37

3.1K 165 8
                                    

Anton yang ditanyai oleh Albert terdiam dengan wajah marah serta tangan terkepal.

"Anda mencintai wanita lain setelah Anda menikah itu adalah satu kesalahan. Anda memberikan adikku pada kekasihmu sebagai penebus kesalahan adalah yang kedua, Anda membohongi Ibuku adalah kesalahan yang ketiga dan Anda membuat adikku menderita adalah kesalahan Anda yang paling fatal."

Satu demi satu, Albert menjelaskan kesalahan demi kesalahan yang telah dilakukan Anton untuk menghancurkan keluarganya sendiri. Memang benar apa yang dikatakan oleh Albert, semua yang dilakukan oleh Anton sejak awal adalah buah dari bibit yang ia tanam dengan tangannya sendiri.

"Apa kau sudah menemukan adikmu? Kau mengambilnya?" tuduh Anton saat mendengar penuturan Albert padanya.

Albert yang mendengar pertanyaan Anton mendengus dengan senyuman sinis penuh kebencian tercetak jelas di bibirnya. Albert ingin sekali melihat wajah kesal Anton, Albert ingin melihat apa yang akan dilakukan Anton padanya jika ia berada tepat di depan Anton.

"Kalau aku mengambilnya kembali kenapa? Anda takut kekasih hati Anda terluka atau Anda ingin menanyakan padaku di mana ia berada dan bagaimana keadaannya sekarang?"

Albert berdiri dan mengambil rokoknya di dalam lemari dan berjalan menuju balkon kamarnya. Albert membuka pintu balkon dan duduk di luar untuk merasakan semilir angin agar bisa menenangkan kebencian dan kemarahan yang sebentar lagi akan meledak.

"Kau," jawab Albert tergagap.

"Aku apa? Seharusnya jika Anda tidak mencintai Ibuku Anda harusnya melepasnya. Membiarkan Ibuku dengan cinta baru agar bisa bahagia, Anda juga tidak boleh membuatnya hamil karena menjadi anak Anda adalah sebuah kesalahan dan kutukan." Albert berbicara dengan lantang.

Albert meletakkan ponsel yang masih menyala di antara bahu dan telinga, ke-dua tangannya mengambil rokok dari bungkusnya dan menyalakan rokok. Dihisapnya dalam-dalam oleh Albert dan asap yang ke luar dari bibir dan hidungnya membubung tinggi.

Albert mendesah dan kembali memegang ponsel itu dengan tangannya. Albert memandang ke halaman, setelah menyuruh rekannya mencari tahu tentang kehidupan Angela dia menemukan kalau Angela menjadi bahan hinaan dan cemoohan orang-orang di sekitarnya.

"Kau benar-benar berbicara sembarangan. Aku memang awalnya tidak mencintai Ibumu tapi lama-kelamaan benih cinta itu tumbuh maka kau hadir di dunia ini. Harusnya kau bersyukur ...."

"Bersyukur apa? Bersyukur karena aku bisa melihat Anda terus-menerus menyakiti Ibuku, bersyukur atas penderitaan yang dialami adikku atau bersyukur atas derita dan kebencian yang Anda berikan."

Albert memotong ucapan Anton segera sebelum semua omong kosong tidak berharga ke luar dari bibir Anton untuk pembenaran dirinya.
Albert tidak habis pikir dari segi mana Anton terlihat baik hingga ibunya, Alena bisa jatuh cinta pada Anton sampai mau disakiti oleh Anton berkali-kali.

Albert kemudian tertawa akan tetapi tawa Albert terdengar seperti sindiran bagi Anton yang ada di seberang. Anton mengepalkan tangannya yang tidak memegang ponsel ketika mendengar ejekan dari bibir Albert.

Kata-kata Albert sedikit tapi benar-benar menyakitkan hati Anton.

"Katakan saja, bagaimana keadaannya dan bagaimana keadaan Ibumu sekarang. Kau antarkan Ibumu pulang dengan selamat, aku tidak ingin berbicara omong kosong denganmu. Bawa pulang Ibumu dan aku akan memanfaatkan apa yang telah kau lakukan." Anton akhirnya berbicara setelah ia berhasil meredam sedikit emosinya yang hampir meletus.

"Anda yang harusnya mencari pengampunan kami, Anda ingin tahu kabar kekasih Anda bukan. Dia sudah menikah dengan seorang pria kaya yang dia temui di club'. Dia mati karena kecelakaan dan aku merasa itu adalah kehormatan untuknya mati di jalan jika tidak, aku sendiri yang akan menghabisi dirinya dengan tanganku ini."

Brother I Hate YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang