16

12.9K 332 14
                                    

Angela mengangguk, saat dirinya selesai mandi dan ke luar dengan di gendong oleh Alvin. Makanan sudah terhidang di atas meja dan semuanya adalah makanan yang belum pernah Angela makan.

Angela memakai pakaiannya dan duduk untuk menikmati makanan yang tersedia. Di atas meja, ada lobster besar dengan warna cantik dan ada menu lain yang menggugah selera.

Alvin dan Kelvin ikut makan bersama Angela, Alvin masih sempat melayangkan pandangan peringatan pada Kelvin yang terlihat masih menginginkan Angela lagi.

"Kak, apakah Angela memakai kontrasepsi?" Pertanyaan Kelvin membuat Angela tersedak makanan dan wajahnya mulai memerah tidak wajar.

Angela berusaha bernafas dan mengambil udara dengan sangat rakus. Alvin menyodorkan minuman pada Angela dan langsung disambut Angela dengan cepat.

Setelah Angela selesai minum dan tidak tersedak lagi Angela menatap Kelvin dengan tatapan peringatan. Bukannya takut, Kelvin malah merasa kalau Angela sangat manis dan lucu.

"Aku ingin memakanmu hingga habis Angela," bisik Kelvin semakin menjadi-jadi saat Angela kembali melanjutkan makannya.

Angela berusaha tidak peduli dengan apa yang Kelvin ucapkan padanya, tapi bagaimana bisa Angela masih bisa bersikap santai sedangkan tangan nakal Kelvin telah menyentuh dirinya secara kurang ajar.

Kelvin menyentuh paha dalam Angela secara acak.

"Kak," keluh Angela menyedihkan sembari melihat Alvin dengan tatapan penuh permohonan.

Tatapan mengiba milik Angela membuat Alvin akhirnya mengangkat tubuh Angela dan mendudukkan Angela di pangkuannya agar tidak diganggu oleh Kelvin lagi. Sungguh Angela merasa lapar dan sangat membutuhkan asupan nutrisi yang banyak.

Setelah berpindah tempat Angela mulai makan dengan tenang dan menghabiskan apa yang ada di atas meja sesuai porsi perutnya. Angela ingin beranjak pergi namun, tubuhnya dihalangi oleh tangan nakal Kelvin.

"Kau mau ke mana?" tanya Kelvin dengan senyuman.

Angela menatap memelas sembari berkata, "Kak, aku ingin jalan-jalan sebentar agar pencernaan milikku lancar."

"Di ranjang pun pencernaanmu pasti akan lancar. Olahraga yang kita lakukan pasti membuat seluruh tubuhmu bersemangat dan sehat." Kelvin meraih tubuh Angela ke pelukannya.

"Biarkan dia istirahat dulu," protes Alvin kesal.

Alvin merebut Angela kembali dari tangan Kelvin dan mengajak Angela berjalan-jalan di sekitar rumah.

"Kak, kita ke taman yuk!" ajak Angela pada Alvin.

Kali ini Angela memakai gaun putih dengan tali kecil di bahu. Banyak bekas merah dan ungu timpang tindih di bahu dan leher Angela. Melihat penampilan Angela Alvin meneguk ludah merasakan sesuatu di antara dua pahanya membengkak secara perlahan.

Alvin merasakan keindahan berbeda dari Angela, kecantikan kecil yang begitu menggoda di depannya. Alvin meraih tubuh Angela dan membawanya ke taman sesuai dengan apa yang Angela inginkan.

"Angela, apa kau tahu seks setiap hari berguna untuk pasangan kekasih." Alvin berbisik di telinga Angela membuat wajah putih Angela merona malu.

Angela berusaha untuk tidak peduli pada Alvin di sampingnya. Namun saat tiba di taman bunga dan melihat suasana yang sepi bulu kuduk Angela berdiri.

"Kapan menurutmu pertemuan pertama kita?" Alvin bertanya dengan suara parau saat keduanya telah sampai di tengah taman. Tingginya bunga yang mencapai pinggang ke-duanya membuat Angela dengan mudah bisa menyentuh bunga-bunga cantik itu.

Mendengar pertanyaan Alvin Angela mengangkat kepalanya dan menatap Alvin dengan tatapan heran sekaligus bingung.

"Kapan?" tanya Angela penasaran.

Angela merasa pertemuan pertama mereka adalah saat dia mengenal Alvin baru-baru ini.

"Waktu itu, aku melihat seorang gadis SMA dengan seragam sekolah tengah berlarian menuju halte. Aku tanpa sengaja menatap wajah cantiknya yang tersenyum meski dia basah kuyup oleh hujan." Alvin berbisik sembari mendorong Angela untuk duduk di tengah taman yang indah itu.

"Pakaian gadis itu menjadi ketat dan memperlihatkan lekuk tubuhnya yang indah, beruntung di sana tidak ada lelaki lain yang melihatnya. Semenjak itu, aku terus mengikuti kegiatan si gadis bahkan aku bermimpi tentang dirinya siang dan malam."

Brother I Hate YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang