Bab 42

24K 1.2K 22
                                    





Typo bertebaran,







          Happy reading ☺️






Hari ini adalah hari yang sakral untuk kedua mempelai yang sedang membubuhkan tandatangan di atas buku nikahnya.

Selesai mengucap ijab kabul Alan baru bisa melihat sosok pujaan hatinya, yang sedari tadi disembunyikan di dalam ruangan yang berbeda dengannya.

Setelah sungkeman dengan kedua keluarga dan berkenalan dengan sanak saudara kini mereka sedang beristirahat,mengumpulkan tenaga untuk resepsi yang akan di gelar malam nanti.dan yang membuat Alan kesal mereka lagi-lagi di tempatkan di kamar yang berbeda.

"Kenapa harus pisah lagi sih ma?" Protes Alan pada Ariana yang sedang duduk di sofa kamarnya di hotel.

"Mama juga gak tau, katanya ini permintaan pengantin wanitanya," jawabnya dengan mata yang tak berpindah dari ponsel.

"Kok mama setuju sih,padahal Alan pengen lepas rindu sama Luna," ujarnya sebal.bayangkan saja seminggu penuh dirinya tak berjumpa dengan Luna,dan tadi saat akad Luna terlihat sangat cantik dengan kebaya terusan apalagi Alan surprise dengan hiasan kepala Luna yang menggunakan hijab.

Luna terlihat sangat anggun,dan yang membuat Alan kesal mereka langsung dipisah tanpa sempat Alan memuji betapa cantik gadisnya itu.

"Kamu ada buat salah apa sama Luna?" Pertanyaan Ariana membuatnya bingung.

"Tadi dia bilang kalo dia mau pisah aja dulu sampai nanti malam.sekalian mau kasih hukuman buat mas Alan karena udah buat Luna kesal semingguan ini." Jelas Ariana lagi yang membuat Rendra yang sedari tadi menyimak keduanya tertawa kencang.

"Hahahaha.. hahaha..." Tawa Rendra menggelegar.

"Ini semua gara-gara elo!!" Alan menyorot Rendra tajam.

"Kok gue?" Jawab Rendra yang tak terima disalahkan.

"Kalo gue gak nolong lo,ini semua gak akan terjadi," ujarnya lagi memijit kepalanya pelan.

"Sorry bro,gue hargai bantuan Lo,tapi gue gak nyangka aja bini Lo bisa seseram itu!" Balas Rendra bergidik ngeri.

Alan tak membalas lagi ucapan Rendra,dia hanya bisa menghela nafas teringat istri cantiknya sedang apa sekarang.

"Kamu ada masalah dengan Luna?" Tanya Ariana kepo melihat raut wajah Alan yang kusut.

"Ya sedikit.karena nolongin si tengil itu!" Jawab Alan menunjuk Rendra dengan dagunya.tapi yang di tunjuk tersenyum mengejeknya.untung sahabat kalo bukan udah di habisi dari tadi pake kekuatan goblin sinbie.

'Ah padahal dia ingin menggoda gadisnya,tapi yang ada dia di beri hukuman oleh istri tercintanya.' keluhnya dalam hati.

"Udah lan,kalo gak tahan samperin aja.lagian Luna di kamar sebelah kok.tadi aja lunanya ngomong sambil tertawa, kayaknya emang niat mau jahilin kamu." Ucap Ariana yang tersenyum tulus.

"Enggak deh ma,takut Luna marah," ucapnya lirih.

"Enggak kok,nih buktinya Luna wa mama katanya hukumannya selesai!" Ujar Ariana yang tertawa puas karena berhasil mengerjainya bersama Luna.

"Ya Allah ma,mama ternyata sekongkol dengan Luna buat ngerjain aku?" Ariana menganggukkan kepalanya membenarkan ucapan Alan.

Alan masih membaca wa Luna bersama mamanya,tenyata sejak tadi mamanya sibuk berbalas pesan dengan istrinya.

"MAMA!!"

****

Sementara itu dikamar sebelah Lina heran kok Alan gak masuk-masuk ke dalam kamar buat beristirahat.

Dosen Tampanku (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang