17

12.9K 333 16
                                    

Alvin melihat Angela yang berada dalam pelukannya, Angela yang mencoba mengingat pertemuan pertama mereka sebab Angela memang tidak pernah melihatnya.

Hanya dia, hanya dia seorang yang memperhatikan Angela. Hanya dia seorang yang selalu memikirkan Angela tanpa Angela sadari. Alvin sendiri tidak mengira kalau dirinya akan menjadi begitu bodoh oleh seorang gadis SMA yang umurnya bahkan baru tujuh belas tahun sekarang.

"Gadis itu membuatku merasakan perasaan yang tidak pernah aku rasakan sebelumnya. Gadis itu membuatku ingin mengikat dirinya di sampingku, tapi tahukah kau? Saat aku berharap bisa memiliki gadis itu ayahku malah datang dan mengatakan kalau dia akan menikahi ibu dari si gadis."

"Aku marah, aku kesal dan aku membenci semua itu. Aku pergi dari rumah dan tidak pernah kembali dan beruntung ayahku mengalami kecelakaan dan akhirnya meninggal dunia bersama ibumu. Jika tidak, kau benar-benar akan menjadi adik tiriku." Alvin berbisik sembari mengigit telinga Angela.

Bagian itu adalah bagian paling sensitif dari Angela, Angela berusaha menahan erangannya saat Alvin terus menyerang titik sensitif dirinya sembari melihat kiri dan kanan. Melihat Angela berusaha melawan dirinya Alvin menarik Angela dan melakukan ciuman panjang.

Ciuman itu membuat Angela merasakan kehabisan nafas dan kakinya mulai terasa melemah hingga dirinya hanya bisa bergantung pada Alvin. Angela memegang Alvin erat agar dirinya tidak terjatuh ke tanah.

Saat seperti itu, Alvin mendorong Angela untuk duduk di tengah taman bunga yang bisa menghalangi siapapun untuk menemukan mereka kecuali suara-suara nakal yang ke luar. Alvin melepas kaos yang dikenakannya dan meletakkan kaos itu di bawah tubuh Angela.

"Aku menjadi bodoh Angela, bodoh setelah merasakan tubuhmu. Dalam pikiranku tidak ada lagi pekerjaan, tidak ada lagi kegiatan hanya tubuhmu dan selalu tubuhmu yang terbayang. Bagaimana eranganmu di bawahmu? Bagaimana enaknya milikmu menjepit milikku dan bagaimana kau menangis karena ku." Alvin mengangkat gaun yang Angela kenakan dan langsung menyatukan tubuh mereka.

Angela memekik tertahan saat rasa sakit akibat kurangnya pemanasan. Alvin tersenyum senang sembari bergerak dan menggoda tubuh Angela. Kegiatan itu terus berlangsung hingga Alvin menempatkan benihnya di rahim Angela berharap di sana akan segera ada versi mini dari mereka berdua.

Angela merasakan tubuhnya diangkat, perasaan takut jatuh membuat Angela memegang Alvin erat di lehernya dengan bagian bawah mereka yang masih menyatu. Gerakan Alvin dan kepemilikannya yang masih di dalam membuat setiap kali Alvin melangkah terasa sodokan keras di dalam milik Angela yang memaksa Angela untuk menyembunyikan erangannya di bahu Alvin.

Angela dipaksa untuk menjadi boneka yang hanya mengikuti keinginan ke-duanya.

Brother I Hate YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang