Bab 36

25.7K 1.1K 5
                                    








Khusus malam ini author update tengah malam.soalnya sekalian nonton euro.😀







     Typo bertebaran,





Happy reading ☺️







Setelah inside makan sushi,Alan kembali membawa luna Duduk di sofa.alan menyandarkan kepala Luna di dada bidangnya.sedang tangannya memilin-milin rambut Luna, membelai sayang rambut Luna yang selalu beraroma strawberry.

Mereka memandang langit yang terang dengan cahaya bintang.tapi tiba-tiba Luna teringat sesuatu yang harus dikatakan pada Alan.

"Alan," panggil Luna lembut.luna mendongakkan kepalanya keatas,dan terlihatlah wajah alan yang terlihat sangat tampan.

"Hhmm," jawab Alan sambil melihat kearah Luna.

Wajah mereka kini sangat dekat, bibir Alan hanya beberapa senti dari dahi Luna.

"Ada sesuatu yang harus kukatakan sebelum kita menikah tentunya."

"Katakanlah!" Mereka masih dalam posisi seperti tadi.

Luna ingin merubah posisi duduknya,tapi Alan malah tambah erat memeluknya.

"Alan, bagaimana pendapat kamu tentang ku.termasuk sifatku juga?"

"Aku menyukai semua yang ada pada kamu, kelebihan atau kekurangan kamu."

"Termasuk sifat cemburuku?"

"Yaa! Itu pertanda kalau kamu mencintai ku.dan aku gak masalah dengan itu."

"Kamu tau, kenapa Dari dulu aku gak pernah pacaran?" Alan menggelengkan kepalanya pertanda tak tau.

"Itu karena sifat cemburuan aku yang berlebihan. Aku gak mau apa yang jadi milik aku di miliki juga oleh orang lain. Seperti kejadian kemarin aku gak mau itu terulang lagi."

"Milikku tetap milikku tapi itu tak berlaku untuk keluarga tentunya.hanya keluarga gak ada sahabat perempuan ataupun adik sahabat seperti yang kamu lakukan kemarin. Anggap saja ini permintaan aku padamu!"

Alan menyentil hidung Luna,
"Aku janji itu yang terakhir,aku akan menjaga perasaan kamu,gadis yang aku cintai." Ucap Alan seraya mengecup puncak kepala Luna lembut.

"Boleh aku bertanya sekarang?" Giliran Alan yang membuka suaranya.

"Boleh,mau tanya apa?" Ujar Luna yang masih bersandar di dada bidang alan.ia merasa nyaman berada disana matanya pun terpejam merasai harum tubuh Alan menggoda hidungnya.

"Jangan marah ya,hanya bertanya?" Luna pun menganggukkan kepalanya.

"Kenapa kamu bisa dengan mudah maafin aku?" Tanya Alan pelan.

Luna terkekeh pelan mendengar pertanyaan Alan.

"Ini semua karena Rena,dia semalam yang mendobrak pertahanan aku buat maafin kamu.karena keasyikan cerita kita sampai gak nyadar udah jam lima pagi."jawab Luna sambil tertawa.

Alan tersenyum lembut mendengarnya,ternyata gak salah semalam ia meminta pertolongan pada Rena yang notabennya adalah sahabat Luna.

"Kamu lucu banget tadi pagi!" Sambung Alan sembari tertawa juga sembari mengalihkan pembicaraan.

"Iiihhh.. jangan di ledekin tau." Ujar Luna yang malu mengingat kejadian tadi pagi dirumahnya. Wajahnya kembali merona,tanpa sadar Luna tambah menenggelamkan dirinya di pelukan Alan.

"Cantik banget sih, wajahnya merah gini!" Alan mencubit pelan pipi Luna.

"Dih apaan sih!" Jawab Luna tambah malu.

Dosen Tampanku (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang