CLUE

637 63 15
                                    

Freya berjalan menuju ke koperasi sekolah. Gadis itu ingin membeli topi karena topi lamanya hilang. Sedangkan, beberapa menit lagi upacara bendera akan di mulai.

Kemarin, ia tiba di Bandung pukul 6 sore, jadi ia masih sempat untuk beristirahat. Kakaknya tak berhenti untuk mengomelinya karena memang Freya tidak pamit pada Galen. Karena waktu ia berangkat, Galen sedang menginap di rumah temannya.

Membalas sapaan siswa siswi yang melewatinya dengan senyuman tipis. Pagi ini Freya mencepol rambutnya agar tidak panas. Sebenarnya gadis itu masih mengantuk, jika Galen tidak mengomel tadi pagi, mungkin Freya masih terbaring di atas kasurnya.

Tadi pagi ia diantar oleh Ayahnya yang sekalian akan berangkat ke kantor.  Ayahnya tadi menyuruhnya bareng saja dan Freya setuju karena ia juga masih lumayan capek.

"Bu beli topi," ucap Freya kepada ibu penjaga koperasi.

Ibu koperasi itu mengangguk lalu mencari barang yang Freya sebutkan tadi. Menyerahkan topi itu lalu menerima uang dari Freya. Freya mengedarkan pandangannya seraya memakai topinya. Gadis itu mengamati anak-anak OSIS yang sedang menyiapkan kegiatan upacara.

Teman-temannya tadi sudah berjalan ke lapangan terlebih dahulu, karena Freya menyuruh mereka untuk duluan. Freya membuka ponselnya ketika ada notif DM masuk dari seseorang.

"Anjing!" umpat Freya ketika badannya hendak jatuh akibat ditabrak seseorang. Untung saja hpnya tidak terjatuh.

Cowok dengan topi yang menutupi kepalanya serta postur tubuh yang tinggi itu berjalan pergi tanpa meminta maaf terlebih dahulu.

"Siapa sih tu orang?" gerutu Freya. Ia memasukkan ponselnya ke dalam saku roknya kemudian berjalan ke lapangan.

.....

Axel menghembuskan asap rokoknya ke wajah Daniel membuat cowok itu mengumpati Axel. "Asu, nggak usah ke muka gue juga anjing!" gerutunya.

Saat ini, seharusnya mereka harus mengikuti upacara bendera di hari senin ini. Tapi, mereka malah memilih untuk membolos di Rooftop sekolah dan nyebat disana. Saat ini hanya Rayhan, Gerald, Nathan, Axel dan Daniel yang ikut. Karena yang lainnya duluan ketahuan oleh anak-anak OSIS.

Rayhan memejamkan matanya ketika angin pagi menerpa wajahnya. Cowok itu sekarang sedang selonjoran dengan alas karpet yang tadi di tata oleh Daniel. "Gue kemarin dapet SMS dari nomor yang nggak dikenal," ucap Rayhan yang membuat mereka menoleh ke arah cowok itu.

"Isinya?" tanya Nathan yang mewakilkan pertanyaan di benak mereka.

Rayhan menyerahkan ponselnya kepada Nathan, membuat Gerald, Axel dan Daniel mendekat ke arah cowok itu.

'around you'

"Di sekitar kita?" guman Gerald mengartikan kata tersebut.

Rayhan duduk lalu mengambil rokok di sakunya, menyalakan rokok itu dengan pematik milik Axel. "Gue rasa, orang 'itu' ada di sekita kita. Dan dia mulai ngasih clue." ucap Rayhan setelah menghembuskan asap rokoknya.

"Pesan itu dikirim pada jam 1 malam. Tepat hari ini, mungkin hari ini orang 'itu' ada di sekitar kita. Sekolah?" tebak Axel yang mulai memahami.

Daniel menjentikkan jarinya, ia lalu berdiri melihat ke bawah. Dilangsungkannya upacara pagi ini membuat ia susah melihat sesuatu yang mencurigakan di bawah sana. "Anjing, kalo gini susah nyarinya," kesalnya lalu melempar batu di sebelahnya.

Rayhan mengembuskan nafasnya. "Kita nggak bisa diem aja gini. Mungkin, pelaku itu bakal celakain orang-orang di sekitar kita lagi,"

"Anjing nomor bajakan," umpat Gerald yang sedari tadi lmencoba meretas nomor yang mengirim pesan kepada Rayhan.

RAYHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang