47

2.3K 105 6
                                    

Anton mengernyit tidak suka, wajahnya memerah marah karena berita yang dibawa oleh anak buahnya. Anton menekan tombol di layar ponselnya untuk menghubungi Albert menanyakan tentang berita ini.

"Ada apa lagi?" tanya Albert dengan suara malas.

Albert bersandar malas pada dinding balkon kamarnya sembari menatap pemandangan diluar. Rasa sedih akibat akan berpisah dengan Angela membuatnya bingung harus berbuat apa hingga panggilan Anton menganggu dirinya.

"Kau sudah memberitahu ibumu tentang adikmu?" tanya Anton langsung tanpa basa basi.

Albert mendengus, kekesalan yang ia rasakan makin menjadi ketika mendengar pernyataan Albert yang terkesan menuduh.

"Aku tahu dari ibuku langsung, bagaimana merasakan buah dari perbuatanmu? Enak bukan? Selamat menikmati, aku yakin kau akan puas dan merasakan manisnya." Albert langsung menutup panggilan itu dengan bibir mencebik.

Kekesalan yang ia rasakan semakin menggunung memerlukan tempat untuk melampiaskan amarahnya yang menumpuk.

"Bu! Aku ke luar sebentar ya, Bu! Aku mau membeli sesuatu, jangan biarkan pria itu membawa Angela dulu. Setelah mereka resmi menikah baru izinkan Angela pergi," pesan Albert dengan suara lembut.

Albert mendatangi Alena ke kamarnya sebelum pergi untuk meminta izin. Alena mengangguk tanda paham, senyum kecil tidak pernah hilang di bibirnya saat mendengar nama Angela disebutkan.

"Hati-hati! Jangan pulang terlalu malam, Ibu melihat Alvin itu benar-benar cinta pada adikmu, Nak! Bukankah dia juga sudah menyerahkan apa yang kau inginkan?" tanya Alena dengan suara berbisik juga yang dibalas senyuman geli oleh Albert.

Anton di sisi lain merasa semakin panik, dia khawatir Alena tidak akan memaafkan dirinya karena telah melaksanakan semua itu pada Alena. Albert melampiaskan sakit hatinya dengan melemparkan barang-barang yang ada di ruang kerjanya.

Semua benda itu hancur berkeping-keping di lantai termasuk foto kenangan miliknya dan Rita. Anton bingung tidak tahu harus berbuat apalagi, masalah yang datang padanya bukan hanya kepergian Alena saja. Kantornya mengalami penurunan pemasukan serta barang-barang yang dibutuhkan oleh perusahaan juga tidak ada pasokan lagi.

Brother I Hate YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang