HAH?

692 55 5
                                    

Pukul 3 sore, Freya langsung ke rumah sakit setelah pulang sekolah. Ia bersama teman-temannya, sehingga mereka tadi mampir terlebih dahulu untuk membeli makanan dan buah.

Di ruangan ini, sudah ada Rayhan dan teman-temannya yang sedang memakan nasi padang yang dibeli Axel tadi.

"Gue tadi sebenernya mau mampir beli gado-gado depan kantor telkom, tapi Axel ngajak beli naspad depan kampus," ucap Daniel.

Nathan mengunyah buah apel, sembari duduk lesehan di karpet yang tadi mereka bawa. "Gue tadi chat lo berdua, mau nitip beliin es kelapa muda. Kalian nggak bawa hp apa gimana?" tanya Nathan.

Axel meraba saku celana abu-abunya, kemudian ia menepuk jidatnya. "Aduh, hp gue ketinggalan di tas Robert lagi. Anaknya ga ikut ke sini, Niel tolong chat Robert dong suruh bawa hp gue kalo nyusul ke sini."

"Iya ntar, gue makan dulu."

"Sekarang dong, nggak tenang nih gue."

"Ntaran napa."

"Sekarang."

"Nanti aja cok, gue lagi makan."

"Sekarang dong sayangku cintaku."

Daniel melempar rendangnya. "Anjing Axel, tiba-tiba gue langsung nggak mood makan anjir."

Freya menggelengkan kepalanya. Ia duduk di tepi ranjang Rayhan. Menyuapi cowok itu bubur sumsum yang tadi ia beli. "Udah mendingan belum?" tanya Freya.

Rayhan mengangguk. "Makasih."

"Buat?"

"Udah nyuapin, udah sempet jenguk ke sini."

Freya tertawa kecil, ia kemudian memberikan pisang untuk Rayhan. "Nih makan dulu, biar cepet sembuh."

Rayhan tertawa melihat poni Freya yang bergerak. "Itu, lucu banget."

"Hah? Apanya?"

"Poni, lucu. Kok tumben pake poni, biasanya diikat rambutnya," ucap Rayhan.

Freya terkekeh. "Iya, lagi pengen aja sih."

"Jadi tambah cantik," guman Rayhan.

"Hah? Gimana?"

Rayhan menggelengkan kepalanya. Ia lalu merapikan poni Freya yang terbagi menjadi 2. "Habis cat rambut jadi coklat? Baru sadar dari tadi."

"Iya, jelek ya?"

"Enggak kok, tambah cantik."

"Kemarin malem gue kesini, tapi lo udah tidur," ucap Freya.

"Sama siapa ke sini?"

"Abang, nggak lama kok disini. Habis itu langsung pulang. Kaget di kabarin temen-temen lo yang katanya lo masuk rumah sakit."

"Gue nggak apa-apa. Cuman luka bonyok doang."

"Doang? Ini sampe masuk rumah sakit ya berarti lumayan parah."

"Kadang tuh gue bingung sama lo. Lo tuh anaknya selalu diem kalo kenapa-kenapa. Nggak pernah cerita atau bilang ke siapapun, bahkan ke temen deket lo aja enggak," ucap Freya.

Rayhan diam memperhatikan gadis itu dari samping. Rasanya, Rayhan ingin memeluk gadis di hadapannya ini. "Gue nggak terbiasa, ya lain kali gue coba."

"Udah sore, nggak balik dulu? Nanti bunda nyariin loh," ujar Rayhan.

Freya melihat jam dinding ruangan. "Baru jam 4, temen-temen gue kayaknya langsung balik sekarang deh."

"Kay, Nay, Vin. Lo pada balik sekarang?" tanya Freya.

RAYHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang