34

3.2K 146 9
                                    

Anton yang berada di seberang benar-benar terkejut bukan main, mata anton melebar dengan jejak ketidakpercayaan tercetak jelas. Anton bahkan sempat hampir menjatuhkan ponsel yang dipegangnya karena terkejut mendengar ucapan Albert.

"Omong kosong apa yang kau semburkan ha? Jangan bilang kau mengatakan semua sampah itu pada Ibumu hingga ia pergi dari rumah?" tuduh Anton kemudian dengan wajah memerah marah.

Albert berbalik dan menuju ke lemari pendingin untuk mengambil minuman kaleng. Hati-hati Albert membuka lemari es itu untuk melihat minuman apa saja yang ada di dalam sana.

Lemari pendingin terletak di sudut dekat meja makan sebelah kanan, jadi langkah Albert menuju ke sana tidak terlalu banyak. Setelah mengambil minuman dingin Albert menutup pintu lemari pendingin dan berjalan kembali ke jendela.

Terlihat jelas kalau Albert tidak terlalu memikirkan kata-kata Anton yang menuduhnya secara sembarangan. Rasa kasih sayang yang Albert miliki juga tampaknya telah menghilang hingga tidak ada sedikitpun jejak hormat yang diperlihatkan Albert pada Anton.

"Omong kosong, heh ... Anda paling tahu apakah yang aku katakan sebuah omong kosong atau kebenaran Tuan Anton yang terhormat. Anda rela menghancurkan hati Ibuku hanya untuk wanita yang belum tentu bisa memberikan Anda sebuah kebahagiaan." Albert menjawab ucapan Anton dengan sinis.

"Anda juga tahu kalau Ibuku lemah ketika hamil adikku tapi Anda, Anda sebagai suami hanya memikirkan kesenangan dunia tanpa memikirkan resiko apa yang akan terjadi pada Ibuku. Demi wanita lain Anda mungkin rela membunuh diriku dan Ibuku."

Anton yang mendengar tuduhan Albert terdiam sesaat, faktanya selama ini Anton tidak pernah memikirkan kejadian itu karena belum pernah ada yang mengatakannya. Anton sendiri juga tidak memikirkan kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan terjadi pada Alena karena dia selama ini melihat Alena sehat dan berdiri di depannya setiap saat.

"Diam Anda adalah jawaban Tuan Anton, laki-laki seperti Anda tidak layak menjadi seorang ayah. Aku sudah menemukan adikku dan Ibuku menemukan kebenaran setelah ia melihat adikku. Anda tidak bisa mengelak lagi sekarang Tuan Anton, nikmati hasil perbuatan Anda."

Albert memutuskan sambungan komunikasi mereka dan menjadikan nama Anton sebagai salah satu daftar hitam. Albert kemudian memasukkan ponselnya kembali ke dalam kantong celana sebelum berdiri dengan punggung tegak lurus melihat pemandangan.

Alvin yang ditinggalkan oleh Angela menjadi frustasi dan tidak tahu harus melakukan apa. Beberapa karyawannya yang bekerja dengan tidak baik ada yang kena bentak dan ada juga yang langsung dipecat tanpa hormat.

Saat ini Alvin tengah berada di kantor dengan beberapa dokumen berantakan di lantai, dua orang karyawati dengan berdiri dengan kaki gemetar dan wajah pucat. Salah satu karyawati mencoba menarik roknya sedikit lebih ke bawah agar tidak semakin memancing kemarahan Alvin yang berapi-api.

"Kak sudahlah! Berhenti marah sebentar saja, aku membawakanmu seseorang untuk menghilangkan kemarahanmu." Kelvin masuk ke dalam ruangan Alvin dengan Elena mengikuti di belakangnya.

Elena terlihat cantik dengan gaun merah menyala yang ia kenakan, make-up tipis yang Elena gunakan senada dan tampak natural sehingga mata-mata keranjang di sepanjang jalan menatap setiap langkah yang ia ambil. Alvin yang marah bahkan tidak mengangkat kepalanya sedikitpun.

Elena tidak patah semangat saat melihat Alvin begitu tidak peduli dengannya. Elena mengedipkan mata pada Kelvin sembari melihat dua wanita yang masih berdiri di dalam ruangan. Kelvin menangkap apa yang ingin disampaikan Elena segera dan langsung melangkah masuk dengan cepat.

"Kalian berdua kerjakan file itu kembali dengan sebagus-bagusnya jangan masuk sebelum semuanya sempurna." Kelvin mengusir kedua karyawati itu dengan nada halus berbeda dengan suara keras Alvin.

Brother I Hate YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang