Angela terbuai akan permainan Alvin hingga lupa kalau dirinya hanyalah mainan sesaat, Angela dipermainkan dengan sangat baik oleh Alvin sampai Angela sendiri tidak mengenal dirinya dengan baik.
Alvin mendorong Angela lembut hingga Angela kembali dalam posisi berbaring. Setelah itu, Alvin membuka celana dalam yang dikenakannya dan mulai mengarahkan benda bulat itu ke sarangnya.
Alvin melenguh senang saat benda itu sukses masuk dan berada nyaman di dalam sana. Nafas Alvin juga semakin memburu saat kenikmatan dunia menyentuh titik semu jiwanya yang lama terkunci.
Alvin bergerak maju mundur menikmati sensasi sempit dari tempat kecil itu. Kadang miliknya akan diremas dengan kuat hingga Alvin benar-benar kehilangan kesadaran.
"Bukankah ini menyenangkan? Bukankah ini membuatmu ketagihan?" Tanya Alvin dengan suara erangan yang kadang tertahan di telinga Angela. Alvin begitu senang dan menikmati kegiatan intim ini dengan Angela.
"Hmm," jawab Angela sekilas karena Angela sendiri tidak tahu harus berkata apa. Jika mengatakan iya maka dia benar-benar seperti wanita murahan. Jika dia berkata tidak, keadaan ini memang sesuatu yang baru baginya dan Angela juga terlihat menyukai ini semua.
"Aku akan membuatmu menyukai ini seperti aku yang menyukainya," jelas Alvin dengan tegas sembari menghujam milik Angela dengan kuat dan bagian senjata Alvin mengenai dinding rahim Angela.
Angela bergerak tidak karuan saat hentakan demi hentakan itu semakin lama semakin cepat dan seperti hilang kendali. Alvin bertindak seperti dia tidak pernah puas dengan tubuh Angela.
"Oh, rasanya aku ingin selalu di dalam sini. Aku ingin terus merasakan kehangatan ini hingga aku tidak ingin melakukan pekerjaan lain," bisik Alvin lembut sembari menggigit puting merah muda Angela.
Angela yang belum berpengalaman sama sekali memang dipaksa Alvin untuk mengikuti maunya. Setelah proses lama akhirnya milik Alvin berkedut menandakan cairan miliknya akan keluar sebentar lagi.
Di saat Alvin tengah menunggu pelepasan dirinya, tubuh Angela melengkung dan bergetar begitu pula milik Alvin yang semakin diremas kuat oleh milik Angela. Alvin melenguh senang saat dirinya mencapai kepuasan.
Alvin memeluk tubuh Angela di sela-sela kenikmatan yang dirasakannya. Alvin terlihat begitu puas dan juga senang.
"Kau tampaknya perlu belajar lagi untuk memuaskan diriku, Sayang!" Alvin berbisik di telinga Angela. Sedangkan Angela sendiri sedang menetralkan nafasnya, Angela masih menikmati sensasi aneh yang terasa begitu berbeda.
Setelah sama-sama tenang, Alvin mengeluarkan senjatanya dari sarang milik Angela. Saat benda itu terlepas cairan yang terlalu banyak di dalam tempat itu juga ikut keluar sebagian karena tidak kuat menampung.
"Kak, apa yang kau lakukan pada Angela?" Suara itu membuat Alvin dan Angela terkejut bukan kepalang. Sigap Alvin mengambil selimut dan menutupi tubuh Angela dengan cepat.
Alvin membalik tubuhnya dan menemukan Kelvin berdiri tidak jauh dari tempat tidur. Mata Kelvin yang melotot membuat Alvin memeluk tubuh Angela erat, sungguh bagaimana mungkin Alvin tidak sadar dengan keberadaan Kelvin.
"Sejak kapan kau di sana?" tanya Alvin kesal sekaligus marah. Alvin tidak ingin Kelvin melihat tubuh Angela sejengkal pun.
"Sejak kau mencumbu dirinya seperti orang gila. Kak, Ayah menyuruh kita menjaga Angela. Bukan menyuruh dirimu meniduri dirinya," ujar Kelvin sambil melangkah mendekat.
Alvin sendiri semakin mengeratkan pelukannya di tubuh Angela yang terbalut selimut. Perasaan takut mainannya diambil menyerang ke dalam hati Alvin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother I Hate You
RomanceSedang dalam tahap revisi 🙏🙏🙏 follow author dulu sebelum membaca, biar author tahu kalau yang suka ceritanya banyak, cerita belum direvisi. Aku menjadi budak nafsu kedua kakak tiriku hanya untuk bisa bertahan hidup.