42

2.6K 144 8
                                    

Albert pulang ke rumah dengan wajah bangga, meski belum yakin Alvin akan menuruti keinginannya tapi melihat cinta di mata Alvin yang begitu dalam untuk Angela. Albert ingin bertaruh bahwa keyakinan yang ia miliki benar.

Albert memasuki ruang tamu dengan dada membusung namun raut senang di wajahnya hilang saat melihat Angela dengan cemas menunggu di ruang tamu ditemani Alena. Angela terlihat khawatir dengan tangan sesekali meremas baju tidur besar yang ia pakai.

"Duduklah, Sayang! Kalau Albert pulang ia pasti akan membawa lelaki itu ke sini," bujuk Alena cemas.

Alena takut calon cucunya yang dikandung Angela akan mengalami sesuatu. Sejak tadi Angela mondar-mandir tidak menentu ke sembarang arah, Alena bahkan harus berulang kali mengingatkan Angela untuk duduk dengan rayuan janin yang dikandung Angela.

"Aku pulang," teriak Albert keras.

Angela yang mendengar suara Albert langsung memutar kepala, wajah senang Angela berubah muram dengan cepat. Angela terduduk dengan air mata yang luruh begitu saja, Angela kecewa karena Alvin tidak ikut datang bersama Albert.

"Apa dia menolak kehadiran anak ini?" tanya Angela sedih.

Angela menundukkan kepala sembari mengusap perut datarnya dengan air mata yang tidak kunjung berhenti mengalir. Albert buru-buru berlari ke arah Angela, Albert takut sesuatu yang buruk terjadi pada Angela maupun pada keponakannya yang belum lahir.

"Tidak, bukan seperti itu. Dia sedang sakit, hal itu dapat merusak kesehatan janinmu yang belum berkembang. Itu sebabnya dia berjanji akan datang ke sini setelah kondisinya lebih baik." Albert berbohong untuk menutupi hal yang ia minta pada Alvin tadi.

Angela menatap Albert dengan mata besar cantiknya, tidak kuasa melihat kesedihan Angela Albert mengangguk mencoba meyakinkan Angela dengan kata-katanya tadi. Albert membantu Angela berdiri setelah itu mendudukkan Angela di sofa tepat di samping Alena.

"Kau tidak berbohong padaku, kan?" tanya Angela dengan tatapan memohon penuh selidik.

Albert tersenyum, bagaimana mungkin ia mengatakan semua itu pada Angela. Albert akhirnya mengangguk dengan penuh keyakinan membuat Angela menghembuskan nafas lega.

"Sekarang istirahatlah, tidak baik untuk janinmu jika kau terlalu khawatir seperti ini." Albert merayu Angela dengan wajah benar-benar menunjukkan ketulusan.

Melihat keyakinan Albert serta tidak ada kebohongan di mata dan wajah Albert Angela barulah tersenyum senang. Angela dibantu Alena ke kamarnya, setelah memastikan Angela memejamkan mata Alena ke luar kamar kembali untuk menemukan Albert.

"Ada yang kau tutupi dari Angela bukan? Cepat katakan pada Ibu," pinta Alena dengan nada lembut.

Albert menggaruk kepalanya yang tidak gatal, betul kata orang tidak ada satu hal pun yang luput dari penglihatan seorang ibu. Albert mendesah, ia takut jika berbicara jujur dan akhirnya itu menyebabkan permasalahan pada hubungan Angela. Ibunya, Alena pasti akan menyalahkan dirinya.

"Aku meminta laki-laki itu untuk menyerahkan semua hartanya atas nama Angela, Bu! Setelah semua atas nama Angela baru aku membiarkan ia bertemu dengan Angela." Albert akhirnya berkata jujur.

Alena yang mendengar penuturan Albert hanya bisa mendesah, Alena tidak bisa menyalahkan Albert karena dia melakukan semua itu sebagai bentuk kasih sayangnya pada Angela.

"Kalau kau seperti itu Ibu merasa harta kita kurang banyak untuk menjadi pendukung Angela. Seperti orang miskin saja," ejek Alena sebelum akhirnya dia tertawa dengan kepala menggeleng.

Alena tidak tahu harus berkata apa pada Albert, tapi hal yang dilakukan Albert bisa berakibat pada hubungan Angela. Apalagi Alena melihat rasa takut di wajah Angela dengan jelas.

"Jangan sampai Angela tahu akan hal ini, kau lihat wajahnya! Dia seperti takut akan sesuatu, ini mungkin akibat didikan wanita itu. Angela takut anaknya akan hidup seperti dirinya yang dihina dan dicaci oleh lingkungan sekitarnya. Kau harus menyembunyikan semua ini dari Angela, jika pria itu tidak mau maka kau harus bertanggung jawab mengerti?" ancam Alena pada Albert.

Alena meninggalkan ruang tamu menuju ke kamarnya dan Angela kembali, Angela terlihat sudah tidur dengan nyenyak. Mungkin karena faktor kehamilannya yang masih baru jadi Angela mudah merasakan lelah.

****

Aku cuman mau kasih tahu, kalau-kalau ada diantara kalian yang mau beli karya author dalam bentuk e-book, mumpung kali ini masih diskon. Dari 38000 sekarang hanya 31000. Judulnya My Brother is My Husband diterbitkan oleh Eternity Publishing. Kalau berminat tinggal lihat profil author aja ada link-nya di sana. Terima kasih.

Atau bisa juga menghubungi author kalau enggak ngerti cara belinya. 🤭🤭🤭

Brother I Hate YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang