Bab 39

22.3K 1.2K 26
                                    









Halluuu....ayo dong coment nya!!!!







Typo bertebaran,







                  Happy reading ☺️








Luna berjalan ke ruangan Alan,tadi Alan menyuruhnya untuk menyusul ke ruangannya kalau sudah mau pulang.

Tapi sampai di ruangan Alan,Luna kembali melihat Siska.wanita cabe itu masih gencar merayu Alan.

"Apa sih yang bapak liat dari Luna?" Tanyanya sengit pada Alan.

"Bodynya aja kayak triplek,gak ada yang menarik." Lanjutnya memandang remeh Luna.

Luna sendiri hampir naik pitam ingin menghajar mulut kurang ajar Siska. Tapi urung dia lakukan saat melihat Alan memandang Siska sinis dan membalas ucapan Siska.

"Saya lebih suka sama yang asli ketimbang yang palsu,dan saya juga gak suka dengan wanita yang suka mengumbar tubuhnya." Ucap Alan pedas,tapi Siska yang masih gak terima karena Alan lebih memilih Luna dari pada dirinya.

"Saya yakin dia pasti gak bisa muasin bapak di ranjang.mendingan sama saya,dijamin bapak puas." Ujarnya lagi.

"Eh Lo jangan sekate-kate kalo ngomong.lo mau liat aset gue,sini gue tunjukin. Enak aja bilang body gue triplek,gue itu langsing dan body gue juga gak kalah sama Luna maya.nama kita aja sama,jadi Lo gak usah ngehina body gue!" Emosi Luna pun meledak, mendengar ucapan Siska.

"Asal Lo tau,gue itu kalo di luar rumah ke arab-araban tapi kalo di dalam rumah baru gue ke barat-baratan.gak perlu gue umbar aset gue kemana-mana, mehong ini!!" Lanjutnya lagi sambil membusungkan dadanya penuh percaya diri.

Alan takjub melihat Luna yang dengan pedenya membela diri. Memang tak ada yang salah dengan ucapannya,tapi ada rasa bangga melihat calon istrinya yang memang bisa menjaga dirinya dengan baik walaupun agak sedikit bar-bar.

Sedangkan Siska masih saja tak ingin kalah dia masih juga menghina body Luna yang katanya sengaja ditutupi karena memang tak enak dipandang.

"Gak usah belagak deh lo, liat tampang Lo aja polos gitu mana bisa Lo puasin pak Alan nanti. Mending Lo ikhlasin pak Alan buat gue,gue bakal buat pak Alan puas lahir batin!" Ucap Siska yang masih membanggakan dirinya.

"Lo bilang gue gak bisa puasin pak Alan,Lo liat aja ntar gue nanti bakalan buat pak Alan menjerit kan nama gue sampai ke rumah Lo!" Ucap Luna lagi dengan semangat dan tersenyum puas saat melihat mulut Siska menganga lebar tak percaya dengan keberanian Luna membalas dirinya.

Alan sendiri sampai tersedak, mendengar ucapan vulgar Luna. Tak menyangka Luna bisa sesadis itu saat membalas siska.karena tak ingin mendengar perdebatan mereka akhirnya Alan angkat bicara.

"Siska lebih baik kamu pergi,karena saya tetap memilih Luna." Ucapan Alan membuat Luna tambah berbangga diri.

"Karena saya lebih suka yang polos dan belum berpengalaman,jadi nanti saya bisa membimbingnya,dan kamu jangan pernah muncul lagi dihadapan saya kalau hanya untuk merayu saya, camkan itu!" Ucap Alan tegas tersenyum tipis dan menghina.

Setelah itu Siska pun pergi dengan amarahnya karena telah dipermalukan oleh pasangan tersebut.

Alan menarik tangan Luna lembut dan membawanya duduk disisinya.Dia juga mengambil botol minum Luna yang selalu ada di Tote bag nya.

"Minum dulu ya!"

Luna menurut dia meminum air sampai tandas setengah botol.alan masih memandang takjub pada Luna.

Dosen Tampanku (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang