Aku sakit kepala banget beberapa hari ini. Kalau up terlambat jangan marahnya soalnya aku juga butuh istirahat juga.
Semoga suka dan selamat membaca🙏🙏
###
Alena terluka ketika mendengar apa yang dikatakan oleh Angela. Tapi dia tidak ingin merusak hubungan yang baru saja ia bangun tepatnya, Alena tidak ingin Angela mengetahui semua itu sebelum hasil tes menunjukkan kalau mereka berhubungan.
Alena ingin Angela mengetahui semuanya secara perlahan hingga Angela bisa menilai mana yang baik dan mana yang buruk. Alena sendiri tidak ingin Angela salah paham dan membenci dirinya.
"Bibi, kenapa suamimu bisa begitu jahat? Kenapa dia bisa berbuat hal seperti itu? Apakah dia mencintai wanita itu hingga ia rela melukai hati wanita yang telah melahirkan anaknya?" Angela merasa sedih saat melihat air mata Alena.
Angela merasa kesal dan benci dengan apa yang telah dilakukan oleh suami Alena. Angela sendiri tidak tahu kenapa rasa benci seperti itu bisa tumbuh begitu saja secara tiba-tiba padahal dia merasa tidak memiliki hubungan dengan Alena, Angela menghapus air mata Alena yang jatuh dan mengutuk pria yang telah membuat Alena terluka di dalam hati.
"Balas saja mereka dengan cara yang lebih kejam. Hati yang jahat tidak akan bisa berubah menjadi baik jika dia tidak mendapatkan balasan, buat suami Bibi merasakan perasaan sakit yang lebih dalam daripada yang Bibi dapatkan. Menurutku, Bibi pasti punya dukungan kan?" Angela melihat Alena dengan pandangan menilai.
'Bibi ini pasti bisa membalas dendam, berbeda dengan diriku yang tidak memiliki dukungan ataupun kesempatan untuk melakukan semua itu.' Angela terlihat sedih saat memikirkan hidupnya yang menyedihkan.
"Aku memang memiliki semua itu tapi balas dendam tidak pernah bisa menyelesaikan semua masalah. Dendam apabila dibalaskan pasti akan menciptakan dendam lain yang lebih parah." Alena tersenyum lembut.
Alena mengangkat tangannya dan membelai rambut Angela dengan penuh kasih sayang. Cinta yang begitu luar biasa terlihat jelas di matanya yang sedang menatap Angela.
Albert yang berada di dapur tengah mencoba bagaimana rasa masakan yang telah ia lanjutkan terkejut ketika ponselnya berdering dengan keras. Kesal, Albert mengambil ponsel itu dari kantong celana dan menemukan kalau yang menghubungi dirinya adalah Anton, Ayahnya.
"Tumben Anda menghubungi saya? Apakah terjadi sesuatu?" tanya Albert santai tanpa jejak hormat sama sekali.
Anton di seberang tidak bisa marah sama sekali kali ini, Anton tahu ada kesalahannya yang telah diketahui oleh Albert hingga membuat Albert melihatnya secara berbeda. Anton juga tahu jika bukan karena Alena di rumahnya mungkin ia akan memutuskan hubungan keluarga mereka.
"Ibumu menghilang, apakah dia menghubungi dirimu?" Anton bertanya dengan hati-hati.
Albert tersenyum sinis dengan jejak kemarahan meningkat di dalam hatinya. Sedikit demi sedikit kebencian itu semakin membuncah ditambah alasan lama hingga Albert akhirnya kehilangan kendali.
"Oh Anda masih peduli dengan Ibuku ternyata. Bukankah lebih baik Ibuku pergi darimu? Bukankah Anda bisa dengan bebas menjalani hubungan romantis dengan kekasih Anda?" tuding Albert dengan nada sarkas.
Albert mematikan kompor gas setelah melihat makanan itu masak dan sudah sesuai dengan seleranya. Albert melangkah ke luar dari dapur dengan satu tangan di dalam kantong celananya.
Albert tampak santai berbeda dengan kebencian dan kemarahan di dalam matanya. Albert berdiri di jendela yang memperlihatkan pemandangan lepas yang begitu indah.
"Apa maksudmu?" Anton berteriak marah kali ini.
"Masih bertanya apa yang aku maksudkan? Aku melihatmu bertemu dengan wanita itu berkali-kali dan Anda bahkan memberikan adikku padanya sebagai tanda cinta dan membohongi Ibuku demi dirinya. Kalau bukan cinta lalu itu apa?" tanya Albert dengan cemoohan di setiap ucapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother I Hate You
RomanceSedang dalam tahap revisi 🙏🙏🙏 follow author dulu sebelum membaca, biar author tahu kalau yang suka ceritanya banyak, cerita belum direvisi. Aku menjadi budak nafsu kedua kakak tiriku hanya untuk bisa bertahan hidup.