Jangan males vote gengs (-。-;
Happy Reading!
"Nar, main ke rumah gue, yuk!" ajak Kinan. Naresha langsung mengangguk mengiyakan.
"Fris! Ikut gak?" tanya Kinan, kali ini ke Friska yang sibuk mencatat catatan dari papan tulis.
Friska berpikir sebentar. "Kayaknya enggak deh, Kin. Gue ada urusan soalnya." ujar Friska. Sejujurnya, dia ingin ikut. Namun sesuai instruksi Ravindra, dia harus segera pulang agar Kevin tidak mengganggunya. Takutnya, kedua temannya yang lain ikut terlibat dalam masalah yang menimpanya.
"Beneran, Fris?" tanya Naresha memastikan.
"Iya." jawab Friska singkat.
"Oke, kita duluan ya!" ucap Kinan sebelum pergi meninggalkan kelas bersama Naresha.
Kinan masuk ke dalam mobilnya, yang diantarkan oleh supir pribadi. Lalu gadis itu, menyuruh Naresha untuk segera masuk. Selama perjalanan, mereka terus-terusan gibah tentang kejadian di sekolah. Biasalah ya, gibah sudah menjadi bagian hidup dalam remaja SMA seperti Kinan dan Naresha
"Eh, katanya sih, si Delan itu putus sama Vilea karena Vilea pernah gak sengaja liat Delan makan upilnya!" ujar Naresha heboh.
"Cuman gara-gara gitu?" tanya Kinan.
"Lho? Kan jijay woy!"
Kinan langsung menggeleng. "Lo tau gak sih, dulu pas gue SD, ada anak pintar. Dia itu suka makan upil! Bukan cuman satu, tapi dua anak pintar, Nar. Mereka sama-sama doyan makan gituan tau!"
Naresha mendelik jijik, lalu dia mengusap-ngusap dadanya menahan mual memikirkannya. "Tapi iya sih, kan Delan anak pintar, ya?"
Mereka terdiam sebentar. Lalu sedetik kemudian tawa keduanya pecah. Kinan memukul-mukul lengan Naresha saking ngakaknya.
"Anjir! Bener juga lo. Kayaknya gue harus mulai makan itu sekarang." ucap Kinan sambil masih tertawa.
"Najis anjir!"
Sesampainya di rumah Kinan, Naresha langsung turun dari mobil mewah sahabatnya itu. Dia mengetuk pintu rumah Kinan sambil mengucapkan salam.
"Eh, Naresha main lagi. Ayo masuk," ajak ibu Kinan.
Naresha sebelumnya salim dulu kepada ibu dari sahabatnya yang sudah seperti ibunya sendiri itu.
"Tante bikin kue, ya?" tanya Naresha semangat.
"Iya, eh Kinan mana?" tanya ibu Kinan yang tiba-tiba lupa dengan anaknya sendiri.
"Ihh, bunda mah! Kok aku ditinggalin sih?" tanya Kinan sambil cemberut.
Ibunya dan Naresha sama-sama tertawa.
"Bunda lupa Kinan. Eh icip-icip kue buatan bunda dulu dong, nih!" tawar wanita itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAVINDRA [END]
Teen FictionKeputusan Ravindra untuk melupakan masalahnya di club malam itu, benar-benar sebuah kesalahan besar. **** Ibunya bunuh diri dan ayahnya suka melakukan kekerasan, membuat Ravindra tumbuh menjadi remaja yang tak terkendalikan. Tapi dunianya seakan ju...