ABID

2.8K 176 0
                                    


Freya saat ini sedang berada di balkon kamarnya. Ia sedang menikmati sejuknya Kota Bandung. Tiba² ponselnya yang berlogo apel setengah digigit itu berbunyi.

0858xxx

sv

siapa ya?

Freya mengerutkan keningnya menandakan ia bingung, ia merasa tak memberikan nomornya kepada orang lain. Dan siapa yg menyebarkan nomornya?

Freya tak begitu memikirkan siapa pengirim pesan tersebut. Ia memilih keluar kamar menuju ke dapur untuk mengambil camilan dan minuman dingin.

"Aishh kok nggak ada makanan sih, pasti bang Galen yang makan camilan gue." Freya mendengus kesal ketika tak ada satupun cemilan di dalam kulkas.

"ABANGGG!!" teriak Freya dari dapur.

Galen yang sedang main game di ponselnya pun terlonjak kaget dan refleks melempar ponselnya ke arah sofa.

"Astaghfirullah kaget gue." ucap Galen sambil mengelus dadanya.

Galen mendengus kesal ketika mendengar teriakan adiknya yg sungguh keras sampai-sampai ia melempar ponselnya tadi. Untung saja ia melempar ponselnya ke arah sofa, kalau dilempar ke lantai bagaimana? Galen tak habis pikir dengan kelakuan Freya, mamanya dulu mengidam apa waktu hamil Freya? Ahh iya, ia teringat ketika dulu mamanya minta soup yg harus dimasak sama pak Rt. Di situ Vano bingung dengan permintaan Sarah, apa tidak ada permintaan yg lain. Namanya Sarah itu tak akan bisa dibantah, ia dulu menangis dan tidak mau makan saat permintaannya itu tidak dipenuhi oleh suaminya. Dan ya, Vano ke rumah pak Rt untuk meminta tolong tetapi istri pak Rt tak mengizinkannya karena istri pak Rt itu katanya cemburu. Dan Vano langsung bingung dan mencari ide untuk bisa membujuk istri pak Rt, dan terpaksa Vano harus membelikan tas keluaran terbaru yg harganya lumayan mahal itu untuk bu Rt.

"Apasih dek, lo mah ngagetin aja. Gue enak-enak nge-game malah lo kagetin. Kalau Hp abang kebanting ke lantai gimana?" Ucap Galen sambil menggelengkan kepalanya.

Freya yg mendengar gerutuan abangnya pun langsung menghampirinya di ruang tv.

"Makanannya lo abisin kan bang? Terus coklat Freya yg ada di kulkas juga lo makan kan?" tanya Freya menggebu-gebu.

"Hehe iya, habisnya tadi abang laper tapi enggak ada makanan." jawab Galen sambil menggaruk tengkuknya yg tidak gatal.

"Bangsat lo bang, gantiin pokoknya!!" ucap Freya sambil menyodorkan tangannya

Galen yg lemot pun malah menyalimi tangan Freya dan membuat sang empu langsung marah.

"Goblok lo, gue minta uang bukan mau salaman. Punya abang kok lemot banget sih. Mana uang gantinya? Harus 200 ribu nggak boleh ngebantah" ucap Freya dengan gemas karena tingkah abang sengkleknya ini.

Galen yg disalahkan hanya pasrah dan ia harus rela kehilangan uang jajannya yg sebelumnya mau digunakan untuk top up eh berakhir untuk mengganti camilan Freya.

Galen langsung mengeluarkan dompet dari kantung celananya dan memberikan 2 lembar uang berwarna merah kepada adiknya itu.

"Nihh"

"Uuu makasih Galon"

Galen membulatkan matanya ketika ia dipanggil Galon oleh adiknya. Enak saja orang ganteng begini dibilang galon, pikirnya.

RAYHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang