Typo bertebaran,
Happy reading ☺️
"Maaf," hanya itu yang bisa terucap dari bibir Alan.
Melihat Luna kesakitan membuat dirinya menyesal karena penyebab utama adalah dirinya.jika saja dia bisa menahan diri untuk tak melakukannya berkali-kali Luna pasti gak akan kesakitan seperti ini.
"Bantu aku ke kamar mandi," lirih Luna dengan wajah meringis menahan sakit.
Alan dengan segera membopong Luna membawanya ke kamar mandi yang memang terletak didalam kamarnya.mendudukan Luna di kloset,dan mengisi bathub dengan air hangat.
"Aku bantu mandikan," ucap Alan yang langsung membuka selimut yang membelit tubuh Luna. Luna hanya pasrah membiarkan Alan membantunya karena dia sendiri tak sanggup untuk bergerak bebas.
Luna berendam sebentar dengan Alan yang membantunya, walau sedikit sakit saat air sabun hangat itu menyentuh kewanitaannya.yang penting saat ini dirinya sudah segar.
Setelah membantu Luna mandi dan berpakaian,kini Alan membawa Luna duduk di sofa masih di dalam kamarnya.
"Sebentar,aku bereskan tempat tidur dulu," ujar Alan dan langsung mengganti seprainya dengan yang baru karena yang lama sudah bernoda darah perawan luna. dan Alan bangga saat melihat itu, karena ia menjadi yang pertama menyentuh istrinya.
Luna tersenyum lembut melihat kegesitan Alan membereskan kamar mereka yang seperti kapal pecah.baju bertebaran, bahkan dalaman mereka tergeletak mengenaskan di lantai.
Hampir tiga puluh menit Alan membersihkan itu semua.sekarang Luna sudah kembali berbaring di ranjangnya.
"Sebentar ya,aku siapin sarapan kita," Luna mengangguk saat Alan mengecup puncak kepalanya sayang.
Setelah Alan keluar Luna dengan pelan meraih ponselnya diatas nakas samping tempat tidurnya,ia akan menghubungi mamanya.
"Hallo ma!!"
"Iya sayang,ada apa?"
"Ma,.."lirih Luna sambil menangis menahan sakit.
"Kenapa sayang? Kamu gak papa? Kok kamu nangis!!" Lina bertanya khawatir.
"Mama bisa kerumah aku,aku gak sanggup nahan lagi ma,sakit banget!!"ucap Luna ambigu.
"Sakit kenapa sayang,Alan nyakitin kamu?" Suara Lina sudah naik beberapa oktaf.
"Pokoknya mama cepat kemari,aku tunggu!!" Luna pun memutuskan telponnya.
Sementara itu Alan diluar pun sangat cemas dengan keadaan Luna. setelah memesan go food dia juga menghubungi mamanya.
"Hallo Lan,ada apa?"
"Ma,mama bisa kerumah Alan sekarang?"
"Bisa, emangnya ada apa sayang?"
"Luna sakit ma," lirih Alan dengan rasa khawatirnya.
"Ya ampun Alan, kenapa bisa sakit? Trus Luna sakit apa?"
"Nanti Alan jelasin, yang penting mama sekarang kemari dulu."
"Iya,mama kesana sekarang.jagain menantu mama!" Ucap Ariana dan memutuskan panggilan mereka.
Kedua ibu itu kini tengah bersiap menuju rumah anaknya.ada rasa khawatir dan cemas saat mendengar keadaan anak dan menantunya yang katanya sakit.tak lama mereka dijalan hanya sekitar dua puluh menit karena rumah keduanya memang tak terlalu jauh.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dosen Tampanku (End)
Hombres LoboAlan adalah seorang dosen yang selalu dibuat jengah dengan seorang mahasiswi yang bernama Aluna safitri. Mahasiswi tingkat akhir yang hobi marathon drakor bukannya sibuk mengurus skripsi. Simak terus ceritanya di karya terbaru author DOSEN TAMPANKU