16. Periksa Lagi

106K 8.1K 50
                                    

Hai! Happy reading~

Revised

Naresha membuka pintu rumah lamanya, dan menganga takjub

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Naresha membuka pintu rumah lamanya, dan menganga takjub. Rasanya sudah lama sekali dia tidak berkunjung kesini. Perempuan itu menarik kopernya untuk masuk, namun ada tangan lain yang menggapai koper miliknya.

"Kamar lo, dimana?" tanya Ravindra, yang membantu Naresha mengangkat koper berisi baju, dan segala macam.

"Sebentar." Naresha berjalan mendahului Ravindra dan mencari kamarnya yang lama dulu. Setelah ketemu, dia langsung membukanya.

"Kamar gue yang dulu kecil. Coba ke kamar bokap, nyokap gue." 

Di rumahnya dulu, hanya ada satu lantai. Namun rumahnya luas bahkan memiliki taman di belakangnya. Hal tersebut merupakan salah satu tempat, yang Naresha suka dari rumah ini. Mungkin cocok untuk dirinya yang sedang mengandung. Cewek itu membuka kamar orang tuanya dulu. Kamar yang paling luas di rumah ini.

"Disini aja, kalo buat lo kamarnya terserah."

Naresha harap Ravindra memilih kamar yang berbeda dengan dirinya. Ravindra meletakkan koper di lantai dan menatap ke arah Naresha.

"Gue disini juga," kata Ravindra.

"Kenap-"

"Biar kalo lo ada apa-apa gue gampang bantunya."

Naresha menghela napasnya pasrah. "Oke."

****

Di esok harinya, Naresha bersiap-siap untuk cek kandungan dengan Lira. Dia menatap baju kebesaran, dan celana yang dia pakai. Niatnya hari ini dia, dan Lira akan membeli daster untuk ibu hamil. Tapi lihat saja nanti.

"Kak, gue pergi sama nyokap dulu, ya," ucap Naresha kepada Ravindra yang hendak merokok. Terlihat dari tangan kirinya yang tenfah memegang korek, sedangkan di tangan kanannya terdapat satu batang rokok.

Ravindra langsung mematikan korek apinya dan menghadap ke Naresha, "Ya."

Jawaban singkat, tapi sangat menyebalkan bagi Naresha.

"Udah dibilangin jangan ngerokok lagi juga!" tegur Naresha kesal.

Ravindra menghela napas, "Iya, kapan-kapan."

Naresha tiba-tiba teringat satu hal. "Kalau masih lanjut bisa bahaya buat gue tau!"

"Tau."

RAVINDRA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang