Freya menyeka keringat di dahinya, ia berjongkok di pinggiran lapangan. Hari ini jadwal kelasnya untuk olahraga, sehingga pagi ini ia harus mengikuti pelajaran olahraga. Sebenarnya Freya tidak suka pelajaran olahraga, entah kenapa.
"Freya, jangan jongkok disitu woy!! Sini di bawah pohon aja, adem." teriak Kayla yang berada di bawah pohon pinggir lapangan.
Freya mengangguk lalu ikut bergabung bersama mereka, duduk lesehan tanpa alas. Ia mengambil air yang dibawa Naya tadi, meminumnya hingga tersisa setengah. Iqbal yang berada di sebelah cewek itu pun menggelengkan kepalanya.
Davina menoleh ke arah Iqbal "Kenapa lo geleng geleng kepala?" tanyanya.
"Joget." jawab Iqbal singkat.
"AYO BERKUMPUL LAGI, KITA AKAN LATIHAN BASKET!!" teriak Pak Mahmud, guru olahraga mereka.
"Baru juga duduk." keluh Freya yang kemudian tetap saja berkumpul di tengah lapangan.
"Setiap anak akan diberi 3x kesempatan untuk memasukkan bola ini ke ring, mulai dari absen depan."
Sesuai urutan absen, setelah lumayan lama menunggu akhirnya Kayla mendapatkan giliran. Cewek itu sebenarnya tidak terlalu mahir dalam bermain basket, tapi tidak apa-apa. Mari kita coba!!
Lemparan pertama masih meleset begitupun lemparan yang kedua. Kayla menarik nafasnya dalam-dalam tak lupa menghembuskan. Bisa sesak kalo nggak dibuang.
Kayla memejamkan matanya ketika ia melemparkan bola terakhirnya, setelah itu terdengar umpatan yang membuat ia kaget. Kayla membulatkan matanya, bola yang dilemparnya tadi terkena kakak kelas, Sherly.
Masih ingat Sherly? Kakak kelas yang suka dengan Rayhan, pernah diceritakan teman-temannya Freya. Author lupa itu di chapter apa.
Sherly buru-buru menghampiri Kayla "Maksud lo apa?"
"Sorry kak, gue nggak sengaja." Kayla mengucapkan permintaan maaf kepada Sherly.
"Nggak sengaja lo bilang?! Bego, jelas-jelas kena kepala gue."
Freya dan yang lainnya langsung saja menghampiri Kayla, Freya berdiri di samping Kayla. "Sorry kak, temen gue kan udah minta maaf. Dia juga nggak sengaja tadi, kelas kita ada praktek basket."
Sherly beralih menatap Freya dari atas ke bawah, ia tersenyum miring. "Oh lo yang rumornya deket sama Rayhan? Cantik aja engga, masih cantikan gue." ucapnya dengan bangga.
Freya tertawa meremehkan "Aduhh mbakk, nggak salah nih?"
Sherly menunjuk nunjuk wajah Freya "Dasar cewek sok cantik!!"
"Lah kan gue emang cantik, emang lo? Udah jelek, bad attitude lagi. Mana ada cowok yang mau ngedeketin lo!!" jawab Freya datar.
Teman-teman Freya yang berada di belakang cowok itu pun tertawa terbahak-bahak "Bagus Fre, tambah lagi ucapan pedes lo." seru Iqbal dan Naya.
Sherly mengepalkan tangannya "Lo nggak pantes sama Rayhan!"
Freya terkekeh "Lo iri sama gue karena bisa deket sama Rayhan?"
"Bangsat!!"
Freya mengibaskan tangannya lalu mendekat ke arah Sherly, membisikkannya sesuatu. "Lain kali kalo mau nyari lawan jangan yang ada di atas lo! Lo tau? lo nggak sepadan sama gue" ujar Freya sinis.
Pak Mahmud datang dan langsung melerai mereka, membuat penonton mendesah kecewa. Freya kembali ke pinggir lapangan disusul teman-temannya. "Anjir, gue tercengang ngeliat lo tadi." ujar Naya heboh.
Iqbal tertawa "Heh tercengang apaan anjir."
Freya menggelengkan kepalanya "Kay, lo nggak apa-apa kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
RAYHAN
Teen Fiction[JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA] ❗ DON'T COPY MY STORY ❗ ‼️ CERITA INI MURNI HASIL PEMIKIRAN SAYA SENDIRI.‼️ ⚠️ WARNING ⚠️ (Cerita ini mengandung kata-kata kasar, banyak umpatan dan kejadian yang tidak patut ditiru!!) "Freya" panggil Rayhan Fre...