"Makasih tante buat sarapannya, kita pamit ya." pamit Freya dan teman-temannya kepada Lova, mama Rayhan.
Sekarang sudah pukul 09.30, mereka memutuskan untuk pulang karena badan mereka pun sudah berkeringat. Lova tersenyum menatap semuanya "Sering-sering main ke sini ya, Adel tadi seneng banget loh dapet temen."
"Iya dong ma, di rumah jadi ada temen ngobrol. Lah, kalo sama abang mah boro-boro ngobrol, baru ngomong bentar aja kadang udah ngomel." gerutu Adel.
Mereka semua terkekeh kecuali Rayhan, Rayhan mendengus "Diem."
"Ish, gaasik."
"Yang cowok-cowok anterin nih, boncengan aja." suruh Lova.
"Eh gausah tante, kita naik taksi aja." tolak Freya halus.
Lova tersenyum "Nggak apa-apa, dianter aja. Mau ya?" pinta Lova.
"Yaudah, boleh tan."
Kayla di bonceng Ojan, Naya di bonceng Daniel, Davina dibonceng Gerald dan Freya di bonceng Rayhan.
"Duluan Tante, kapan-kapan kita main lagi."
"Pegangan." titah Gerald kepada Davina.
Davina memegang pundak Gerald membuat cowok itu mendengus. Gerald menarik tangan Davina agar cewek itu melingkarkan tangannya "Ish modus."
"Mau sampai kapan sih kita pura-pura nggak kenal? tiap hari padahal juga main bareng." gerutu Gerald.
Davina menghembuskan nafasnya "Lo tau kan lalo gue males banget buat ngurusin penggemar lo itu, males aja kalo tiba-tiba mereka malah neror gue."
"Vina, gue sahabat lo. Sahabat dari kecil, gue pasti belain lo lah. Kenapa lo khawatir banget sih?" ujar Gerald.
"Kalo nyetir tuh fokus, nggak usah banyak omong." sindir Davina.
.....
Freya menepuk pundak Rayhan "Mampir ke Indomaret dulu, gue mau beli camilan."
Rayhan menepikan motornya, ia turun dan langsung menyusul Freya yang sudah masuk.
"Beli camilan doang?" tanya Rayhan setelah ia menyusul Freya.
Freya mengangguk "Iya, cuma buat nanti sore doang."
Rayhan mengerutkan keningnya "Nanti sore? mau kemana?" tanyanya.
"Ke pantai, bareng temen-temen. Kenapa?"
"Ikut boleh?" tanya Rayhan.
Freya mendengus "Ikut mulu."
Rayhan tertawa kecil "Oke gue ikut nanti sama temen-temen juga." ucapnya diakhiri usapan di kepala Freya.
"Mau nolak juga pasti lo maksa."
"Nahh itu tau. Ayo kalo udah, lama banget heran. Noh dari tadi ada ibu ibu ngelihatin kita. Dikira pasangan suami istri, tapi ya gue gapapa sih. Alhamdulilah banget semoga kenyataan." ucap Rayhan lalu menggandeng tangan Freya.
Freya mendengus lalu melepaskan tangan Rayhan yang menggenggamnya "Apasih ngaco."
Rayhan tertawa "Becanda, kalo mau serius juga gapapa."
Freya tak memperdulikan ucapan Rayhan, ia melangkahkan kakinya menuju ke kasir.
"Ada lagi mbak? barangkali mau roti ini, lagi promo beli 2 gratis 1." tawar sang kasir.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAYHAN
Teen Fiction[JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA] ❗ DON'T COPY MY STORY ❗ ‼️ CERITA INI MURNI HASIL PEMIKIRAN SAYA SENDIRI.‼️ ⚠️ WARNING ⚠️ (Cerita ini mengandung kata-kata kasar, banyak umpatan dan kejadian yang tidak patut ditiru!!) "Freya" panggil Rayhan Fre...