46

2.4K 148 11
                                    

Angela menatap Albert dengan air mata berlinang, Angela takut ucapan yang dilontarkan Albert akan membuat Alvin salah paham dan tidak mau bertanggung jawab pada janin yang dikandungnya. Melihat tatapan penuh kesedihan Angela yang begitu polos Albert terpaksa mendesah di dalam hati.

Ingin sekali rasanya Albert mengakui kalau dirinya adalah kakak kandung Angela tapi dia takut Angela tidak akan menerima semua itu dengan mudah dan akan berakibat fatal pada kandungan serta perasaan Angela.

"Hei tenanglah! Aku tidak akan salah paham pada ucapan yang dia lontarkan. Lagipula kalian tidak berdua saja di sini masih ada ibu Albert kan?" tanya Alvin lembut.

Sungguh Alvin tidak suka melihat air mata Angela. Alvin memegang tangan Angela erat, rasanya masih seperti bermimpi. Dia tidak menyangka akan menemukan Angela kembali bahkan dengan bonus calon bayi mereka yang akan lahir.

Albert mendengus, ia meninggalkan ke-duanya menuju ke kamar. Albert takut jika lama-lama di sana ia akan menghajar Alvin untuk melampiaskan amarahnya yang tertahan.

"Bagaimana kalau ini anak Kelvin?" tanya Angela dengan suara pelan di telinga Alvin.

Angela melihat kiri dan kanan takut ada orang lain yang mengetahui semua itu. Sungguh, Angela tidak ingin dipandang rendah oleh orang lain lagi.

"Tidak, aku yakin anak ini adalah buah cinta kita. Aku memang membiarkan dia menyentuh dirimu namun dalam makanan yang disantapnya setiap hari ada semacam cairan untuk mencegah kesuburannya." Alvin menjawab dengan jujur.

Cairan itu adalah jenis KB terbaru yang dibuat oleh perusahaan Alvin untuk digunakan oleh laki-laki maupun wanita yang tidak ingin memiliki anak terlalu cepat.

Angela terkejut bukan main, mulutnya yang menganga lebar membuat Alvin ingin mengecup dan menjelajahi tempat itu. Alvin menahan dirinya sekuat mungkin agar tidak tergoda oleh kecantikan Angela saat ini.

"Lalu bagaimana selanjutnya? Aku tidak mau anak ini lahir tanpa ayah, aku tidak bisa melihat dirinya dihina dan dicaci maki seperti diriku dulu," keluh Angela dengan air mata yang jatuh begitu cepat.

Alvin di sisi lain terkejut, dia juga tidak mengira kalau jalan hidup Angela akan serumit itu. Ayah mana yang tega memisahkan anaknya dengan ibunya demi mantan kekasihnya.

Di sisi lain Anton tampak begitu panik, ia telah menyuruh seluruh anak buah serta orang-orang terdekatnya untuk mencari keberadaan Alena. Anton bahkan melupakan makan serta kurang istirahat karena takut Alena benar-benar akan meninggalkan dirinya.

"Apa kau sudah mendapatkan kabarnya?" tanya Anton pada anak buahnya yang baru saja masuk ke rumah.

Sejak Alena pergi Anton memang memilih duduk di ruang tamu tanpa mau beranjak sama sekali, dia hanya pergi ketika ingin tidur atau melakukan kegiatan kamar mandi saja.

Orang yang ditanyai Anton menggeleng, ia tampak lelah dengan wajah kuyu tidak memiliki energi sama sekali. Siang malam ia terus mencari berita tentang Alena tanpa beristirahat sama sekali. "Saya hanya mendapat kabar tentang Nona Rita, Tuan! Ternyata dia tidak meninggal dalam kecelakaan itu, dia bersembunyi namun ditemukan oleh seseorang dan saat ini keberadaannya juga tidak diketahui lagi."

"Dia meninggalkan seorang putri yang saya yakini adalah anak Anda, putri itu hidup menderita bersama dirinya. Ia sering diejek, dihina dan dicaci maki oleh sekitar, saya rasa Nyonya sudah mengetahui semua cerita itu. Hal inilah yang mungkin menyebabkan Nyonya membenci Anda."

Brother I Hate YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang