07. Periksa

126K 10.4K 448
                                    

Happy Reading!

Setelah jam sekolah berakhir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah jam sekolah berakhir. Naresha langsung keluar kelasnya dan pergi menuju tempat dimana ia dan Ravindra sudah janjian, lebih tepatnya di lokasi yang sama seperti kemarin. Tidak lama setelah Naresha sampai, akhirnya Ravindra datang dengan motornya. Cowok itu langsung memberikan helm kepada Naresha.

"Bentar. Lo gak mau ganti baju? Nanti ketahuan masih SMA lho sama orang-orang di rumah sakit." ujar Naresha yang sudah mengganti seragamnya menjadi kaos dan jeans. Mana berani dia, ke dokter memakai seragam SMA. Nanti direcoki sama emak-emak di rumah sakit. Amit-amit deh.

"Gue pake jaket aja. Cepet ambil helmnya, pegel tau gak?"

"Yaudah sih, sabar," gerutu Naresha kesal. Dia langsung memakai helm yang diberikan Ravindra dan duduk di atas jok motornya Ravindra.

Tak lupa Naresha memberi jarak antara tubuhnya dan Ravindra.

"Deketan, lo mau jatuh?" tanya Ravindra sembari menatap Naresha dari kaca spion.

"Nanti kehimpit perut gue!"

"Kan belum tumbuh gede."

Naresha menghela napas gusar. Lalu dia memajukan tubuhnya sedikit. Menang Naresha takut jatuh juga sih, tadi saja dia sudah duduk di besi belakang jok motor. Dia ingin menjaga jarak karena rasa takut yang bersemayam di hatinya.

Akhirnya Ravindra mulai menjalankan motornya. Cowok itu selama perjalanan bolak-balik menatap antara jalan dan kaca spion untuk melihat keadaan Naresha. Takutnya Naresha terbawa angin selama perjalanan karena tubuh perempuan itu yang kurus.

Akhirnya mereka sampai di rumah sakit untuk memeriksa kebenaran. Naresha langsung turun dari motor Ravindra dan berjalan duluan. Dia sebenarnya lebih memilih untuk pergi sendiri dibanding ditemani oleh Ravindra sih. Namun, pemuda itu sangat memaksa kalau menyangkut masalah ini.

"Lo duduk dulu, gue mau lihat antriannya," ujar Ravindra menyuruh Naresha untuk duduk di tempat tunggu. Perempuan itu menurutinya dan langsung duduk. Dia melihat ke ibu-ibu yang juga sedang duduk di sebelahnya.

"Berapa bulan, bu?" tanya Naresha tiba-tiba. Kalimat itu keluar begitu saja dari mulut Naresha, begitu dia melihat perut yang sudah membesar tersebut.

"Tujuh bulan, mbak." ujar ibu itu sambil tersenyum dan mengelus perutnya.

Hati Naresha tiba-tiba mencelos melihatnya. Sepertinya ibu itu sangat menyayangi calon buah hatinya. Berbeda dengan Naresha yang malah ingin membuangnya. Perempuan itu menunduk dan menatap perutnya yang masih datar. Namun dia langsung menengadah begitu melihat Ravindra yang duduk di sebelahnya.

"Lima orang lagi baru habis itu kita, kebetulan hari ini rumah sakit lumayan sepi," ujarnya kepada Naresha.

"Itu pake uang lo?" tanya Naresha pelan.

RAVINDRA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang