wallflower
"Tahu nggak yang namanya Masha dari kelas XII IPA 2?"
"Yang ke mana-mana sering bareng Gama itu?"
"Iya! Berapa kali kan mereka sering berduaan di kelas kalau pulang sekolah. Ngapain coba?"
"Biasalah. Orang pacaran tuh ngapain kalau nggak minimal kissing lah. Baru berapa bulan pacaran aja udah yang enggak-enggak, apalagi mereka? Bukannya gue mau nuduh sembarangan, ya. Cuma logikanya aja gitu, loh. Udah dua tahun! Mereka ngapain aja?"
"Yakin banget gue, ah. Zaman sekarang, mah."
"Dia kayak bareng Gama terus, ya. Kayak cuma Gama doang gitu."
"Dia kan sombong. Makanya nggak punya teman."
"Dia cantik loh. Banyak cowok yang naksir, tapi gara-gara Gama jadi kayaknya nggak pernah kedengeran Masha ada cowok lain yang deketin."
"Kelihatannya si Masha juga kayak cuek gitu nggak sih sama cowok-cowok? Nggak usah jauh-jauh, Gama aja yang selalu ada di sampingnya kadang nggak dipeduliin."
"Mana tahu kan di luarnya kayak gimana. Biasanya muka gitu muka muka b-cth. Kelihatannya cuek, tapi aslinya...."
"Hahaha. Lo bener banget! Muka-muka cewek yang sering nongkrong di kelab malam joget-joget nggak jelas. Kurang dempul doang, tuh."
"Kata gue malah muka Masha tuh tipe muka anggun miss universe."
"Ah, jauuuh. Jauh banget! Nggak cocok banget disandingin miss universe.
"Hahaha. Bener. Bener. Dia kan nggak berprestasi. Kayaknya kebanyakan yang cantik gitu pada bloon, ya."
"Ngakak gue."
"Tapi ya kelas X dulu gue sekelas, dia lumayan loh nilai-nilainya. Pernah beberapa kali yang dapat nilai 100 matematika cuma dia. Ngalahin si juara kelas. Cuma peringkat emang nggak diumumin, sih, selain tiga peringkat teratas doang."
"Tapi dia sebenarnya baik, loh. Gue pernah hampir kejatuhan tangga yang waktu sekolah di renov itu. Terus dia langsung lari ke gue ngedorong gue buat ngehindar. Gue hampir marahin dan maki-maki dia kalau nggak cepet sadar situasi. Terus dia pergi gitu aja kayak nggak terjadi apa-apa. Bahkan gue nggak sempet bilang makasih. Gue mikir kan dia udah tepat banget ngedorong gue langsung, posisinya juga nggak jauh dari gue. Kalau dia cuma teriak mungkin gue belum juga ke tahap bengong udah ketiban tangga langsung."
"Aduh. Cerita lo terlalu drama untuk dipercaya."
"Haha."
"Gue juga pernah nggak sengaja tatapan. Tahu kan kalau nggak sengaja tatapan jadi canggung banget gitu? Terus berapa detik tatapan, dia langsung senyum ramah sebelum palingin muka. Gue kaget loh sama responnya. Kirain dia bakalan cuma buang muka. Somsek gitu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Wallflower
Teen FictionSELESAI ✔️ "Bersihin semua barang gue yang lo kotorin!" serunya, memandangku dengan mata elangnya. "Sekarang juga, B-ngs-t!" Semua bermula dari ucapannya kepadaku di kantin sekolah, tepat pukul 10.40 a.m. Dia Gama Mahardika. Dan perkenalkan, aku Ma...