JOGJA 1

641 56 8
                                    

"Barang-barang lo udah semua belum?" tanya Davina kepada Freya yang sedang menyeret kopernya.

Freya mengangguk "Udah kok. Ini katanya kita kumpul di stasiun, mereka pada kemana?"

Kayla meniup niup poninya "Nyesel gue potong poni gini, nggak cocok buat gue yang nggak suka kalo jidatnya gatel,"

Naya tertawa "Kemarin kan gue udah bilang nggak usah dipotong, lo ngeyel sih,"

Hari ini akhirnya mereka jadi liburan ke Jogja. Start hari Minggu dan berakhir hari kamis. Kira-kira 5 hari mereka di Jogja.

Rayhan dan teman-temannya berjalan ke arah Freya. Seperti yang Rayhan bilang beberapa hari yang lalu, dia hanya membawa anggota di sekolahnya saja.

Axel melambaikan tangannya ke udara, berusaha agar Freya mengetahui keberadaannya. Daniel yang berada di belakang cowok itu pun menepuk bahu Axel. "Lo ngapain bego? Tinggal panggil aja kan bisa,"

Axel mendengus "Biar kayak drama gitu,"

"Alah hidup lo udah banyak drama ya,"

Mereka akan pergi ke Jogja menggunakan kereta api saja. Sebenarnya ini adalah usul Gerald, manusia cuek dan dingin. "Pake kereta aja, kalo mobil gue takut mabuk," ucapnya yang mendapat sorakan dari teman-temannya.

"Wahh anjing baru tau gue kalo lo mabuk perjalanan juga,"

Sebenarnya Gerald malu mengatakan hal tersebut. Demi dirinya agar bisa menikmati perjalanan ini, ia rela menurunkan egonya.

Freya dan teman-temannya menghampiri Rayhan. "5 menit lagi keretanya jalan, langsung masuk aja yuk!" ajak Naya dan diangguki yang lainnya.

Freya duduk di kursi tengah. Ia mendapatkan kursi dengan Davina dan cowok seumuran abangnya. Mereka mendapatkan kursi yang terpisah, tidak berkumpul di kursi yang berdekatan. Di depan Freya juga ada 2 anak kecil dan satu ibu-ibu. Kursi di kereta api ini ada 6 kursi yang berhadapan.

"Mau pergi liburan mbak?" tanya ibu-ibu tadi kepada Freya dan Davina.

Davina hanya mengangguk lalu tersenyum tipis. Freya menyikut pelan lengan Davina. "Iya bu, kebetulan ada waktu soalnya," jawab Freya.

Ibu-ibu tadi mengangguk, lalu menoleh ke arah cowok di sebelah Freya. "Mas-nya temennya mbak ini?"

Cowok itu menggeleng "Bukan bu," jawabnya.

"Mamah aku pengen permen," ucap anak kecil itu pada ibunya.

Cowok di sebelah Freya membuka tas-nya lalu menyerahkan 2 buah lolipop kepada 2 anak kecil tadi. "Eh mas, berapa? Saya ganti aja," ucap ibu dari kedua anak tadi.

Cowok itu menggelengkan kepalanya lalu tersenyum. "Enggak usah bu," jawabnya.

Freya menoleh ke arah cowok di sebelahnya. Tersenyum tipis melihat perbuatan baik yang dilakukan cowok itu. "Naya sama kayla bilang ke gue, dia ada di belakang banget. Cuma ditemenin Axel doang katanya," ucap Davina.

Freya menaikkan sebelah alisnya "Syukur deh, 2 orang itu mah menurut gue polos banget. Bahaya kalo ada apa-apa,"

"Perjalanan kira-kira berapa jam?" tanya Davina.

Freya melihat ke arah pergelangan tangannya yang terdapat jam tangan. "8 jam an perkiraan gue, nggak tau juga sih,"

"Tujuan mana?" tanya cowok di sebelah Freya yang tiba-tiba nimbrung.

"Jogja," jawab Freya.

"Sama dong," guman cowok itu.

Freya memilih memejamkan matanya, ia sengaja memasang earphone di telinganya. Memutar lagu Nosstress dan mengetukkan jarinya di atas pahanya. Freya membuka matanya ketika pundaknya di tepuk seseorang. "Bagi playlist Spotify dong!" ucap cowok disamping Freya.

RAYHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang