30

4.1K 161 17
                                    

Rasa panik mulai menyerang Anton membuatnya merasakan perasaan yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya untuk Alena. Pikiran buruk merasuki Anton memaksa dirinya untuk memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang tidak pernah ia pedulikan selama ini.

Di tempat lain, saat ini Alvin telah pulang ke rumahnya. Langkah kaki yang diambil Alvin tidak stabil sedikitpun, rasa bersalah dan penyesalan membuat Alvin hancur dan kecewa.

Alvin melangkah ke kamarnya dan Angela hanya untuk menemukan kamar itu kosong tanpa ada Angela di sana. Tanpa ada Angela di kamar ini suasananya terasa sangat berubah dan berat.

Alvin menghela nafas dan berjalan dengan tertatih-tatih menuju ke ranjang. Lemah, lelah dan kacau dirasakan Alvin membuat tubuhnya tidak bisa menerima semua ini dengan pikiran terbuka.

Alvin hancur tapi alasan kehancurannya adalah Angela, adik tirinya yang ia perlakukan seperti boneka pemuas nafsu. Alvin menyentuh tempat tidur di mana Angela biasa tertidur hingga tanpa sadar air matanya jatuh.

"Gadis itu dirimu Angela, kau sejak dulu sudah mencuri hatiku namun dengan bodohnya aku berbagi dirimu dengan Kelvin. Aku egois dan tidak berperasaan," ujar Alvin terlihat bodoh.

Alvin hancur namun keadaan Alvin yang seperti itu tidak mempengaruhi Kelvin sedikitpun. Kelvin tengah asyik bersama seorang wanita saat ini, dia tengah sibuk memacu dan membuat wanita di bawahnya terus mengerang menyebutkan namanya setiap kali dia menghentak dengan kuat.

"Tumben kau datang menemuiku? Beberapa hari ini kau bertingkah seolah tidak mengenalku sama sekali."

Percakapan di dalam ruangan itu terjalin saat Kelvin melenguh keras saat pelepasannya tercapai. Kelvin bahkan tidak mencabut miliknya dan tetap berbaring dengan tenang di atas wanita itu.

"Apa yang kau sukai dari Kakakku Elena hingga kau rela menyingkirkan wanita-wanita yang menggangu dirinya?" tanya Kelvin tanpa membalas ucapan Elena sama sekali.

Elena yang ditanyai oleh Kelvin awalnya diam dan membuat gambar lingkaran di bahu Kelvin secara acak seolah dia ingin menggoda dan belum puas bermain dengan Kelvin yang terlihat mirip dengan Alvin.

"Kekayaan, ketampanan, karisma, sifat dinginnya, dan sepertinya dia kuat di ranjang." Elena menjawab juga pada akhirnya.

Kelvin mendengus dengan tidak senang, dia mengangkat tangannya dan melihat wajah cantik Elena yang telah membuat ia jatuh cinta saat pertama kali bertemu. Namun sayang, Elena lebih menyukai Alvin ketimbang dirinya hanya karena Alvin lebih dewasa dan memiliki segalanya dibandingkan dirinya.

"Apa yang bagus tentang itu, aku juga memiliki hal yang sama dengannya bahkan aku telah tidur dengan gadis yang ia cintai. Asal kau tahu Elena, aku bisa mendapatkan apa yang aku inginkan dari kakakku bahkan jika aku meminta dirimu padanya."

Kelvin bergerak lagi, kali ini dia menekan Elena lebih kasar dan lebih kuat membuat Elena memekik kesenangan. Kelvin tersenyum bangga saat mendengar teriakan Elena sembari meninggalkan tanda merah ungu di sekitar bagian bawah dada Elena.

"Bantu aku mendapatkan kakakmu Kel! Aku akan menuruti keinginanmu jika aku berhasil bersama dirinya. Bukankah menyenangkan kita tinggal serumah, itu artinya kau bebas memakanku jika kakakmu tidak ada. Bukankah kau menginginkan anak dariku, jika aku bisa bersama kakakmu maka aku akan membiarkan menghamiliku." Elena membujuk Kelvin dengan wajah manisnya.

'Jika apa yang dikatakan oleh Kelvin  benar maka aku akan bisa mendapatkan keduanya dengan sekali jerat. Aku tidak akan mengalami kerugian sama sekali.' Elena tersenyum senang di dalam hati.

Brother I Hate YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang