26

4.7K 186 6
                                    

Albert memasuki ruangan tempatnya tadi setelah menyelesaikan panggilan telepon, beberapa orang di dalam ruangan yang sedang membahas sesuatu melihat Albert lama dengan rasa ingin tahu yang begitu kentara. Albert di sisi lain tidak menanggapi pandangan itu, sebaliknya Albert kembali ke tempatnya duduk tadi dan mengambil kunci mobilnya.

"Aku pergi dulu, semuanya akan dilanjutkan oleh asisten pribadiku nantinya. Ada urusan penting yang harus aku selesaikan," ucap Albert tanpa basa-basi.

Setelah mengatakan semua itu Albert meninggalkan ruang rapat tanpa berbalik sama sekali, semua rekan kerja Albert yang ada di ruang itu menjadi bingung. Pasalnya Albert tidak pernah seperti ini sebelumnya, apapun masalah yang terjadi Albert tidak pernah meninggalkan ruang rapat begitu saja.

Di sisi lain, Alena saat ini tengah memperhatikan seluruh ruangan. Ruangan kamar ini adalah tempat yang sudah ia tempati selama puluhan tahun, ia bertahan di sini karena berharap bisa mendapatkan cinta suaminya secara utuh. Akan tetapi hari ini perasaan dikhianati, dibohongi benar-benar membuat hati Alena hancur.

Alena mengambil foto-foto dirinya, melepas satu-persatu dari tempat yang bisa ia jangkau. Alena menangis kala merasakan hatinya tertikam belati. Sakit namun tidak berdarah dan hanya bisa mengeluarkan air mata.

Setelah itu, Alena mengambil pakaian miliknya dari lemari dan menyusun semuanya di dalam koper besar miliknya yang ia bawa ke rumah ini dulu.

Lama Alena bersiap-siap hingga ketukan di pintu kamarnya menghentikan gerakan tangan Alena serta gerakan matanya yang masih memindai seluruh isi kamar. Alena menghapus air mata yang tadinya berjatuhan sebelum dengan langkah gontai berjalan menuju pintu.

Diputarnya kunci pintu itu sebelum membuka pintu secara perlahan. Di depan kamar Alena sudah ada Albert yang menunggu dengan kemarahan terlihat jelas di wajahnya.

"Di mana adikku, Bu? Sebaiknya Ibu naik ke mobilku saja dulu, aku akan mengambil adik dan kita akan pergi dari rumah ini. Tidak perlu tinggal di rumah sialan ini lagi, bukankah sejak lama aku sudah mengatakan pada Ibu kalau rumah ini bukan tempat terbaik." Albert berbicara dengan nada kesal.

Setelah mengatakan itu semua Albert melihat ke arah Alena yang ingin masuk ke dalam kamar. Albert dengan cepat meraih tangan Alena mencegah Alena untuk masuk kembali.

"Tidak perlu mengambil barang-barang di sini! Aku masih mampu membelikan Ibu pakaian serta uang," cegah Albert dengan nada tidak ingin dibantah.

Alena terlihat ragu-ragu, matanya masih melihat ke dalam kamar yang pintunya setengah terbuka. Alena bukan ingin membawa barang-barang di sini sebagai kenang-kenangan.

"Ibu hanya tidak ingin meninggalkan pakaian Ibu di sini. Ibu hanya ingin memindahkan barang-barang ibu agar tidak menghalangi pandangan ayahmu saja." Alena berbicara sembari terus memandang ke dalam kamar.

"Aku akan menyuruh orang membawa barang-barang milik Ibu ke gudang agar dia tidak perlu membuang barang-barang Ibu. Aku juga tidak ingin dia menyentuh semuanya dengan tangan kotornya itu, sejak awal aku sudah mengajak Ibu pergi tapi apa? Ibu tidak mau mendengar apa yang aku ucapkan." Albert menghela nafas setelah mengatakan itu semua.

Lama Albert menunggu hingga Alena beranjak pergi ke luar, setelah melihat Alena menghilang dari pandangannya Albert baru melangkah ke kamar tamu di rumah itu.

Albert membuka pintu dengan hati-hati, langkah yang diambil Albert juga lambat dan sangat pelan. Albert berhenti di tepi tempat tidur dan memandang gadis yang masih berbaring dengan nyaman di tempat tidur, nafas Angela begitu teratur.

Pandangan Albert tidak beralih sedikitpun dari wajah cantik Angela, wajah ini begitu persis dengan wajah ibunya, Alena. Albert langsung merasakan sayang yang begitu tulus di hatinya untuk Angela.

Dengan lembut Albert mengangkat tubuh Angela, membawa Angela ke luar rumah dengan hati-hati takut membangunkan Angela dan membuatnya terkejut dan takut.

Di luar, didekat mobil Albert ada pelayan yang menunggu untuk membukakan pintu, setelah itu Albert memasukkan Angela ke dalam mobil. Kepala Angela diletakkan di paha Alena agar Angela bisa merasa nyaman.

###
Maaf kemarin enggak up ya. 🙏🙏🙏
Meski sudah lumayan tapi masih sering bersin-bersin aku 😭😭😭
Cuaca di Padang benar-benar menakutkan sekarang, dari panas bisa langsung hujan dan angin kencang.

Brother I Hate YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang