SUDAH SAMPAI TAHAP APA?

755 63 12
                                    

"Bantuin gue anjing!! Jangan pada diem aja." umpatan itu berasal dari mulut Raka. Cowok itu sedang memanjat pohon mangga yang berada di depan rumah tetangga Freya.

Seperti rencana mereka kemarin, semuanya pada ikut ke rumah Freya. Cewek itu sih bilang boleh-boleh saja. Saat ini mereka berada di teras rumah Freya, mereka berencana untuk membuat rujak.

"Dav, gula merah yang tadi lo beli ditaruh dimana?" tanya Freya kepada Davina yang sedang mengupas mangga muda.

"Gue taruh di meja deket motornya Axel, tadi dia minta gulanya." jawab Davina.

Freya mendengus lalu berjalan ke arah motor Axel. Sedangkan sang pemilik motor malah asik menjilati permen di atas motornya. "Tadi lo minta gula buat apaan?" tanya Freya.

"Nyocol mangganya dikit tadi." jawab Axel dan Freya mengangguk.

Rayhan mengedarkan pandangannya ke halaman rumah Freya. Cowok itu duduk di atas karpet yang sudah disediakan. Disebelahnya terdapat Aksa dan Gerald yang sibuk dengan ponselnya masing-masing.

"Loh loh kok lo nyolot sih!!" teriakan itu berasal dari Daniel yang sedang berdebat dengan Tama.

Tama mendengus "Kan tadi udah gue bilang, jangan manjat pake sendal gue. Jadinya kan putus gara-gara kesangkut. Disalahin nggak mau." gerutu cowok itu.

"Ya udah gue minta maaf. Udah deh bantuin tuh cewek-cewek ngupas buah aja bang." suruh Daniel yang mendapat pelototan tajam dari Tama.

"Lo berani nyuruh gue?!"

Daniel cengengesan "Enggak bang, bercanda!! Gue aja yang bantuin mereka, lo tinggal duduk manis disitu."

"Bang." panggil Rayhan kepada Aksa.

Aksa menoleh, menaikkan sebelah alisnya. "Kenapa?" tanyanya.

"Minggu depan gue ajak anak-anak liburan ke Jogja. Mumpung libur kelas 12 ujian."

Aksa mengangguk "Lo ajak semua anak-anak?" tanya Aksa.

"Cuma anggota dari sekolah kita aja sih. Sama gue ajak tuh 4 cewek." jawab Rayhan.

"Hati-hati. Jagain cewek-cewek, jangan macem-macem lo pada." ucap Aksa tegas.

Rayhan menganggukkan kepalanya "Gue tau."

"HEH KALIAN TURUN!! INI POHON MANGGA SAYA!! KALIAN MAU NYOLONG YA?!" teriakan itu berasal dari depan, semuanya menoleh ke arah pagar.

Di depan hanya ada Raka, Alan, Nathan, Ojan dan Rezvan. Mereka ditugaskan untuk mengambil mangga. Freya meletakkan pisaunya, ia bangkit lalu berjalan ke depan. Dilihatnya cowok-cowok itu yang berada di atas pohon panik seketika, apalagi Raka yang berada di paling atas.

Freya berjalan mendekat, ia berdiri di samping ibu-ibu tadi yang berteriak. "Sore Tante, temen-temen aku ngambil mangga, buat rujakan." ucap Freya.

Ibu-ibu itu membulatkan matanya "Heh enak aja, kalo mau ngambil tuh dari awal izin dulu."

"Udah izin kok tan." jawab Freya, matanya mengarah pada ke lima cowok yang berada di pohon. "Iya kan temen-temen?" tanyanya.

Raka tersenyum kaku "Anu Fre, sebenernya kita belum izin sih. Tadi kita bohongin lo aja, supaya cepet bikin rujaknya." jawab Raka membuat Freye mendengus.

Freya jadi malu, ia berusaha tetap tersenyum walaupun dalam hati ia ingin sekali menonjok satu persatu cowok-cowok itu. Freya tersenyum kikuk ke arah ibu-ibu tadi. "Maafin temen-temen aku ya Tante, mangganya aku ganti pake uang aja gimana?"

Ibu-ibu itu menggelengkan kepalanya "Nggak usah!! Lain kali kalo mau ngambil mangga izin dulu." setelah mengucapkan itu, ibu-ibu tadi langsung masuk ke dalam rumahnya.

RAYHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang