Bab 55

23.4K 1.1K 111
                                    









Typo bertebaran,









Happy reading ☺️









Selama kehamilan Luna,Alan benar-benar berubah menjadi lebih posesif.gak boleh inilah, itulah,Luna kadang kesal sendiri melihat tingkah alan. apalagi saat Luna sudah melewati trimester pertama nya, walaupun masih sesekali memuntahkan makanannya tapi masih lebih baik daripada saat awal kehamilan kemarin, sampai-sampai Luna harus di infus hampir seminggu karena kekurangan cairan,Alan sampai menangis takut terjadi sesuatu dengan istri dan calon anaknya.

Dan malam ini adalah awal Luna menginginkan sesuatu di trimester keduanya alias ngidam tengah malam.

"Mas," panggil Luna pelan.

"Mas!!" Panggilnya lagi dengan agak keras.

"Mas Alan!!" Sekarang suaranya sudah berubah menjadi sendu.bahkan terdengar suara isakan yang sudah lolos dari mulutnya.

Alan yang sedang tertidur nyenyak mendengar suara orang menangis sambil sesekali memanggil namanya lirih.

"Sayang,kamu kenapa?" Alan langsung terbangun saat menyadari kalau itu adalah suara istrinya.

"Kamu kenapa sih susah dibangunin,aku tu dari tadi manggil-manggil kamu tapi kamu nya gak bangun-bangun." Semprot Luna masih sesenggukan.

"Iya maaf, kenapa nangis?" Ulangnya lagi.

"Aku tu nangis karena kamu gak bangun-bangun tau," semprot nya lagi.

Alan meringis mendengar semprotan istrinya.tak henti-hentinya ia meminta maaf sampai Luna terdiam dari tangisnya.

"Aku mau mangga float," ucap Luna sembari menunjukkan puppy eyes nya.

"Okay, sebentar ya aku buatin dulu," Luna mengangguk senang.

Alan bersyukur karena Luna tak pernah ngidam yang aneh-aneh. Dan ia tak perlu keluar tengah malam untuk mencari makanan yang hanya di jual siang hari seperti orang kebanyakan. Luna hanya ngidam makanan atau minuman buatannya.apapun itu harus buatannya,kadang Alan harus membuka YouTube untuk melihat sesuatu yang di inginkan Luna, setelah itu dia akan membuatnya dengan senang hati.

Seperti saat ini Alan sedang memblender setengah mangga yang sudah dipotong-potong beserta sedikit gula dan susu,dan setengah lagi ia cincang kecil-kecil.lalu ia campur keduanya dalam gelas jus tak lupa ia juga menambahkan nata de Coco supaya tambah segar saat di minum nanti.tak ada tambahan soda seperti float kebanyakan, karena Luna sedang hamil.

"Ini udah siap, silahkan diminum tuan putri," ucap Alan bak pelayan istana.

"Terimakasih," Luna segera meminum minuman tersebut dengan decakan nikmat.tak pernah ia memprotes apapun rasanya.yang ia tau suaminya telah berusaha memenuhi ngidamnya,dan itu menjadi suatu kebahagiaan untuknya.

Begitu pun Alan,ia merasa senang karena Luna tak pernah rewel dengan hasil kerja kerasnya.ia selalu menghargai apapun dan bagaimanapun rasa makanan atau minuman ngidamnya,Alan bangga dengan istrinya.

"Mas aku masih mau sesuatu lagi," ujar Luna setelah menghabiskan mangga float ala Alan tadi.

"Apa itu?" Tanya Alan sembari menaruh gelas kosong ke nakas di sampingnya.

Tapi Luna tak menjawab,ia hanya memutar matanya ke sekeliling ruangan kamarnya.

"Lun,kamu pengen apa lagi?" Tanya Alan tambah lembut.

"A-aku mau,i-itu.." Luna tak berani mengatakan ia malu kalau saat ini ia menginginkan suaminya.

"Kenapa sayang?"

Dosen Tampanku (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang