Bandung hari ini hujan deras, sekarang baru waktunya jam istirahat dimulai di SMA PUSAKA. Semua siswa dan siswi memutuskan untuk tetap berada di dalam kelas dikarenakan diluar agak licin, takut jatuh say nanti malah malu jadinya.
Setelah dari Rooftop, Rayhan langsung saja menyusul teman temannya yang berada di kelas. Tumben sekali teman temannya itu anteng di kelas, pikirnya.
Dan sekarang Rayhan tau kenapa mereka betah di dalam kelas, sejak 15 menit yang lalu dia sampai di kelas dan langsung menemukan teman temannya yang sedang menggoda bendahara kelas.
Rayhan duduk di bangkunya, sebelah Gerald. Ia menoleh ke arah Gerald yang sedang bermain game lalu ia ikut mengeluarkan ponselnya seraya berkata "Mabar Rald" dan langsung diangguki sang empu.
Gerald dan Rayhan jika mabar tak banyak bicara seperti Axel dan Daniel. Axel dan Daniel terlalu banyak bacot jika mabar, saling menyalahkan satu sama lain, bukannya kompak malah debat. Kalau kalah pasti sinyal yang selalu disalahkan, padahal mah sinyalnya baik baik aja tapi dianya aja yang kurang pro.
Axel menghampiri Shella, bendahara kelas. Shella itu cuek, dingin, ga banyak omong tapi cantik. Makanya Axel suka menggoda Shella, menurutnya meluluhkan Shella yang dingin itu adalah sebuah tantangan.
"Shell, ntar malem lu sibuk nggak?" tanya Axel basa basi
Shella yang sedang fokus membaca novel pun mendengus lalu menoleh ke arah Axel "Sibuk" jawabnya singkat lalu kembali fokus membaca novelnya.
Axel tak menyerah begitu saja, ia menerobos duduk di samping Shella lalu mengambil novel gadis itu membuat sang empu kesal "Apasihh!?" jengkelnya dan Axel hanya nyengir saja. Memang tampang Axel tuh tabok-able membuat Shella gemas pengen nabok.
"Lo nggak kedinginan gitu? diluar kan hujan lo juga nggak pake jaket. Siapa tau lo butuh pelukan biar nggak kedinginan" ucap Axel sambil menaik turunkan alisnya. Melihat itu membuat Shella pengen nabok muka sok ganteng Axel.
"Diem deh lo bacot banget!" jawabnya lalu mendengus. Shella mencoba sabar lalu tersenyum tipis "Axel, balikin novelnya dong" lanjutnya.
Axel tiba tiba mendadak diam dan bengong, ia seperti terhipnotis suara Shella dan langsung mengembalikan novel gadis itu.
Melihat itu membuat Nathan dan Daniel terbahak karena wajah Axel yang merah "Anjing si Axel wajahnya merah HAHAHA ngakak banget gue" ucap Daniel dan diangguki Nathan yang masih tertawa "Bisa bisanya si tengil Axel langsung diem"
Rayhan yang selesai mabar dan melihat mereka tertawa pun hanya menggelengkan kepalanya, ada ada saja tingkah mereka.
"Ray" panggil Gerald
Rayhan menoleh lalu menaikkan alisnya dengan maksud "Apa?"
"Lo suka Freya?" tanya Gerald tiba tiba
Bukannya menjawab, Rayhan malah bertanya balik "Emang kenapa?" tanyanya
"Perjuangin, good luck!!" jawabnya
Rayhan tersenyum lalu menepuk bahu Gerald "Thanks bro"
.....
Cuaca diluar dingin dan hujan deras membuat Freya dan teman temannya malas untuk beranjak dari bangku mereka. Alhasil mereka hanya duduk berhadapan dengan camilan basreng dan keripik tahu yang ada dihadapannya. Mereka dari tadi saling bercerita tentang hal hal random.
"Fre, lo tau nggak kalo ada kakak kelas yang dari dulu ngejar ngejar Rayhan" tanya Davina
"Hah? enggak. emang kenapa?" jawabnya
KAMU SEDANG MEMBACA
RAYHAN
Teen Fiction[JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA] ❗ DON'T COPY MY STORY ❗ ‼️ CERITA INI MURNI HASIL PEMIKIRAN SAYA SENDIRI.‼️ ⚠️ WARNING ⚠️ (Cerita ini mengandung kata-kata kasar, banyak umpatan dan kejadian yang tidak patut ditiru!!) "Freya" panggil Rayhan Fre...