Bab 47

30.9K 1.3K 7
                                        








Hallo!!! pembaca setia dunia hallu,
Mau dong coment n vote nya yang banyak.


Author harap kalian gak jadi pembaca silent y,


Typo bertebaran,






Happy reading ☺️



Ups warning 18+








Alan baru saja memutuskan telponnya saat Luna keluar dari kamar mandi dengan wajah segarnya.

"Sudah?" Tanya Alan singkat.

"Sudah apa?" Jawab Luna tanpa melihat ke arah Alan.

"Mandinya."

"Ooh,udah kok."

"Tadi siapa yang nelpon pagi-pagi?"

"Aku!"

"Nelpon siapa?"

"Rendra."

"Buat apa?"

"Kepo!"

"Ish...gak di kasih tau juga gak papa kok," dumel Luna kesal.

"Mau minta izin pulang cepat nanti buat kamu,"

"Siapa?"

"Kamu,"

"Maksud aku siapa yang nanya! Hahahaha!!!" Ucap Luna sambil tertawa dan keluar dari kamar supaya tak di amuk Alan pagi-pagi ngerjain dia.

"LUNA!!!" Teriak Alan bergema sampai keluar kamar.

"Sayang kok lari-larian,kenapa?" Tanya Ariana bingung melihat menantunya lari sambil tertawa.

"Habis ngerjain Alan tu ma,gak denger suara teriakan nya," bukan, bukan Luna yang menjawab tapi vino.

"Kamu ya, ada-ada aja." Ariana pun tertawa mendengar Luna mengerjai anaknya.

"Sekedar informasi,Alan tu kalo ngebalas orang parah banget loh. Liat aja ntar,aku jamin kamu gak bisa turun dari tempat tidur nanti." Ucap vino yang juga terkekeh melihat wajah bersemu penuh ketakutan adik iparnya.

"Iya ma?" Tanya Luna melihat ke arah mertuanya.dan Ariana mengangguk.

"Gak usah takut gitu,Alan tu sayang sama kamu jadi gak mungkin lah dia ngebalas sampe segitunya, apalagi kamu istrinya." Ariana mencoba menenangkan menantunya yang sudah pucat ketakutan.

Mereka kini bersiap untuk sarapan,di meja sudah tersedia nasi goreng dan beberapa tungkup roti tawar.

Tak lama Alan ikut bergabung,ia duduk pas di sebelah istrinya.luna dengan sigap melayani Alan,dia mengambil piring didepan Alan dan mengisinya dengan nasi goreng.tak lupa Luna menambahkan telur dadar.

Alan pun memakannya tanpa bersuara, wajahnya masih datar karena kelakuan jahil Luna.

"Luna.." panggil Irene pelan.

Luna melihat ke arah Irene dengan tatapan bertanya.tapi Irene malah menggaruk kepalanya dengan senyum tak enaknya.

"Kenapa mbak?" Luna mengerjapkan matanya polos.

"Itu..itu.." Irene terbata ingin memberi tahu kalau leher Luna banyak tanda merahnya.

"Kenapa sayang,?" Tanya Ariana pada Irene.

Akhirnya Irene pun berbisik pada Ariana perihal tanda merah di leher Luna. Ariana tersenyum dan bangkit mendekati Luna seraya menutup sebagian leher Luna dengan rambut panjangnya.

Dosen Tampanku (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang