yang pulang.

"Ini pa,Alan bawa cewek kerumah." Adu Vino pada papanya,Luna jadi tak enak sendiri.

"Oh ya,jadi ini calon istri yang kamu ceritain kemarin?" Ceplos Bryan yang mendapat pelototan semua orang disana kecuali Luna yang kaget luar biasa.

"Maaf om ganggu,saya Luna mahasiswi pak Alan. Saya kemari karena ada keperluan sama pak Alan om." Ucap Luna akhirnya.

"Masya Allah! Mama sampe lupa,mama belum masak karena keasyikan ngobrol bareng Luna." Ariana mengalihkan pembicaraan.

"Mama belum masak,trus kita makan malam apa sekarang."

"Tungguin bentar ya,yuk Ren bantu mama masak,Luna juga sekalian." Ajak mamanya Alan.

"Luna juga ma," tunjuknya pada diri sendiri.

"Iya ayo buruan!!" Ariana menarik tangan Irene dan Luna. Membawa mereka menuju dapur.

Dosen Tampanku (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang