Typo bertebaran!!!
Happy reading ☺️
Alan terdiam,dia menatap Rena datar.
"Jadi Luna gimana?" Tanya Alan masih dengan wajah datarnya.
"Sebenarnya Luna tadi mau nginap dirumah saya,tapi tadi mama saya nelpon mau ngajak saya ke rumah Oma besok." Cicit Rena agak horor melihat wajah Alan.
"Ya sudah biar Luna saya yang jaga. Kamu bisa pulang sekarang." Titah Alan pada Rena dan Rena pun keluar dari ruangan Alan.
'gak mungkin kalo Luna nginap disini. Kalo ketahuan dosen bisa berbahaya, apalagi kalau ada mahasiswi kepo bisa bermasalah nanti Luna.' Pikirnya.
Akhirnya Alan membawa Luna pulang kerumahnya. Saat sampai dirumah Alan membopong Luna masuk ke dalam kamarnya.
Ariana yang melihat kedatangan anaknya dengan membawa Luna pun sontak terkejut. Vino dan Irene juga tak kalah kaget. Lain halnya dengan Bryan, yang tersenyum melihat Alan membawa Luna kerumahnya.
Bryan sudah menduga kalo Alan menyukai Luna dari saat pertama kali Alan membawa Luna ke rumah.
Selama ini Alan tak pernah sekali pun membawa perempuan kerumah, bahkan Alan hampir tak pernah paduli atau dekat dengan perempuan manapun.
Jadi saat Bryan tau Alan membawa perempuan kerumah, Bryan bisa bernafas lega paling tidak dia tau kalau anaknya masih normal dalam memilih pasangan.
"Pa!! Alan kok bawa pulang Luna kemari sih,malah di gendong gitu lagi." Ariana cemas,takut anaknya melakukan hal yang tidak-tidak.
"Tenang ma,Alan sudah dewasa,dia tau apa yang dilakukannya. Percaya sama anak, jangan berprasangka dulu." Nasehat Bryan pada istrinya.
Ariana terlalu protektif dengan kedua anaknya, beruntung Vino sudah berkeluarga jadi Ariana tak terlalu ambil pusing lagi. Tapi berbeda dengan Alan yang masih menjadi tanggung jawabnya,ia hanya khawatir dengan pergaulan anak zaman sekarang. Takut Alan terpengaruh hal-hal negatif di luar sana.
"Denger tu ma,gak boleh berprasangka sembarangan. Lagian mama kan pengen cepet-cepet punya mantu,yaa biar aja Alan bawa pulang Luna." Sambung Vino asal yang mendapat delikan mamanya dan cubitan istrinya. Vino pun mengaduh kesakitan.
Sebenernya Alan sudah cerita kalo calon istri yang di bicarakan Alan dengannya waktu itu adalah Luna. Alan sendiri yang memberitahukan nya setelah mengantar Luna pulang minggu lalu.
Ariana juga sudah tahu kalo mereka sedang proses saling mengenal karena Luna tak mau berpacaran. Pernah Ariana memberi saran pada Alan untuk segera menghalalkan Luna,tapi Alan cuma menjawab doain aja ma.
Yang ditunggu pun datang, mereka tahu Alan pasti kembali lagi untuk menjelaskan apa yang mereka lihat tadi. Alan bukan pria pengecut yang lari dari permasalahan.
Alan sendiri turun kebawah untuk menemui keluarganya,dia tau semua pasti menunggu penjelasannya. Menghela nafas lelah,Alan melirik seluruh anggota keluarganya dengan malas.
"Siapa dulu yang mau tanya," ujar Alan terlihat lelah.
"Mama!"
"Papa!"
"Aku dulu!"
Mereka serempak bersuara. Irene sampai tertawa melihat kekompakan keluarga suaminya. Semua pada mau kepoin Alan.
"Udahlah,biar Alan yang jelasin." Ucap Alan akhirnya,ribet rasanya kalau harus menjelaskan satu persatu.
"Jadi tadi ada yang ngerjain Luna di kampus. Luna di sekap di dalam gudang belakang. Pas Alan berhasil nemuin Luna,dia udah basah kuyup dan nangis sampai dia gak sadarkan diri. Tadi kata om Reno Luna gak papa dia cuma shock aja. Dan palingan dia nanti demam dan Alan udah nebus obatnya." Jelas Alan pada semua yang ada di ruangan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dosen Tampanku (End)
RomanceAlan adalah seorang dosen yang selalu dibuat jengah dengan seorang mahasiswi yang bernama Aluna safitri. Mahasiswi tingkat akhir yang hobi marathon drakor bukannya sibuk mengurus skripsi. Simak terus ceritanya di karya terbaru author DOSEN TAMPANKU