Bab 38

23.6K 1.1K 17
                                    








Ayo coment yang buaanyaakkk yaa😀




Typo bertebaran,





         Happy reading ☺️





Saat ini Alan dan Luna sedang berada di cafe. Alan sengaja mengajak Luna makan disini sambilan ia memeriksa laporan keuangan beberapa hari yang lalu, karena belum sempat di periksa.

Mereka tak duduk di tempat biasa,tapi Alan mengajak Luna untuk masuk keruangan kerjanya.ini pertama kalinya Alan membawa masuk perempuan ke dalam ruangan kerjanya selain Ariana mamanya.

Pertama kali masuk ke dalam Luna memperhatikan dekorasi ruangan yang memang tipe Alan,warna monokrom putih,abu dan hitam mendominasi ruangan tersebut.

Dengan pelan Luna memandang ke sekelilingnya,ruangan Alan terlihat nyaman dengan pendingin,disertai dua buah sofa ukuran sedang.dibawahnya terdapat karpet berbulu tebal yang lembut.

"Sayang...mau makan apa?" Tanya Alan yang melihat Luna sedang memperhatikan ruangannya.

"Aku mau tomyam daging sama nasi putih aja." Jawab Luna masih mengagumi ruangan Alan yang terlihat elegan walaupun tak seberapa besar.

"Gak mau nambah yang lain?" Heran Alan karena Alan tau kalau Luna doyan makan.

"Gak!! Takut kamu bangkrut!" Ucapnya spontan menjawab pertanyaan Alan.

Namun Alan hanya tertawa mendengar jawaban Luna yang menurutnya tak masuk akal.

"Aku gak akan bangkrut kalau pun kamu memesan semua menu yang ada disini setiap hari." Jelas Alan terkekeh kecil.

"Aaaa...itu ide yang bagus,tapi nanti kalau aku udah nikah sama kamu,aku bakalan pesan semua menu!" Ujarnya sambil tersenyum manis.

Setelah memesan makan siang mereka,Alan menghampiri Luna dan duduk disebelahnya.

"Senin besok aku dah mulai magang,jadi dah gak bisa jumpa kek gini lagi dong!" Ucap Luna bersandar di lengan Alan.

"Gak lama, sebentar lagi juga udah tinggal bareng.jadi kita bisa ketemu dirumah setiap hari." Alan membawa Luna bersandar di dada bidangnya.

"Gak kerasa Minggu depan kita udah mau nikah aja." Mengingat itu Luna sampai tersenyum sendiri.

"Kenapa? Apa kamu berniat membatalkannya lagi?" Tanya Alan dengan nada menggoda.

"Oh,tentu tidak! Nanti kamu malah nangis kejer di tinggal aku!" Luna balas menggoda.

Tak lama makanan mereka pun datang,dan menu yang di bawa pelayan tak hanya pesanan Luna,tapi banyak lagi, mungkin sengaja di pesan oleh Alan.

"Perut aku penuh banget, rasanya malas buat bangun.pengen tiduran." Luna mengelus perutnya yang kekenyangan.

"Gak baik siap makan tidur.paling gak duduk dulu barang lima belas menit." Nasihat Alan pada Luna yang sekarang malah bersandar di bahunya.

"Dari sini kita kerumah aku ya!" Sambung Alan.

"Mama kangen sama kamu katanya!" Tambahnya lagi.

"Oke!!" Jawabnya singkat.

****

Sampai dirumahnya Alan pun sibuk membangunkan Luna yang tertidur di mobil.

"Lun..sayang...bangun.kita udah sampai!" Ujar Alan lembut dan mengelus rambut Luna sayang.

Luna menggeliat dan membuka matanya pelan.setelah sadar penuh,Luna pun keluar dari mobil di susul Alan yang berlari kecil mengejar Luna.

"Assalamualaikum!!" Ucap keduanya kompak.

Dosen Tampanku (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang