27

4.3K 188 9
                                    

Di sisi lain Alvin panik dengan kemarahan membakar habis semua ketenangan miliknya. Alvin berusaha memeriksa semua Cctv dan juga keamanan di gedung lainnya akan tetapi Alvin tidak menemukan orang yang sudah membawa pergi Angela.

"Kau kemari sekarang?" perintah Alvin dengan rasa takut yang menjalar di hatinya hingga bernafas saja Alvin merasa sangat sulit.

Alvin berputar-putar di dalam ruangan tempat Angela dirawat selama beberapa kali menunggu orang yang dihubunginya datang. Alvin gelisah, tangannya sesekali akan bergerak secara acak. Kadang akan menyentuh keningnya, kadang akan meremas bajunya dan bahkan terkadang Alvin akan memukul dinding.

Alvin mencoba menyalurkan amarahnya pada benda-benda yang ada di sekitarnya. Tapi sekalipun Alvin tidak pernah melayangkan tangan pada anak buahnya.

Lama Alvin menunggu, hingga tiba-tiba pintu ruang rawat Angela terbuka dari luar menampilkan wajah panik Kelvin. Kelvin terlihat terburu-buru ke sini dengan rambut begitu acak-acakan terbawa angin.

Nafas Kelvin terlihat cepat dengan bahu naik turun seolah Kelvin berlari sangat kencang agar bisa sampai di sini segera.

"Apa yang terjadi? Bagaimana bisa dia menghilang tiba-tiba?" tanya Kelvin panik.

Alvin melirik Kelvin dengan mata tajam seolah menyalahkan.

"Aku menyuruhmu menunggunya di sini tapi apa yang kau lakukan ha? Kau malah bersenang-senang ke luar sana bersama teman-temanmu. Kalau kau tidak bisa menjaganya kau katakan padaku," bentak Alvin kesal.

Alvin melangkah maju, menarik kerah baju Kelvin hingga berada dekat dengan dirinya. Kelvin mencoba melepaskan tangan Alvin dari kerahnya dengan wajah tidak suka.

"Apa-apaan kau, Kak! Kau memarahiku hanya untuk orang luar," balas Kelvin dengan tangan mendorong Alvin menjauh.

"Kita hanya perlu mencari dirinya sekarang, jangan biarkan orang lain memanfaatkan dirinya. Aku tidak mau rahasia kita terbongkar begitu saja."

Kelvin merapikan bajunya dan duduk santai di kursi yang ada di ruang itu. Kelvin terlihat malas dengan tubuh bersandar ke bahu sofa.

"Kau sudah menyuruh orangmu mencarinya kan, Kak! Aku tidak mau dia membuka semuanya dan kita akan menjadi bahan pembicaraan orang lain." Kelvin berbuat lagi karena tidak mendapat jawaban dari Alvin.

Kesal dengan tingkah Kelvin yang terlihat tidak peduli dengan apa yang terjadi pada Angela, Alvin memilih mengabaikan keberadaan Alvin dan menghubungi orang lain untuk membantu dirinya.

"Kau hanya memikirkan itu saja?" tanya Alvin kesal dengan mata memerah melihat Kelvin.

"Hem aku juga takut keinginanku tidak ada yang memenuhinya lagi, apalagi kesenangan gratis tanpa bayar seperti di luar sana." Kelvin membalas dengan senyuman nakal di bibir.

Mendengar itu Alvin benar-benar semakin kesal dan meninggalkan ruangan itu tanpa berbicara lagi.

"Kemana kau Angela?" tanya Alvin sembari memandang langit-langit rumah sakit dengan khawatir yang tertulis jelas di wajahnya.

Alvin benar-benar tidak tahu harus mencari Angela kemana jika bukti yang ia miliki sangat minim dan tidak menunjukkan titik terang. Seolah-olah semua keadaan ini diatur oleh profesional dengan sangat rapi dan lama.

Alvin berjalan ke luar rumah sakit dan berdiri dengan cemas di sana sambil memikirkan jalan mana yang diambil Angela.

Albert dan Alena telah sampai di apartemen miliknya. Keamanan di sana sangat terjamin dan juga tidak sembarang orang diizinkan masuk meski mereka berstatus pejabat dan orang kaya.

Albert mengangkat tubuh Angela ke luar dari rumah dan berjalan menuju lift yang ada di sana. Di belakang Albert ada Alena yang mengikuti secara perlahan tanpa mengeluarkan suara sama sekali.

###
Aku up sekarang ya soalnya enggak mungkin aku up siang besok. Aku juga minta maaf kalau ada salah baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja.

Mohon maaf lahir batin ya semua🙏🙏🙏

Brother I Hate YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang