"Loh kok halaman depan berantakan," celetuk Kayla ketika cewek itu hendak menyapu halaman.
Davina melirik singkat Kayla. "Habis di pake mabuk," jawab Davina.
"Siapa yang mabuk?" tanya Naya yang baru saja keluar, ia tidak sengaja mendengar percakapan tadi.
"Anak cowok,"
"Makanya gue lihat tidurnya pada sembarangan," guman Kayla.
"Freya mana?" tanya Davina kepada Naya
"Di dalem, lagi buatin susu hangat sama masak buat cowok-cowok," jawab Naya.
Davina mengangguk lalu meletakkan sapunya. Ia kemudian ke kamar Gerald untuk membangunkan cowok itu. "Rald, bangun!"
"Nathan, Rayhan! Bangun lo semua, sebelum Freya yang ngomel,"
Nathan dan Rayhan mengangguk lalu mencuci mukanya. Mereka segera turun ke bawah sebelum Freya yang meneriakinya dan melempar panci kesayangannya selama di villa ini. Memang, yang memasak di villa ini hanya Freya dan dibantu oleh Satria dan Robert.
Gerald masih belum bangun, cowok itu meringkuk dalam selimut seperti bayi yang kedinginan. Davina menghembuskan nafasnya, ia lalu sedikit duduk di pinggiran kasur. "Bangun, udah siang,"
Gerald bergerak tak nyaman, lalu cowok itu membuka matanya. Masih tahap mengumpulkan nyawanya, seraya menatap Davina yang sedang menatapnya juga. "Cuci muka, langsung ke bawah!" setelah mengatakan itu Davina langsung saja melangkah keluar.
"Vin," panggil Gerald.
Davina menoleh, menaikkan sebelah alisnya. "Gue tadi malem nggak ngomong aneh-aneh kan sama lo?" tanyanya.
"Nggak," jawab Davina singkat lalu berjalan keluar.
.....
Rayhan duduk di kursi di dapur, cowok itu memperhatikan Freya yang sedang memasak.
"Fre," panggil Rayhan
Freya masih diam, enggan menjawab. Cewek itu sibuk menumis jamur, untuk sarapan pagi ini. Freya sengaja mendiami anak-anak, ia sebenarnya tak masalah mereka mabuk. Toh itu juga hak mereka, namun yang membuat ia kecewa adalah kenapa mabuk di saat liburan. Ia sangat tidak suka jika liburannya diisi hal hal negatif.
Rayhan berdiri menghampiri Freya, sedikit menunduk untuk melihat wajah Freya. "Lo marah?" tanya Rayhan yang masih menatap wajah cantik itu.
Freya menahan nafasnya ketika wajah Rayhan yang dekat dengannya. Ia mundur beberapa langkah lalu mendengus. "Udah sana pergi, gue lagi masak," kesalnya.
"Jawab dulu, lo marah sama gue?" desak Rayhan.
Freya menggelengkan kepalanya, ia tak mau berdebat kali ini. "Udah sana lo pergi," usirnya.
"Ray, ngapain lo di dapur?" tanya Robert yang baru saja pulang dari pasar. Cowok itu seperti membawa beberapa sayuran dan ikan untuk dimasak.
"Godain koki cantik," jawabnya.
.....
"HAHAHAHA"
Sore ini, hari terakhir mereka di Jogja. Karena besok pagi mereka akan kembali ke Bandung. Saat ini mereka sedang berada di salah satu pantai di kota Jogja. Sekalian mereka piknik kecil kecilan di pinggir pantai.
Nathan, Langit, Rayhan, dan Gerald membantu para cewek-cewek memasak sate taichan. Menu kali ini merupakan request dari Axel yang badannya tidak enak, efek mabuk tadi malam. Tapi sekarang cowok itu malah bermain voli bersama dengan yang lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAYHAN
Teen Fiction[JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA] ❗ DON'T COPY MY STORY ❗ ‼️ CERITA INI MURNI HASIL PEMIKIRAN SAYA SENDIRI.‼️ ⚠️ WARNING ⚠️ (Cerita ini mengandung kata-kata kasar, banyak umpatan dan kejadian yang tidak patut ditiru!!) "Freya" panggil Rayhan Fre...