19

7.4K 226 12
                                    

Pernah, aku mencoba bertahan
Aku juga pernah mengalah demi nasib masa depan
Tapi lama kelamaan aku menyadari sesuatu
Bahwa dengan begini aku tidak akan punya masa depan.
Aku tidak akan memiliki sebuah kesempatan untuk mengubah takdirku.
Ibu, jika ini yang kau inginkan maka semuanya telah berhasil.

Angela tidak ingin bangun meski Alvin dan semuanya ingin dia bangun segera. Angela senantiasa menutup matanya dengan tenang menikmati mimpi tanpa rasa sakit dan luka.

Angela saat ini tengah berada di suatu tempat, tempat di mana ia merasa damai dan tentram. Di mana ia tidak melihat Alvin maupun Kelvin di sana, tempat di mana tubuhnya tidak dimanfaatkan lagi oleh orang lain demi kesenangan mereka.

Angela saat ini tengah duduk di sebuah taman yang dipenuhi dengan mawar berbagai macam warna. Di kiri kanan Angela ada pohon tinggi dan rindang hingga bisa membuatnya nyaman dan tenang.

Angela merasa beban hidupnya lepas, di mana dia tidak perlu mengorbankan dirinya hanya untuk makan dan melanjutkan hidup.

"Kau suka di sini?" Sebuah suara tenang penuh kelembutan bertanya pada Angela.

Suara itu tanpa wujud hingga Angela pusing melihat ke sana kemari untuk menemukan asal suara itu.

"Hem, di sini aku tidak perlu bertemu dengan kedua iblis itu. Di sini aku bisa dengan damai beristirahat tanpa memikirkan makanan atau kelangsungan hidupku ke depannya." Angela menjawab dengan jujur.

Saat ini Angela duduk di sebuah kursi yang dihiasi tanaman rambat, di atas tempat duduk itu ada mawar rambat berwarna kuning di sebelah kanan dan mawar rambat berwarna merah jambu di sebelah kiri.

Tempat duduk itu terlihat sangat nyaman karena Angela bersandar dengan tenang tanpa kekhawatiran sama sekali.

"Oh, benarkah? Apa kau tidak ingin mengetahui siapa dirimu? Apa kau tidak ingin bebas di kehidupan nyata? Jika kau lemah seperti ini maka kau akan menjadi mainan setiap orang, kau akan dipandang hina terus menerus dan kau tidak akan memiliki kesempatan untuk membuktikan kemampuanmu."

Suara itu terlihat tidak senang dengan keberadaan Angela di sini, dia ingin mengusir Angela untuk segera meninggalkan tempat ini.

"Bagaimana aku bisa melakukan semua itu? Untuk ke luar saja aku tidak memiliki kesempatan, siapa yang akan membantu diriku untuk bisa lepas dari ke-dua iblis tidak punya hati itu." Angela terlihat marah.

Angela kesal mendengar suara tanpa wujud itu, ingin Angela melempar suara itu dengan batu tapi Angela tidak tahu di mana dia berada.

"Kau saja belum mencoba dan sudah menyerah secepat itu. Cobalah sekarang! Bangun dan tunjukkan pada orang-orang itu kalau kau mampu hidup sendiri, tunjukkan kalau kau bisa menjadi apa yang kau inginkan."

Brother I Hate YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang