"Cupu banget dih, gue-" ucapan Freya terpotong ketika seseorang memanggilnya.
"Freya."
Freya menoleh, ia membelalakkan matanya. "Loh Abid, ngapain lo?"
.....
"Lagi nongkrong sama temen-temen. Udah lama disini?" ucapnya.
Freya menggelengkan kepalanya "Enggak, baru juga."
"Ekhemm" Galen sengaja berdehem, membuat semua orang di meja itu menolehkan kepala kearahnya.
"Siapa lo?" tanya Galen kepada Abid.
"Abid, temen Freya." jawab Abid.
"Ohya? sejak kapan?" tanyanya lagi.
Abid sedikit berdehem "Baru bang"
Galen menganggukkan kepalanya, lalu kembali fokus pada ponselnya. Freya menggelengkan kepalanya "Sorry, abang gue emang gitu." ucapnya pelan.
Abid tersenyum kecil "Gapapa, mau gabung sama temen-temen gue?" tanya Abid.
Freya menggelengkan kepalanya "Enggak usah, makasih."
Abid menganggukkan kepalanya,lalu pergi pamit. Galen sedari tadi gatal ingin bertanya banyak kepada Freya. "Beneran temen lo?"
Freya menganggukkan kepalanya "Iya, emang kenapa sih? Mata lo sinis banget."
"Urakan gitu anaknya, jangan sampe lo ikut ikutan nakal."
"Apasih bang!!"
"Dibilangin, pulang ayo."
"Yahh, baru padahal. Gamau ah."
Geo menghembuskan nafasnya, 3 tahun berteman dengan Galen ia jadi tahu sifat anak itu. "Biarin dulu Len, adik lo lagi nggak mau jangan dipaksa."
"Dih kaya bocah, pulang dek dicariin Ayah." ucap Galen.
Freya mengerucutkan bibirnya "Kesel gue sama lo, awas aja!!"
"Apaa?!! Yaudah gausah beli martabak."
"Abangg" rengek Freya membuat orang di meja itu tertawa.
Galen mengacak rambut Freya, kemudian Galen mengambil hp dan kontaknya. "Gue pulang duluan ya, kapan-kapan main di rumah gue aja."
Semuanya menganggukkan kepalanya, "Oke, siapp deh. Nongkrong di rumah lo enak anjir, banyak makanan."
Freya menghentikan langkahnya ketika ia sudah akan keluar dari cafe itu. Ia membalikkan tubuhnya menghadap teman-teman Galen "Kalian semua pernah ke rumah gue sebelumya?" tanya Freya.
Mereka menganggukkan kepalanya semua, masih bingung kenapa Freya menanyakan itu. Freya mendengus kesal "Kalian kan yang ngehabisin masker gue?!" tanyanya sinis.
Semua mendadak hening, Galen pun ikut meringis. "Iya." jawab Mila dan mendapat tatapan tajam dari semuanya.
"Nahkan, ah elah itu kan masker kesayangan gue." dengusnya kesal. "Mana kalo pesan harus PO lagi, lama kan." lanjutnya.
.....
Keesokan harinya, Freya berangkat sekolah diantar oleh Galen. Freya telat 10 menit karena tadi motor abangnya sempat mogok.
Freya mengerucutkan bibirnya "Lo sih bang, punya motor pake mogok lagi. Gue jadi telat deh, mana hari ini upacara." gerutunya.
Galen mendorong pelan kening Freya "Heh masuk sono, kalo lo ngomel ngomel gini terus ya lo bakalan tambah telat." ucap Galen mengingatkan, Galen juga sebenarnya merasa bersalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAYHAN
Teen Fiction[JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA] ❗ DON'T COPY MY STORY ❗ ‼️ CERITA INI MURNI HASIL PEMIKIRAN SAYA SENDIRI.‼️ ⚠️ WARNING ⚠️ (Cerita ini mengandung kata-kata kasar, banyak umpatan dan kejadian yang tidak patut ditiru!!) "Freya" panggil Rayhan Fre...