14

14.4K 324 12
                                    

"Begini caraku menjaganya, apa masalahmu?" tanya Alvin dengan bentakan keras. Alvin berdiri dan mengambil celana dalamnya yang berserakan.

Setelah berhasil memakai celana itu, Alvin menarik Kelvin keluar dari kamarnya yang masih mengeluarkan aroma bekas percintaan mereka. Alvin tidak ingin Kelvin melihat tubuh molek Angela lebih lama lagi dan Alvin tidak suka saat mata Kelvin menatap wajah cantik Angela yang masih merona merah.

Alvin menutup pintu kamarnya dengan keras dan menarik Kelvin menuju ke ruang pribadinya.

"Kak lepas!" bentak Kelvin marah saat  keduanya telah masuk ke dalam ruang kerja.

"Jangan berpikir macam-macam Kel," ingat Alvin pada Kelvin dengan wajah penuh kemarahan. Alvin mengepalkan tangan bersiap untuk memukul Kelvin yang telah melihat adegan intim mereka secara langsung.

"Aku hanya satu macam, Kak! Kalau kau menjaga Angela seperti itu maka aku juga ingin menjaga dirinya seperti dirimu. Kalau perlu aku akan menikahi Angela dan memberinya status. Dulu, saat ayah dan ibu akan menikah bukankah kau yang paling menentang mereka. Lalu kenapa sekarang kau menikmati Angela dengan rakus?" tanya Kelvin marah.

Kelvin masih ingat waktu pertama kali ayah mereka mengatakan dirinya ingin menikah dengan wanita yang sudah memiliki anak. Alvin menentang semua itu dengan suara keras dan bahkan tidak pernah lagi datang menemui ayah mereka.

"Aku menolaknya karena aku punya alasan tersendiri. Kau, tidak perlu tahu akan semua itu. Jangan pernah berharap kau bisa menikah dengannya karena Angela hanya akan menjadi milikku dan bukan milik siapa-siapa lagi." Alvin berbicara dengan lantang.

"Apa itu alasannya kau tidak mengizinkan Angela sekolah ke luar? Apa kau takut dia menceritakan hubungan kalian atau kau takut dia jatuh cinta pada orang lain, Kak?" Kelvin melayangkan pertanyaan demi pertanyaan untuk menjawab keraguan yang ia rasakan.

"Apapun itu semuanya bukan urusanmu dan kau jangan coba-coba untuk berpikir memiliki tubuhnya juga," ancam Alvin dengan nada kerasnya.

"Enak saja, kenapa kau bisa menidurinya aku tidak? Kita sama-sama adik kakak dan sama-sama mendapatkan wasiat menjaga dirinya dari ayah kita. Kau berhak maka aku pun juga berhak, Kak!" Kelvin balik mengancam dengan senyuman penuh percaya diri.

Kelvin mendorong Alvin ke dinding dan mengambil kunci ruang kerja yang tersangkut di lubang kunci. Kelvin mengunci Alvin dari luar dan melangkah masuk ke kamar tempat Angela dan Kelvin bercumbu tadi.

Angela yang akan bangkit dari tempat tidur terkesiap saat melihat kedatangan Kelvin. Apalagi Kelvin melangkahkan kakinya dengan cepat mendekat ke arah dirinya setelah berhasil mengunci pintu dan menghalangi pintu dengan meja dan lemari kecil yang ada di kamar Alvin.

"Kak, kau mau apa Kak?" tanya Angela ketakutan, apalagi di mata Kelvin terlihat gairah yang sama persis dengan apa yang ditujukan Alvin padanya. Tergesa-gesa, Kelvin melepas dasi yang terpasang di lehernya dan menindih Angela.

Kelvin mengikat tangan Angela ke kepala ranjang sebelum membuka pakaiannya. Setelah berhasil melepas pakaian yang tadi dikenakannya, Kelvin langsung memasuki tubuh Angela secara paksa.

Jalan Kelvin terasa mulus dan lancar akibat milik Angela masih terasa licin setelah pelepasan dirinya tadi. Di sisi lain Alvin menghubungi pengurus rumah tangga untuk membuka pintu ruang kerjanya dengan segera. Meski begitu ketika membuka pintu kamarnya Alvin dihalangi oleh sesuatu yang membuatnya marah dan berteriak-teriak dengan keras.

###

Aku up sekarang karena kayaknya besok masih ada kerjaan. Buat yang kirim pesan tadi silakan baca ya. Makasih udah diingetin soalnya aku pelupa.😂😂😂😂

Brother I Hate YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang